CHAPTER 18

8.9K 412 11
                                    

"ini tentang bagaimana kau memilih,
Bertahan atau pergi meninggalkan"
Ariyan Revan.P

******


Dan sekarang Nadia sudah berada tepat disamping Resta dengan wajah cemberut nya.

Pada awalnya ia tidak mau mengikuti kemauan Resta, tapi karena dipaksa jadi yagitu.

"Udah sih Nad, cemberut Mulu." Ucap Resta.

"Terserah gue sih ya!"

Tetap saja ia masih merasa kesal kepada Resta, karena dengan seenaknya menarik dirinya kedalam keadaan yang membuatnya sekarang menjadi canggung.

Sudah tau kalau Nadia tidak menyukai keadaan seperti itu.

"Gue mau pulang sekarang!" Tukas Nadia sambil memalingkan wajahnya kearah lain.

Mata Resta melirik sebentar kearah Nadia, ia tersenyum pelan melihat gadis disampingnya. Bahkan wajah cemberut nya saja dianggap Resta mengemaskan.

"Aku bakalan ngantar kamu pulang, kalo kamu mau balikan sama aku!" Ucap Resta tanpa memperdulikan wajah kaget dari Nadia.

Nadia melongo tidak percaya sambil menatap wajah Resta dari samping.

"Gue ngga mau!"

Resta tersenyum miring, "oke. Itu tandanya Lo bakalan sama gue terus menerus."

"Gue telpon bang Riyan!"

Saat Nadia ingin mengambil Handphone nya dari dalam tas, Resta langsung mengambil nya lalu melemparnya keluar.

"RESTA LO GILA YA?!"

"Seandainya kamu bilang iya, mungkin tas kamu masih tertata rapi disini." Jawab Resta.

"BUKU GUE!!!! HANDPHONE GUE!! SEMUA ADA DISANA RESTA?! KOK LO BISA DENGAN SEENAKNYA BUANG GITU AJA!"

Nadia tidak berhenti mengucapkan sumpah sarapah nya kepada laki laki disampingnya yang sama sekali tidak merasa bersalah sama sekali karena sudah membuang tas miliknya.

Padahal itu handphone barunya yang baru dibelikan beberapa bulan lalu, setelah kejadian Resta membuang handphonenya hari itu.

"Kan aku udah bilang Ay, coba aja kamu tadi bilang iya kan aku ngga bakalan buang tas kamu." Ucap Resta dengan santai.

Nadia menarik nafasnya pelan, harus extra sabar memang menghadapi Resta yang kelewatan keras kepala.

Nadia mengusap wajahnya, "udah ya. Terserah Lo aja sekarang maunya gimana! Gue. Mau. Pulang. Sekarang."

"Jawab-"

"Atau gue turun sekarang!"

Resta menepikan mobilnya kepinggir, Nadia sudah bersiap untuk membuka pintu mobil tapi ditahan lagi oleh Resta.

"Kamu mau jiwa ku yang lain keluar?!"

Nadia mengerenyit bingung, "maksud Lo?"

"Aku bisa aja bunuh Riyan sekarang!" Ucap Resta.

"Lo ada urusan apa sih sama Abang gue, Hah!" Kesal Nadia.

Rasanya, kini kesabaran nya sudah habis menghadapi kelakuan Resta.

"Mana janji Riyan yang ngga akan sama sekali tinggalin Reyasa?"

Nadia mulai bingung dengan arah pembicaraan Resta.

My Possesive BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang