"that's not what i mean-"
Alex*****
"I'm sorry Na"
Hanya itu yang diucapkan sedari tadi oleh Alex. Sedangkan wanita di hadapannya tidak bangun bangun saja sedari tadi.
Tak sadar Alex menitikkan air matanya, "i'm sorry Na. I know, i'm stupid. Please wake up!! I Miss you so much."
"Lo udah ngelakuin hal yang paling dia benci Lex!" Sahut seseorang dari arah belakang, Alex menatap orang itu.
Carles Abyan Gavriel.
"Maksud Lo?" Alex mengerenyit bingung.
Carles menghampiri Alex, "LO UDAH BOHONGIN DIA, DAN BUAT DIA NUNGGU." Tekan Carles, membuat Alex terdiam.
"Lo ngga tau itu?" Carles tersenyum smirk ketika melihat Alex terdiam, dan menunduk kebawah.
"Seharusnya gue sadar dari awal, kalo gue belum bisa percaya sepenuhnya sama Lo. Kalau bukan karena Nina bujuk gue. Mungkin sekarang gue ngga akan pernah seramah ini sama Lo!" Jelas Carles.
Membuat Alex tau fakta yang belum pernah ia ketahui sama sekali. Alex melirik sebentar kearah gadis yang sedang terbaring lemah, ia tidak menyadari bahwa selama ini hanya Nina lah yang paling memperjuangkan dirinya .
"I'm very disappointed with you!"
Carles keluar dari ruangan tempat Nina di rawat. Ia tidak memperdulikan bahwa kata katanya tadi menyakiti hati Alex. Ia tidak peduli sama sekali. Yang dipikirkan oleh dirinya sekarang hanya, bagaimana keadaan Nina sekarang.
****
Bel tanda istirahat sudah habis, semua murid kembali masuk kedalam kelas. Termasuk Nadia dkk dan Resta dkk.
"Idih katanya bakalan ada murid baru, nyatanya dari tadi gue tungguin malah kaga ada." Kesal Bella.
"Mungkin pas pelajaran Bu Ria kali, murid barunya bakalan ada." Sahut Bella.
Mungkin ga sih kalo murid barunya itu Lemuel? Batin Nadia.
"Denger denger sih cowo!" Ucap Sarah.
Tuh kan batin Nadia.
Nadia menengok pada Sarah, "Lo udah pernah liat orangnya ga sih Sar?" Sarah menggeleng, "kaga lah"
"Udah ah, penting banget apa murid barunya cowok atau cewek!" Tukas Anggi. Ia kembali membenarkan rambutnya di kaca milik Khansa.
"Ya juga sih."
*****
"Kalo murid barunya cewek gue pacarin!"
Suara Agam terdengar hingga orang orang yang sudah ingin meninggalkan kantin menjadi menatap kearah meja mereka. Akbar melempar kripik singkong yang dikasih oleh juniornya.
"Najis Lo! Kencang banget kalo ngomong!" Ucap Agam.
Dimas datang dari arah gerobak bakso sambil menenteng satu mangkok Bakso, "lah kalo cowok mau Lo apain Gam?" Tanya Dimas.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possesive Boyfriend
Подростковая литератураJust follow what i say babe - Resta #1 manurious