Stay With Me

10.1K 762 85
                                    

Note : Ambil baiknya dan buang buruknya dari cerita ini. Jangan terlalu diambil serius karena ini hanyalah sebuah imajinasi yang tercipta dari otak saya.

"Jim, kau tau bukan aku sudah lama mencintaimu? Jadi kau akan meninggalkan Jungkook untuku kan?"  Ujar Taehyung sambil menggenggam kedua tangan Jimin erat menatap Jimin tepat dimatanya. Jimin larut dalam suasana tanpa disadari Taehyung sudah melumat bibir tebal itu dengan lembut, Jimin pun ikut membalas lumatan lembut dari taehyung dengan air mata berlinang. Entah air mata bahagia atau kesedihan karna telah menghianati kekasihnya, Jungkook. 5 menit berlalu begitu pula ciuman antara Taehyung dan Jimin.

"Aku anggap kau mengatakan iya" ujar Taehyung lagi dan dibalas anggukan kecil oleh jimin.

"Baiklah, sekarang masuklah" ujar Taehyung lagi dan hanya dibalas senyuman dan anggukan kecil oleh jimin. Begitu Jimin masuk kedalam rumahnya, tiba-tiba Teahyung sudah terjerembab ke tanah karna seseorang telah memukulnya.

"BRENGSEK! AKU KIRA KAU ADALAH SAHABATKU TAE! APA YANG KAU LAKUKAN PADA JIMIN! HAH!" Ujar Jungkook yang tidak lain adalah kekasih Jimin ah bukan sekarang mungkin lebih tepatnya akan menjadi mantan kekasih. Sebenarnya Jungkook sudah melihat Taehyung dan Jimin lakukan bahkan sebelum ciuman itu terjadi tapi Jungkook menahan amarahnya karna jika ia langsung memukul Taehyung saat itu juga kemungkinan buruk Jimin akan mengakhiri hubungan mereka saat itu juga. Jungkook tidak mau itu terjadi karna Jimin adalah hidupnya, Jimin adalah alasannya berjuang melawan kekejaman dunia yang selalu membuatnya ingin menyerah dan mengakhiri hidupnya sendiri. Jimin adalah seseorang yang membuatnya merasa istimewa untuk dapat hidup didunia, Jimin adalah sumber kebahagiannya. Apapun itu jika dapat membuat Jiminnya bahagia Jungkook akan lakukan walaupun harus merenggang nyawanya sendiri.

"Haha kau sudah melihatnya bukan? Dia lebih memilihku daripada dirimu yang selalu menyusahkannya jungkook!" Jawab Taehyung dengan kekehan yang meremehkan.

"BAJINGAN!" Teriak Jungkook dan melemparkan pukulan bertubi tubi pada Taehyung. Jimin yang mendengar keributan dari luar rumahnya pun berlari keluar dan betapa terkejutnya dia melihat Taehyung yang hampir pingsan karna menerima pukulan dari Jungkook. Jimin langsung berlari ke arah Taehyung dan langsung memeluk Taehyung. Membuat Jungkook menghentikan pukulannya kepada Taehyung, dilihat Jungkook wajah Taehyung hampir babak belur karna pukulannya dan Jungkook merasa bersalah tetapi amarahnya lebih kuat karna ia merasa Taehyung pantas mendapatkan pukulannya.

"JEON JUNGKOOK!"

Deg

Jungkook tersentak karna Jimin memanggil nama lengkapnya bukan nama manis yang selalu Jimin lontarkan ketika berada di dekatnya seperti biasanya.

"PERGI DARI SINI! KITA BERAKHIR!"

"T-tapi jimin..."

"Jebal..." ujar Jimin sambil menangis tersedu dengan masih memeluk Taehyung.

Ingin rasanya Jungkook memeluk namja manisnya karna melihatnya menangis, tapi Jungkook tidak ingin membuat Jimin tambah menangis jika dirinya masih disini. Dengan langkah sedikit goyah tapi dipaksakan berlari Jungkook menjauhi tempat tinggal mantan kekasihnya. Niat awal ingin memberikan kejutan malah berakhir dengan tangisan dan teriakan Jiminnya. Jungkook berlari kencang dengan air mata yang mulai mengalir di pipinya tidak tentu arah.

⚜️

"Tae harusnya kau tidak sampai harus begini...mianhe" ujar jimin tersedu seraya memeluk erat tubuh sahabatnya itu. Ya Taehyung hanya sahabat Jimin bukan kekasih, sebenarnya kejadian sebelum Jimin masuk kerumahnya, Taehyung dan Jimin tau bahwa tidak jauh dari mereka Jungkook melihat mereka. Maka dengan sengaja Jimin dan Taehyung melakukan sandiwara di depan Jungkook agar Jungkook melihatnya. Agar Jungkook meninggalkan Jimin yang sudah sekarat, ya Jimin mengidap penyakit gagal ginjal yang baru saja diketahuinya. Dan jimin tidak ingin jungkook kembali bersedih karna kepergiannya, sudah cukup jungkook bersedih kemarin karna kematian orang tua nya. Jimin takut jungkook hanya menyalahkan Tuhan dan putus asa terhadap hidupnya dan bunuh diri. Lebih baik Jimin dibenci daripada harus melihat Jungkooknya menangis karna kepergiannya.

Kookmin EnthusiastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang