CHAPTER 19

9.3K 382 11
                                    

"i'm happy cause you.. "

*****

Berulang kali Riyan membangunkan seorang perempuan yang sama sekali tidak bangun atau memberi respon sedari tadi. Membuat Riyan sendiri bingung apa yang sedang dilakukan adik perempuannya tersebut.

Riyan menyerah untuk membangunkan Nadia, perempuan itu sangat susah sekali ketika dibangunkan.

"NADIA! KALAU SEKALI LAGI KAMU NGGA BANGUN, ABANG PANGGILIN RESTA BUAT KESINI!"

2 menit...

3 menit..

4 menittt....

5 menit...

Dan lagi-lagi tidak ada jawaban.

Saat Riyan akan melangkah kan kakinya ke tangga, Nadia keluar dari kamar nya dengan wajah yang masih mengantuk.

"Lo sekolah apa kaga sih Nad! Udah jam berapa ini! Resta udah nungguin kamu dari tadi tuh!" Kesal Riyan.

Resta, laki laki itu sudah duduk dengan manis diruang tamu dari pukul 06.00 tadi. Bayangkan saja, berapa menit Resta harus menunggu Nadia bersiap siapa. Sedangkan 06.20 saja Nadia baru bangun.

Nadia menampakan wajah kaget nya sambil mengucak matanya yang rasanya saja masih mengantuk sekali, salah Nadia sendiri.

Ia menghabiskan semalaman suntuk hanya untuk menonton drama Korea.

Jadinya, ya begini. Bangun telat.

"Masa Resta udah ada? Bohong kali nih!" Ucap Nadia, kemudian ia menguap dihadapan Riyan. Yang langsung mendapatkan Teguran dari Riyan.

Riyan menjitak pelan kepala Nadia, "Lo tuh cewek, ngga banget nguap didepan cowok! Jijik ih! Mana bau jigong lagi mulut Lo!"

Nadia hanya menatap datar Abang laki lakinya tersebut, "OH AJA!"

Nadia menutup kembali pintu kamarnya.

"SIAP SIAP CEPETAN!!! SEKOLAH!!!"

"IYA BAWEL BANGET SIH BANGG!!!!"

Hanya dalam waktu 20 menit perempuan itu sudah siap dengan make up natural yang selalu ia pakai.

Nadia berjalan menghampiri Resta yang sedang duduk di ruang tamu, sekalian memastikan apakah perkataan yang diucapkan oleh Riyan itu benar.

Dan ya, matanya tidak mungkin berbohong kan. Ia melihat sendiri kalau Resta sedang duduk sambil memainkan game di handphonenya.

"Sorry lama." Ucap Nadia. Ia duduk disamping Resta.

Laki laki itu memasukan handphone Nye kedalam saku celananya. Lalu kemudian ia menatap gadis yang duduk disampingnya tersebut.

"Ngga papa." Jawab Resta sambil tersenyum.

Nadia terdiam sebentar, memikirkan bagaimana bisa dengan sekali saja Resta senyum jantung nya bisa berdetak lebih cepat.

My Possesive BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang