CHAPTER 22

7.3K 325 16
                                    

Nothing revisi okay :)

---------------------------------

'okay, jaga emosi itu penting babe.'

*****

"lo bisa stop buat nyalahin diri lo sendiri ngga sih Lex!!"

"sadar please!!! that's not your fault okayyy!!"

"pleaseee stop it!!"

"lo tau betapa bosanya gue, liat lo nyebut nyebut nama dia mulu!"

"kalo kangen ya samperin!"

"Abraham Alexi Pratama."

seorang perempuan berumur kurang lebih 20 tahun sudah merasa bosan menegur laki laki yang berada disampingnya, ya bagaimana tidak bosan?

ia sudah 3 jam berada ditempat yang sama sekali tidak pernah ia singgahi. dan ini untuk pertama kalinya , ia menginjakan kakinya ditempat terkutuk seperti ini.

Putri Yeri Harsyah, Yeri.

Alex, sudah beberapa minggu ini tidak pernah berfikir sekali pun untuk sekolah atau sekedar bertemu dengan teman temanya.

Yang dipikiran nya sekarang hanya tertuju kepada satu orang, siapa lagi kalo bukan Renina. Gadis itu yang sekarang membuat Alex jadi seperti sekarang.

Mabuk dan balapan liar, sudah menjadi kebiasaan untuk Alex.

"gue ngga punya keberanian Yer, buat ketemu langsung sama dia. Gue udah jahat banget ke dia. Gue emang ngga pernah ditakdirkan untuk bersama sama dia. Dia pantas mendapatkan laki laki yang lebih baik dari gue!! "

"gue aja kangen sudah ga berhak, gue siapanya dia!!"

"Arghhhh.. Pala gue anjir, pusing banget!! " ringis Alex ketika ia meminum gelas terakhir dari botol ke tiga nya.

Yeri hanya memandang datar Alex, ia sendiri juga bingung kenapa bisa memiliki sepupu yang bego seperti Alex.

Yeri mengeluarkan beberapa uang merah lalu menaruh nya diatas bar, dan langsung menarik sepupunya itu untuk pergi dari tempat yang sama sekali ia benci.

Akhirnya gue keluar dari tempat terbangsat itu..

Dan sekarang bau alkohol menyeruak didalam mobil Yeri, ia jadi merutuki dirinya sendiri, kenapa mau saja ketika Alex mengajak nya ketempat tadi.

Hanya untuk mendengarkan kisah percintaan nya bersama wanita yang akhir akhir ini ia ketahu sedang masuk rumah sakit.

"harus gue bawa kemana ini bocah ya? "

*****

"udah Nin, lo ngga pantes buat nangisin orang yang sama sekali ngga perduli sama lo." ucap Khansa.

"Nina kenapa sih? " tanya Dimas.

Semua menjadi diam, tanpa ada yang berniat untuk membalas pertanyaan Dimas.

"pada diam. Berasa ngomong sama dinding gue!" kesal Dimas.

"diem napa lu dim" tukas Akbar,

"lo pada yang diem, kenapa gue yang disalahin Anjir! "

Sherly pun hanya diam, karena ia tidak mengetahui inti dari permasalahan Renina itu apa. Dan ia juga baru kenal Nina, tadi pagi.

My Possesive BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang