Aggressive Secretary

5K 561 44
                                    

Note : Ambil baiknya dan buang buruknya dari cerita ini. Jangan terlalu diambil serius karena ini hanyalah sebuah imajinasi yang tercipta dari otak saya.


"Pak ini ada berkas yang harus-"

"Maaf Jimin, bukan aku tidak sopan tapi aku ada urusan mendadak. Maaf"  ujar Jungkook yang langsung berlari menjauh

Entah kenapa jika Jungkook berhadapan dengan sekretarisnya ini, ia selalu akan memilih menjauh dengan beralasan ada sesuatu yang harus diurus atau yang lainnya. Padahal itu tidak benar adanya.

Jungkook hanya begitu malu berhadapan dengan sekretarisnya itu.

Ya, Park Jimin namanya.

Manis, berbahu sempit, tidak begitu tinggi, ramping dan menggemaskan. Hanya orang bodoh yang tidak memuja seorang Jimin menurut Jeon Jungkook.

Tapi dari kesempurnaan milik Park Jimin ada dua hal yang membuat Jungkook tanpa sadar terus memperhatikannya.

Satu, bibir.

Keseksian bibirnya mengalahkan bibir milik Angelina Jolie.

Dua, bokong.

Keseksian bokongnya itu mengalahkan bokong milik wanita yang pernah ia lihat.

Jungkook itu sebenarnya adalah pria yang polos karena ia terlalu sibuk belajar disaat masih bersekolah, yang tak pernah memikirkan bagaimana rasanya berciuman atau yang lainnya.

Namun semenjak ia bertemu Jimin yang baru beberapa bulan menjadi sekretarisnya itu, Jungkook terus saja memperhatikan bibir Jimin disetiap Jimin berbicara padanya. Entah ketika Jimin sedang menjelaskan beberapa schedulenya atau ketika mereka sedang berbincang santai. Jungkook membayangkan apakah rasa bibir itu akan semanis senyum pemiliknya ketika ia menyesapnya?

Dan juga ketika Jimin sedang berjalan keluar dari ruangannya, Jungkook akan selalu memperhatikan bagaimana bokong sintal itu tercetak jelas pada celana kain yang Jimin pakai. Membuat Jungkook gemas untuk menampar bokong itu.

Namun ketika Jimin menangkap basah dirinya yang terus saja menatap bibir dan bokongnya. 

Ia berkata 'sebegitu sukanya kah kau pada bibir dan bokongku tuan Jeon?'

Dan itu berhasil membuat wajah Jeon Jungkook memerah hingga ke telinga.

Dan semenjak itu pula Jungkook selalu menghindari Park Jimin, yang mana membuat sekretarisnya itu kewalahan karena harus terus mengejar atasannya itu.

"Pak, kumohon. Tidak bisakah kau hanya duduk diam di kursimu dan mendengarkanku hingga aku selesai menjelaskan berkas ini." Ujar Jimin memohon pada Jungkook yang baru saja ingin beranjak dari kursinya.

"Baiklah" ujar Jungkook menghela nafas pasrah.

Kemudian Jimin langsung menjelaskan berkas berkas yang sudah terbengkalai karena Jungkook yang selalu menghindarinya.

Sekuat mungkin Jungkook menjauhkan tatapannya pada bibir yang merah itu.

Tapi Jungkook tanpa sadar sudah memandangi bibir Jimin dan tak lagi fokus pada penjelasan yang Jimin berikan. Hingga Jimin selesai menjelaskan pun Jungkook masih menatapi bibir penuh milik Jimin.

Ketika Jimin sudah duduk dipangkuannya pun ia baru tersadar.

"Ji-jimin a-apa yang kau lakukan?" Tanya Jungkook gugup.

"Cium aku."

Butuh beberapa menit untuk Jungkook bisa meresapi kata kata Jimin tadi.

Karena tidak ada tanda tanda pergerakan dari Jungkook. Jimin memilih untuk menyesap bibir tipis atasannya itu terlebih dahulu.

Sebenarnya Jungkook terkejut karena sikap sekretarisnya itu. Tapi rasa manis pada bibir Jimin membuatnya terbuai dan melupakan  bahwa tidak seharusnya hal itu terjadi.

Sebagai informasi. Itu adalah first kiss Jeon Jungkook.

Dan bisa dibilang Jungkook belum lihai dalam hal ini. Jungkook yang tidak membalas pagutan Jimin membuat Jimin gemas. Membuat Jimin mengigit bibir bagian bawah Jungkook yang membuat Jungkook menjadi liar membalas pagutan Jimin. Lalu Jimin membawa tangan Jungkook pada bokongnya dan meremasnya.

Jungkook sudah tidak polos lagi.

Erangan demi erangan memenuhi ruangan Jungkook. Namun ketokan pada pintu ruangannya membuatnya menghentikan tangannya saat akan membuka kemeja sang sekretaris.

"Kita lanjutkan di apartemenku Jeon." Bisik Jimin tepatt ditelinga Jungkook.

Kookmin EnthusiastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang