CHAPTER 10

11.1K 474 12
                                    

"when I'm sure you'll never hurt me, it's all crushed. for one thing, and that's you."
Nadia

*****

Sakit, ya itu yang sekarang dirasakan oleh Nadia. Ia memikirkan bagaimana bisa Resta melakukan itu dibelakangnya, apakah selama ini Redta berlaku seperti itu.

Salah, salah Nadia memberikan kepercayaan kepada Resta. Nadia merutuki dirinya sendiri, dengan bodohnya ia percaya semua yang dikatakan oleh Resta.

Dan kini apa? Semua nya hancur. Membuat Nadia membenci Resta.

"Sudah sampai neng!" Suara supir membuyarkan lamunan nya, ia mengeluarkan uang 100 ribu dari dalam tasnya. Lalu keluar dari tadi tersebut.

Nadia ingin sekali cepat sampai dikamarnya, agar ia bisa melupakan kejadian di cafe tadi.

Riyan yang sedang mengerjakan pekerjaan nya di ruang tamu merasa bingung, kenapa adik perempuan nya tiba tiba pulang dengan keadaan menangis.

Riyan segera menyusul Nadia, "Nadia kamu kenapa?"

"Give me time for myself, please!" Ucap Nadia, Riyan mengerti.

"Oke."

*****

Nadia terbangun dari tidurnya, ia melihat beberapa notif bermunculan di hp nya.

84 message, 48 telpon tidak terjawab dari Resta.

"I don't care about him!" Ucap Nadia, ia mematikan handphone nya dan menyimpannya di dalam lemari buku.

Ia memutuskan untuk mandi dan makan malam.

****

"Udah Res, sampai kapan Lo bakalan minum Vodka Mulu!" Ucap Alex, ia memandang prihatin kepada sahabat nya yang sedang minum berbotol botol Vodka didepannya.

Percuma untuk memberhentikan nya, it's impossible.

"Lo kalo mabuk ga bakalan gue bawa pulang ya, tidur disini aja Lo!" Kesal Dimas,

Agam menatap datar kearah kedua sahabatnya yang dari tadi cerewet sekali.

"Lo berdua cowok apa cewek sih! Dari tadi bawel banget!" Kesal Agam, Rafly dan Akbar hanya tertawa melihat tingkah teman temanya.

Mereka memang suka pergi ke tempat hiburan malam, tapi tidak terlalu sering. Ya, paling yang paling sering cuman Akbar.

Resta terus minum tanpa memperdulikan perkataan teman temanya, kepala nya sangat pusing sekali.

"Kita ga bisa biarin Resta minum terus terusan, apa kita telepon Nadia aja ya?" Tukas Rafly,

Akbar melempar tutup botol hingga mengenai kepala Rafly, "Lo bego apa gimana? Kan Nadia udah benci banget sama dia." Ucap Rafly.

"Ya tapikan liat, Resta udah minum berapa botol. Yang diminum Vodka lagi, gila ya!" Sahut Rafly, melempar balik tutup botol kearah Akbar.

"Udah Lo berdua kelahi Mulu! Kita bawa pulang sekarang aja Resta." Ucap Agam. Ia membuang rokok terakhir nya, lalu menghampiri Resta.

My Possesive BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang