Is It Dream? [1]

5.1K 551 67
                                    

Note : Ambil baiknya dan buang buruknya dari cerita ini. Jangan terlalu diambil serius karena ini hanyalah sebuah imajinasi yang tercipta dari otak saya. 🔞

"Sebentar lagi ulang tahunku, tapi sepertinya tidak akan ada yang istimewa" lirih seorang pria mungil yang sedang memandang kalender yang tertempel di dinding apartemennya.

Jimin memandang sendu pada tanggal hari lahirnya, lalu kembali bersiap untuk pergi ke kampus.

Jimin, adalah seorang namja manis berumur 22 tahun yang sedang menjalani masa pendidikan di bangku kuliah. Mempunyai kehidupan yang biasa-biasa saja dan tidak memiliki kekasih.

Sebenarnya Jimin sangat ingin memiliki kekasih, tapi karena saat dahulu ia disakiti oleh mantan kekasihnya, Jimin lebih memilih untuk menyibukan dirinya dengan tugas-tugas kuliah daripada mencari orang yang baru untuk mengisi kekosongan hatinya.

Semenjak itupula Jimin menjauh dari media sosial dan teman-temannya. Ia lebih menyukai kesendirian lalu berkutat dengan tugas tugas kuliahnya. Tapi sebenarnya, di hatinya yang paling dalam ia sangat ingin memiliki seseorang yang mau berbagi suka dan duka dengannya. Berbagi kasih dan cinta.

Tak jarang Jimin iri saat melihat temannya yang begitu mesra dengan kekasihnya. Tapi mengingat jika dirinya ingin memiliki kekasih, ia harus memulainya lagi dari awal, ia urungkan niatnya. Jimin terlalu lelah. Lelah untuk kembali mengenali orang baru, lelah untuk mengerti bagaimana sikap orang baru itu, lelah untuk menebak-nebak apakah orang baru itu benar benar serius untuk menjalani suatu hubungan dengannya atau hanya sekedar main-main. Jimin tidak punya waktu untuk itu.

⚜️

Jimin menjalani harinya seperti biasa hari ini, berangkat ke kampus lalu pulang ketika kegiatan kampus telah usai.

Langit terlihat sangat mendung, pertanda akan turun hujan deras. Lalu Jimin bergegas pulang menggunakan mobilnya ke apartemennya dan kembali berkutat dengan tugas tugas kuliahnya yang belum selesai.

"Ya ampun, aku sampai tidak sadar sekarang sudah tengah malam" ucap Jimin pada dirinya sendiri dan langsung berjalan ke arah kasur dan bergelung dengan selimutnya.


⚜️


Jimin POV

Aku terbangun sebelum alarm ponselku berbunyi, tumben sekali. Kulihat Sinar matahari telah menggantikan sinar bulan. Memancarkan kehangatan setelah hawa dingin yang menyerang karena hujan deras semalam.

Aku beranjak dari kasurku yang nyaman menuju kamar mandi. Kembali menjalani kehidupanku yang membosankan. Rasa-rasanya aku ingin absen kuliah sekali saja, ternyata terlalu fokus kuliah juga membuat pikiranku penat.

Setelah selesai bersiap, aku langsung pergi ke kampus. Yah, seperti biasa. Aku berangkat lalu pulang ketika kuliah telah usai. Aku melewati lorong kelas gedung fakultasku dengan santai. Aku melihat ada keramaian di ujung lorong, tapi aku mengabaikannya. Mungkin gerombolan itu hanya sedang melihat papan informasi. Saat aku hendak membuka pintu mobilku seseorang berteriak memanggil namaku.

"Jimin!"

Aku menoleh kebelakang, kulihat pria tinggi dengan senyuman kelincinya memanggil namaku sambil berlari mendekat padaku. Tapi aku tidak mengenalnya. Kupikir ia sedang memanggil Jimin yang lain, jadi aku kembali membuka pintu mobilku dan ingin masuk.

Kookmin EnthusiastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang