CHAPTER 25

6.1K 290 9
                                    

"kamu tadi mau ngomong apa?" Tanya Nadia sambil memperhatikan jalanan yang tidak pernah lenggang oleh pengendara mobil ataupun motor.

"Hm, nanti aja. Kamu udah makan?"

Nadia segera menggeleng cepat, ia tidak bisa membohongi perutnya yang sudah mendemo minta makan sejak tadi.

Karena Resta cepat cepat menarik tanganya tadi, membuat Nadia tidak sempat menghabiskan makanannya.

"kok belum makan? Katanya tadi mau makan!" ucap Resta, menatap datar kearah gadis disampingnya itu.

Nadia terkekeh melihat ekspresi kesal wajah Resta. "kan tadi kamu buruan udah tarik tangan aku sih, kan ga jadi makan deh!" jelas Nadia.

"Yang, itu diwajah kamu ada apa?"

Nadia memegang wajahnya, "ga ada apa kok, kamu bohongin aku ya?" tukas-nya.

"liat bener bener, yang." ucap Resta.

Dengan segera ia membuka tempat berkaca yang biasanya ada dimobil, tiba tiba ada secarik kertas jatuh mengenai dahinya.

Maklum, tubuh Nadia itu memang rada rada rendah.

"kertas apaan sih ini!" kesal Nadia.

Matanya perlahan membaca tulisan demi tulisan di kertas tersebut. Tanpa sadar, pipinya memerah dengan sendirinya.

Nadia melirik ke arah laki laki disampingnya itu yang sudah membuatnya jadi merasa perasaan yang berbeda malam ini,

"kamu ngapain tulis beginian sih ?" tutur Nadia.

"ya ngga papa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ya ngga papa. Hanya ingin mengungkapkan apa yang aku pikirin aja. Sekaligus aku pengen liat kamu senyum, setelah seharian ini aku beberapa kali melewatkan senyuman dari kamu." ucap Resta.

Ah, kali ini jantungnya yang berdetak seperti seseorang yang sedang lari maraton.

"absen sehari kan ga papa kali."

"sayangnya aku ga mau!" ucap Resta.

*****

"mau makan apa kamu?"

Resta menyodorkan buku menu kepada Nadia,"aku mau Spaghetti Aglio e Olio ya!"

"ngga"

"tadi nanyain sekarang dijawab ga!" gerutu Nadia, merasa kesal dengan sifat posesif Resta yang tidak hilang hilang.

"Mba, saya pesan Tugu Kuntskring Paleis nya 2 sama air putih 2!" ucap Resta kepada pelayan disitu.

Nadia menatap kesal Resta, "kamu ngeselin Res!" tukas Nadia.

Ia memalingkan wajahnya, memainkan hp miliknya. Tanpa mau memperdulikan tatapan datar dari Resta.

My Possesive BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang