My Pretty Neighbour [2]

5.3K 590 66
                                    

Note : Ambil baiknya dan buang buruknya dari cerita ini. Jangan terlalu diambil serius karena ini hanyalah sebuah imajinasi yang tercipta dari otak saya. 🔞


Semenjak kejadian malam itu, James kekasih Jimin selalu menemani Jimin di apartemennya. Walaupun James harus absen dari latihan rutin tim sepak bolanya. James hanya takut perkataan dari tetangga sebelah dari kekasihnya itu benar-benar serius. Tidak heran tetangga itu menginginkan Jimin, bahkan dirinya sendiri saja yang dulunya normal menjadi menyimpang setelah bertemu Jimin. Walaupun Jimin adalah laki-laki tapi tubuh Jimin sangat menggoda, bahkan lebih menggoda dari para wanita. Bahkan setiap James mengajak Jimin untuk makan bersama kawan satu tim sepak bolanya, Jimin selalu menjadi pusat perhatian.

Bukannya James tidak percaya terhadap Jimin, ia tahu bahwa Jimin adalah pasangan yang setia tapi tidak menutup kemungkinan Jimin akan jatuh cinta pada orang lain jika ia selalu meninggalkan Jimin disaat ia sibuk.

"Jangan pernah pergi dariku baby" ucap James seraya memeluk Jimin yang sedang menatap jalanan kota Seoul yang padat melalui teras.

"Hey kenapa kau berkata seperti itu?" Balas Jimin yang sudah mengahadap kekasihnya.

"Kau begitu cantik. Sehingga banyak orang yang berusaha untuk mendapatkanmu." ujar James lirih.

"Aku hanya milikmu James, kenapa kau jadi melankolis seperti ini?" Balas Jimin terkekeh.

Jimin tidak tahu. Ia hanya belum sadar akan perasaannya yang perlahan sudah berubah karena terlalu sering bersama Jungkook ketimbang kekasihnya tersebut.

Keesokan harinya Jimin kembali sendiri di apartemennya. Dengan terpaksa Jimin mengusir James dari apartemennya karena ke absenan James pada jadwal latihannya yang begitu banyak. Sejujurnya Jimin menginginkan James untuk tetap tinggal, karena Jimin masih haus akan sentuhan James pada tubuhnya. Ya walaupun James dan Jimin belum resmi menikah tetapi mereka sudah sering melakukan hal itu.

Karna Jimin merasa bosan, Jimin mempunyai inisiatif meminta Jungkook untuk menemaninya. Belum sempat Jimin menghubungi Jungkook bel apartemennya berbunyi. Jiminpun langsung pergi menuju arah pintu apartemennya untuk melihat siapa yang bertamu.

"Hai" sapa Jungkook.

"Jungkook-ah baru saja aku ingin menghubungimu. Apakah kau tidak bekerja?" ujar Jimin sumringah.

"Benarkah? Ada apa? Aku baru saja menyelesaikan pekerjaanku." Balas Jungkook.

(For your information : Jungkook adalah seorang pengusaha sukses. Usahanya ia percayakan pada asisten terpercaya. Dan ia hanya memeriksa hasil usahanya di ruang kerja apartemennya.)

"Ayo masuk dulu" ajak Jimin seraya menarik tangan Jungkook dan mengajak duduk di sofa ruang tengah.

"Kau.....sendirian?" Tanya Jungkook.

"Iya, maka dari itu sekarang kau harus menemaniku disini. Bagaimana kalau kita menonton film?" Ajak Jimin lagi.

Tanpa meminta persetujuan, Jimin langsung memutar film seraya mematikan semua lampu dan duduk disamping Jungkook.

Jimin begitu fokus pada layar televisi. Tetapi tidak bagi Jungkook. Jungkook sama sekali tidak tertarik pada film yang sedang diputar. Jungkook lebih memilih menatap Jimin yang terlihat begitu menggoda. Siapapun yang melihat Jimin saat ini pasti akan berniat memperkosanya. Begitu pula Jungkook, tapi ia masih berusaha menahan nafsu nya.

Sampai saat tubuhnya menolak perintah otaknya untuk tidak menyentuh Jimin. Dengan perlahan Jungkook merangkul bahu Jimin dan bergeser agar bisa lebih dekat dengan Jimin. Tetapi Jimin masih fokus pada film didepannya. Saat film memainkan adegan panas, Jungkook melihat nafas Jimin mulai memberat dan kedua pahanya yang saling menghimpit.

Kookmin EnthusiastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang