CHAPTER 4

15K 596 6
                                    

'kamu definisi bahagiaku, Nadia.'

Resta Davano Akbar

*****

Dan sekarang Nadia sudah berada di samping Resta. Pagi-pagi sekali Resta menjemput Nadia kerumah, padahal Nadia sudah memberitahu Resta untuk tidak menjemput nya. Ya tau lah gimana sikap Resta, tidak mau dibantah.

"Resta, kan aku udah bilang kalau ga usah dijemput. Aku bisa sendiri kesekolah! Naik angkot juga bisa! Atau ga taxsi!" Kesal Nadia, Resta menatapnya tajam.

"Kamu mau ketemuan sama laki laki lain?" Nadia membulatkan matanya, "apaansihh! Gaje!" Saat Nadia ingin pergi tetapi tanganya ditahan oleh Resta hingga menabrak tubuh tegap Resta.

"Apaan sih Res??" Ucap Nadia, sambil mengusap dahinya.

"Jawab! Kamu mau ketemuan sama laki laki lain kan?" Nadia memutar bola matanya, "ga ada pertanyaan lain apa? Pagi pagi udah tanya kek gitu! Bikin ngga mood aja." Nadia memalingkan wajahnya kearah lain,

"Jawab aja apa susahnya sih Nadia??" Tegas Resta, ia masih memegang erat pergelangan tangan Nadia

"Ga ada Resta!"

Sepertinya Resta masih tidak percaya dengan apa yang diucapkan oleh Nadia, buktinya sekarang saja ia masih memegang erat tangan Nadia.

"Udah dijawab kan. Sekarang lepasin !" Ucap Nadia, tetapi Resta tetap tidak mau melepaskan pegangannya.

"Aku kan udah jawab, kalau aku ga ada mau ketemuan sama laki laki lain, Resta."

"Yaudah kamu masuk!"

Selama perjalanan tidak ada yang mau membuka pembicaraan sama sekali. Sesampainya disekolah, saat Nadia ingin pergi menuju kelasnya, tanganya langsung dipegang oleh Resta. Hingga mengundang perhatian para siswa maupun siswi diparkiran

Nadia sudah meminta kepada Resta agar melepaskan genggamannya tetapi Resta tetap kukuh tidak mau melepaskan.

"Resta!! Bisa lepas ga? Banyak orang yang liat!" Resta menggelengkan kepalanya, "ga bisa!"

"Aku mau kekelas!"

"Yaudah aku anterin!"

"Ga mau. Aku bisa sendiri!"

"Kelas kita kan sama, Ay." Ujar Resta, "tapi.."

Belum Nadia melanjutkan perkataannya, tanganya sudah ditarik Resta menuju kelasnya,

"Emang susah ya pacaran sama cowok Possesive kek Resta!" Batin Nadia.

Pagi ini mood nya memang sudah rusak, ditambah lagi dengan Resta yang melarangnya untuk ini lah itu lah.

****

"Lo kenapa sih Nad?" Tanya Anggi, Nadia menjawab dengan gelengan kepala.

"Gue ngga papa." Jawab Nadia, "Lo bisa ga kalau bohong di pinterin dikit. Udah tau ngga pandai bohong" Ucap Bella

Nadia memang tidak pernah pandai berbohong, setiap ia ingin berbohong pasti bakalan ketahuan.

Nadia menelungkup kan kepalanya dimeja.

"Kenapa sih Nad? Cerita aja kali, atau itu tentang Resta makanya Lo ga mau cerita?!" Bella menyipitkan matanya menatap tajam kearah Nadia.

"Apasih ngga ya!" Tukas Nadia cepat

Tiba-tiba ada laki laki dengan postur tubuh tinggi dan jangan lupakan wajahnya yang juga tampan datang ke kelas IPA 3.

My Possesive BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang