Note : Ambil baiknya dan buang buruknya dari cerita ini. Jangan terlalu diambil serius karena ini hanyalah sebuah imajinasi yang tercipta dari otak saya.
Ketika Ayah Jungkook memutuskan untuk memilih Ibu Jimin yang merupakan seorang single parent seperti dirinya sebagai istrinya, ketika itulah Jimin dan Jungkook menjadi saudara tiri. Tidak seperti saudara tiri pada umumnya, hubungan diantara Jungkook dan Jimin terbilang sangat baik. Jimin bahkan menyayangi Jungkook selayaknya seorang Hyung yang menyayangi adik kandungnya. Ditambah jarak usia yang tidak terpaut jauh membuat keduanya mudah akrab.
Pada malam-malam menjelang waktu tidur, tidak jarang Jungkook akan mendatangi kamar Jimin untuk tidur bersama, dengan alasan ia takut mengalami mimpi buruk. Sedangkan Jimin, yang menyayangi Jungkook pun tak mempermasalahkan hal tersebut. Seringkali sebelum Jungkook tidur mereka akan berpegangan tangan, bahkan tak jarang pula Jungkook memberikan Jimin sebuah kecupan di kening. Mereka pikir hal yang selalu mereka lakukan merupakan hal biasa untuk menunjukan rasa kasih sayang seorang kakak kepada adik dan adik kepada kakaknya namun tanpa mereka sadari di hati mereka masing masing telah tumbuh perasaan yang sulit dimengerti.
Pada waktu-waktu hari libur biasanya, dibanding menghabiskan waktu bersama kedua orang tua mereka, Jimin dan Jungkook lebih sering pergi berdua menyambangi tempat-tempat yang ingin diabadikan Jungkook dalam bidikan kamera miliknya. Tapi akhir-akhir ini Jimin tidak lagi menemani Jungkook, Jimin selalu sibuk menghabiskan waktu lenggangnya dengan seorang yeoja .
"Hyung, aku menemukan tempat yang sangat indah dan aku ingin kau menemaniku untuk mengambil beberapa gambar di tempat itu" ucap manja Jungkook di suatu pagi ketika mereka sedang bersantai di sofa ruang keluarga.
"Jangan sekarang Kookie, hyung sudah memiliki janji dengan Boyoung. Besok saja ne?" Sahut Jimin tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel.
Mendapati respon yang acuh dari Jimin, Jungkook menggeram kesal. Merasa begitu muak ketika alasan dari semua itu adalah yeoja itu lagi.
"Hyung! Bukankah kau sudah janji akan menemaniku minggu ini? Kenapa kau membuat janji dengan gadis itu lagi?!"
Refleks Jimin menghentikan ketukan jarinya pada layar sentuh ponsel miliknya. Ia baru tersadar bahwa pekan lalu dia sudah berjanji akan menemani Jungkook pergi. Mengapa ia bisa lupa.
"Tapi Kook-ah tidak bisakah itu ditunda? Bagaimana dengan besok? Hyung janji akan menepatinya besok." pinta Jimin dengan wajah mengharap Jungkook mengerti.
"Tidak! Aku hanya punya waktu bebas hari ini hyung. Besok aku sudah sibuk dengan kegiatan kampus" ucap Jungkook bohong.
"Baiklah, hyung akan menghubungi Boyoung dulu." Final Jimin seraya bangkit meninggalkan Jungkook yang tersenyum penuh arti.
⚜️
Jungkook melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, karna perjalanan yang cukup memakan waktu Jungkook meminta Jimin tidur bermaksud agar Jimin menyimpan energinya, karna ia tahu jika sudah sampai ditempat tujuannya nanti hyung-nya ini pasti tidak akan berhenti bergerak kesana kemari.
Sebenarnya Jungkook sangat merindukan kenangan-kenangan dimana dia dan Jimin menghabiskan waktu berdua, entah sejak kapan Jungkook merasa Jimin menjaga jarak dengannya bahkan sering kali menolak ajakannya untuk pergi walaupun hanya untuk sekedar duduk di taman dekat rumah mereka. Padahal dulu saat sebelum yeoja itu muncul ia dan Jimin masih baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kookmin Enthusiast
ФанфикA short story compilation of Kookmin. Jeon Jungkook x Park Jimin #257 - on Fanfiction 05-02-2018 #218 - on Fanfiction 07-02-2018