2 . Kenyamanan

2.4K 144 8
                                    

Tema majalah yang Merona pilih untuk tugas mata kuliah Desain Grafis kali ini adalah desain interior. Sejujurnya Merona masih sangat antusias dengan ilmu ini. Kalau saja ia bisa ikut SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) untuk kedua kali, Sastra Indonesia, Psikologi, dan Arsitektur Interior akan tetap menjadi pilihannya.

Merona adalah tipe perempuan yang setia. Ia sulit jatuh cinta. Ketika hatinya sudah jatuh, selamanya ia akan terperangkap di sana. Berkaitan tentang apa pun.

Hal ini menyebabkan Dimas kesulitan mencuri hati Merona meski cowok itu sudah jungkir-balik modus agar mampu menerobos masuk ke dalam hatinya, berusaha mengganti posisi Kemal yang nyaman sekali singgah dan menetap selama bertahun-tahun.

Majalah karya Merona sudah rampung sejak minggu kemarin. Ia menjadi salah satu dari lima mahasiswa pertama di kelasnya yang mengumpulkan karya tugas sebelum deadline waktu yang ditentukan. Dua puluh mahasiswa yang lain masih berproses. Ada yang sibuk mengerjakan desain. Ada yang masih revisi konsep. Pun ada yang sudah menuju tahap finishing. Merona begitu antusias mengerjakan karya tugasnya kali ini sehingga bisa selesai lebih cepat dibandingkan yang lainnya.

Mengerjakan sesuatu yang kita cintai adalah salah satu prinsip hidup Merona yang tidak dapat dipatahkan.

Salah jurusan.

Sudah berkali-kali Merona menyalahkan dirinya sendiri sebab terlalu menggebu-gebu dan keras kepala tidak mau gap year satu setengah tahun yang lalu. Dipikirannya hanya kuliah saat itu juga atau tidak sama sekali.

Saat itu, Merona merasa sangat berantakan ketika mengetahui bahwa ia tidak lolos di ketiga jurusan yang ia minati. Padahal ia sudah merasa tekun belajar untuk tes masuk perguruan tinggi. Sebab terlalu putus asa, selama hampir tiga hari nafsu makan Merona mengalami penurunan. Berat badannya pun ikut menurun. Terlebih ia harus menerima kenyataan bahwa teman-temannya sudah banyak yang lolos tes masuk perguruan tinggi.

Kalau saja kedua kakak Merona tidak memberikan informasi tentang ujian mandiri untuk salah satu Politeknik Negeri di kotanya, mungkin seminggu kemudian tubuh Merona hanya tersisa tulang belulang.

Merona sangat bersemangat dan gigih. Ia belajar sepanjang hari demi bisa kuliah tahun itu juga. Usaha memang tidak pernah mengkhianati hasil. Merona lolos. Ia resmi menjadi mahasiswi Desain Grafis di salah satu Politeknik Negeri di kotanya. Padahal ia memilih jurusan itu hanya karena keluarga dan teman-temannya merasa yakin dengan kemampuan menggambar yang ada pada diri Merona.

Sejujurnya Merona pun tidak paham kuliah Desain Grafis itu tentang apa dan bagaimana masa depannya. Kalau saja Merona paham sejak awal bahwa gegabah bukan tindakan yang tepat, mungkin Merona akan memilih untuk tegar saat tidak lolos SNMPTN dan mantap memutuskan untuk gap year, lalu fokus mengejar jurusan yang benar-benar ia minati. Kalau saja Merona paham dari awal bahwa salah jurusan itu fatal untuk masa depannya.

Satu tahun pertama Merona aktif di kampus, teman-teman satu kelasnya sudah paham tentang kebiasaan Merona yang bisa dengan mudah menangis hanya karena tugas kuliah. Saat itu, Merona merasa ingin menyudahi segala aktivitas di kampus dan berhenti kuliah. Ia masih ingin bersikeras untuk mengejar cita-citanya menjadi sastrawan, atau psikolog, atau desainer interior. Bukan menjadi desainer grafis.

Di samping ego yang butuh pengakuan dan enggan mengalah, ada banyak hal yang membuat Merona harus tetap bertahan di kampus. Ia merasa sangat durhaka kalau menyia-nyiakan biaya yang sudah dikeluarkan untuk kuliahnya, apalagi sampai tidak lulus dan wisuda. Alhasil, Merona hanya berusaha mengubah sudut pandang tentang apa yang harus ia jalani dan mencoba untuk melapangkan dirinya sendiri. Menanamkan keyakinan bahwa semua takdir Tuhan adalah yang terbaik.

Di tahun pertama kuliah, ia mendapatkan beasiswa pendidikan karena memeroleh nilai Indeks Prestasi, atau yang biasa disebut IP, tertinggi di dalam kelas. Mungkin hal itu menjadi buah kesabarannya dari semesta.

Merona OranyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang