"Tumben lu udah bangun, keenakan di gendong sama Resta ya?" goda Ryan.
Nadia menatap datar Ryan yang berusaha menggodanya hanya karena Resta menggendong nya tadi malam, ia sendiri juga sebenarnya tidak sadar jika ia digendong sama Resta. Mungkin karena terlalu nyenyak kali ya. Atau kerana terlalu keenakan di gendong Resta..
apaan sih, terlalu nyenyak aja kali gue.. batin Nadia. Ia menggelengkan kepalanya, berharap hal itu bisa hilang dari pikiranya.
"apaan sih bang, gue bangun pagi salah, gue bangun siang juga salah. Salah mulu dah gue!" ucap Nadia.
"gue kan bercanda doang, lu juga geleng geleng mikirin apa hayo!"
Nadia memilih tidak mengherankan perkataan Ryan, tanganya perlahan menarik bangku yang ada di depan laki laki itu. "oh iya, abang hari ini pulang agak telat ya. Ada urusan mendadak, lo sendiri dirumah takutnya gue yang ngga tenang. Gue titipin lu ke Resta ya, ntar kalo gue udah pulang, gue jemput lo!" jelas Ryan sambil melahap terus sarapan paginya
"gue kan udah gede bang, ngapain segala dititipin ke Resta. dikira gue barang apa?!" kesal Nadia,
Entah kenapa mood nya sedari tadi sangat tidak bagus, ditambah lagi candaan Ryan yang membuatnya menjadi kesal. "Ngga peduli, gue mau nya lu dijagain, dan gue tenang." Tukas Ryan,
"terserah."
Nadia langsung melengang pergi meninggalkan meja makan, tanpa menghiraukan panggilan Ryan. Karena sedari tadi ia memanggil adiknya itu, tetapi tidak didengarkan juga membuat Ryan menggelengkan kepala nya pelan.
"lagi PMS ye tu bocah?"
*****
"kamu kenapa sih, cemberut mulu dari tadi?" tanya Resta.
Nadia sama sekali tidak memperdulikan pertanyaan Resta, ia memilih memainkan handphone nya tanpa menengok sedikitpun kearah laki laki disampingnya itu.
"Nad,"
"Nadia,"
"handphone mulu!"
"Nad, kamu ngga jawab aku. Handphone nya aku ambil!"
"kenapa sih Res? lagi males ngomong tau!" jawab Nadia judes,
Resta mengerenyit bingung, "kamu kenapa sih, kok jawabnya judes gitu? lagi ada masalah ?"
"ngga."
"turun gih, udah sampe. Handphone nya nanti lagi!" tegur Resta.
"iya."
Resta menahan tangan Nadia yang sudah akan pergi, "bareng?"
Nadia menghempaskan tangan Resta, dan menatap datar Resta, "aku duluan."
Resta menatap Nadia yang perlahan menghilang dari pandanganya, what happened with her? batin Resta.
Tiba tiba ada sebuah tangan yang tersampir di bahunya, "lo ngeliatin apaan sih?"
Saat mengetahui siapa orang yang dnegan beraninya menyampirkan tanganya ke bahunya, Resta langsung menatap tajam orang itu. "tangan lo, singkirin dari bahu gue!" ucap Resta dengan nada dinginya.
"santai aja kali Res, cuman gue taruh doang, sensian amat!" balas Brema.
"ngga peduli gw!" Resta meninggalkan Brema yang sedang menggodai siswi siwi yang baru datang. Terlebih lagi para junior.
*****
"lo bisa berhenti buat ngikutin gw kaga!" ucap Agam sambil mentaap tajam perempuan yang sedari tadi mengikuti dirinya kemana pun kakinya melangkah.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Possesive Boyfriend
أدب المراهقينJust follow what i say babe - Resta #1 manurious