Kali pertama Mas Fajar menemukan nama Merona Oranye melalui Upartwork.com. Saat itu Mas Fajar memang sedang mencari ilustrator dan desainer grafis untuk mengolah brand bisnisnya. Nama Merona Oranye menimbulkan perhatian dan minat dalam diri Mas Fajar untuk segera menjelajahi album portofolio di Upartwork.com. Nama yang unik dan sepertinya tidak ada perempuan lain yang menggunakan nama itu.
Ketertarikan Mas Fajar berlanjut setelah mengamati album portofolio hasil ilustrasi dan desain yang telah diciptakan oleh Rara. Di profil Upartwork.com, Rara mencantumkan tautan akun Instagram dan Mas Fajar merasa sangat penasaran rupa feed Instagram si perempuan bernama Merona Oranye.
Di sana, Mas Fajar menemukan banyak sekali foto langit, buku, makanan, sebagian portofolio, dan foto daun semanggi. Tidak ada sedikit pun foto pribadi si pemilik akun. Feed Instagram si Merona Oranye menurut Mas Fajar adalah keunikkan lain setelah nama si pemilik akun. Oleh sebab itu, Mas Fajar serius menghubungi Rara perihal tawaran kerja sama untuk project bisnisnya, dibumbui oleh alasan ingin mengenal sosok si Merona Oranye lebih jauh dan lebih dalam. Sekali mendayung, dua atau tiga pulau terlampaui.
Setelah Mas Fajar mengetahui bahwa Merona Oranye seorang entrepreneur juga, ia semakin kagum pada Rara semakin tumpah. Terlebih setelah mmbicarakan banyak sekali hal yang tidak berkaitan dengan project.
"Si Mas Fajar tuh bilang lo sama sekali nggak peka, Mer. Makanya dia minta bantuan gue. Lo terlalu mandiri, seolah nggak butuh bantuan siapa-siapa. Padahal kodrat laki-laki bukannya senang ketika merasa dibutuhkan ya? Mmm, terus kemarin gue merasa perlu kasih tahu dia kalau lo dirawat di rumah sakit. Nggak sangka juga sih, Mer, ternyata dia serius jenguk elo ke Jepang!"
"Ca, gue boleh jujur satu hal sama lo?"
"Apa?"
"Sejujurnya gue sempat merasa sesuatu ke Mas Fajar. Dia baik. Gue merasa nyaman saat berdua dengan Mas Fajar. Obrolan gue sama dia mengalir dengan sendirinya. Beberapa kali gue pun mikirin Mas Fajar. Surprised banget sih, dia sampai datang ke sini. Padahal akhir bulan ini cafenya mau Grand Opening."
"Mer? Lo bisa jatuh cinta lagi??? Seriussss???"
"Nggak, Ca."
"Loh? Kenapa?"
"Kemarin Mas Fajar meminta, gue tolak."
"MERONA! KENAPA SIHHH??!"
**
Rara baru saja tiba di Apato. Setelah empat hari harus rawat inap di rumah sakit, ia mendapatkan izin untuk pulang sebab kondisi kesehatannya sudah kembali normal. Rara merebahkan tubuh di atas tempat tidur untuk beberapa saat. Apato sepi. Seluruh penghuni Apato sedang berada di Osaka Exhibition Hall.
Persiapan event Gallery Art Batch 2 tersisa kurang lebih tiga minggu lagi. Hari ini Rara diizinkan untuk istirahat saja di Apato dan bisa kembali beraktivitas esok hari.
Ia teringat ketika Mas Fajar menyatakan perasaan dan meminta Rara menjadi pacarnya. Rara menolak. Perasaan yang bergejolak karena kehadiran bayang-bayang sosok Mas Fajar tiba-tiba redup dan padam. Sudah hampir sebulan lebih Rara tidak lagi memikirkan apa pun yang berkaitan dengan Mas Fajar. Ia terlalu sibuk membuat karya dan melakukan persiapan untuk event bulan April mendatang. Bahkan keychain boneka pisang dari Mas Fajar hanya ia simpan di dalam laci meja di kamar, tidak lagi ia bawa untuk menemaninya beraktivitas. Perasaan-perasaan yang muncul pada Mas Fajar hanya sebuah euforia yang lahir dari project dan event Creative Art and Food tahun lalu saja.
Selain itu, Rara merasa tidak bisa memercayakan hatinya jatuh utuh pada Mas Fajar. Ia merasa tidak yakin dapat melangkah dan memperjuangkan mimpi bersama Mas Fajar untuk jangka waktu yang lama. Meski Mas Fajar adalah orang pertama yang dapat kembali menghadirkan gemericik degup dalam dada dan rasa nyaman setelah keputusan tidak lagi ingin jatuh cinta dengan siapa-siapa. Rara tidak ingin bermain-main dengan perasaannya. Rara masih menata hati. Belum siap menjalin hubungan dengan siapa pun.
Ketika Mas Fajar bersedia mau menunggu sampai Rara siap pun, Rara menolak. Membiarkan Mas Fajar bertemu dan jatuh cinta dengan perempuan lain, yang mungkin jauh lebih baik dari Rara. Mas Fajar berhak mendapatkan cintanya dan merasa bahagia. Rara tidak mau menjadi egois dengan membiarkan Mas Fajar menunggu sesuatu yang masih abu-abu. Sebab Rara pun tidak tahu sampai kapan ia merasa siap untuk benar-benar jatuh hati tanpa perlu merasa ragu.
Jatuh cinta apa adanya.
***
Juni 2014.
Hari ini sidang!!! Aku menjadi mahasiswi pertama di jam pertama hari pertama jadwal sidang dimulai. Padahal aku menyerahkan Penulisan Tugas Akhir bersama tiga mahasiswa yang lain, namun aku yang ditempatkan di urutan pertama. Bahkan menjadi yang pertama sidang di dalam satu gedung jurusanku. Aku tidak pernah membayangkan ini sebelumnya.
Selama mengerjakan Tugas Akhir, aku hanya berpikir ingin menyelesaikan tepat waktu berdasarkan timeline yang telah aku buat, itu pun aku sesuaikan dengan jadwal dari kampus. Ternyata aku bisa menyelesaikan Penulisan Tugas Akhir dan membuat Display Karya sesuai timeline. Aku tidak pernah berencana akan menjadi yang pertama di antara ratusan mahasiswa di satu jurusanku. Aku hanya memaksimalkan waktu selama proses pengerjaan. Aku percaya usaha tidak pernah mengkhianati hasil.
Sidang tidak berjalan lancar dan membuahkan hasil revisi yang cukup banyak. Dan aku tahu yang harus aku lakukan setelah ini adalah menyelesaikan revisi sidang sebaik-baiknya.
Semangat belajarku membaik setelah menjadi mahasiswi. Sebab aku menyadari masa-masa SMA-ku sangat berantakan, dari segi emosional dan nilai-nilai akademis. Aku yakin hampir seratus persen dipengaruhi oleh kondisi keluarga di rumah yang 'berantakan'. Shocked berat dan masih tidak bisa menerima keadaan. Perubahannya begitu cepat dan semua itu tidak pernah aku minta.
Padahal aku merasa salah jurusan. Luar biasa stres setiap kali mendapatkan tugas kuliah. Merasa ingin menyerah. Merasa putus asa. Merasa ingin berhenti dan tidak ingin kuliah lagi. Tapi aku mengolah sudut pandangku, coba memahami kondisi mereka yang sangat ingin mencicipi dunia kampus namun tidak bisa karena mempunyai beragam alasan, mungkin sebab keterbatasan biaya atau apa pun yang menghalangi. Rasanya jahat sekali kalau aku menyia-nyiakan kesempatan dapat berkuliah dengan baik.
Bahkan aku menerima banyak pekerjaan freelance karena aku kuliah Desain Grafis. Entah, kalau aku kuliah di bidang lain apakah aku juga bisa kuliah sambil kerja freelance?
Kebaikan semesta tidak berhenti sampai sana, karena aku merasa perlu memaksimalkan masa-masa menjadi mahasiswi, aku berjuang keras mengerjakan semua tugas kuliah dan belajar sampai sering terjaga tidak tidur sampai matahari kembali muncul, padahal di pagi hari ada kelas kuliah lagi, setiap kali mengerjakan tugas, aku selalu menangis. Merasa begitu rumit, begitu melelahkan, tetapi aku pantang menyerah. Aku tidak boleh menyerah. Hadiah dari semesta adalah nilai IP-ku selalu baik sehingga aku bisa mendapatkan beasiswa pendidikan selama masa kuliah. Lagi, aku percaya usaha tidak pernah mengkhianati hasil.
Ah, barusan aku melihat tulisan terakhir sebelum ini. Juni 2013. Ternyata sudah setahun aku tidak menulis diary. Banyak sekali hal yang terjadi selama setahun kemarin. Tentang kakak pertamaku yang melahirkan anak pertama. Tentang Kemal. Tentang Dimas yang berengsek. Tentang praktik industri. Tentang perjuangan mencari klien untuk Tugas Akhir. Tentang kerja keras untuk Penulisan Tugas Akhir dan membuat Display Karya. Tentang keributan-keributan di rumah yang tidak pernah berhenti. Tentang target-target masa depan yang ingin aku raih. Mungkin setelah ini tugasku adalah survive terjun di dunia industri kreatif. Aku masih merasa salah jurusan sampai saat ini. Masih sangat ingin kuliah di bidang jurusan yang aku incar dari sejak lama. Namun aku hanya perlu bersyukur dan memaksimalkan setiap kesempatan yang ada, kan?
Secara emosional, aku merasa banyak berubah selama setahun ini.
Entah.
***
![](https://img.wattpad.com/cover/123908352-288-k556007.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Merona Oranye
Ficción General"Sampai pada akhirnya yang tetap adalah yang tepat." Jangan sengaja berjalan untuk mencari. Terus saja melangkah. Dalam perjalanan, kamu akan menemukan. Ah, sesungguhnya dipertemukan, oleh semesta. Selamat menemukan! ❤ __________ Cover Design : sace...