Chapter 3

2.2K 139 18
                                    

Luhan's POV
Aku menunggu Sehun di taman sekolah, tidak lama kemudian aku melihatnya sedang berjalan kearahku dan aku bisa melihat ekspresi wajahnya yang mungkin kelihatan.... Sedang berbohong.

Segera aku menghampirinya dan melontarkan banyak pertanyaan beruntun kepadanya agar aku dapat melihat isi pikirannya sekarang ini agar aku dapat mengetahui apa yang dia sembunyikan dariku.

Tap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tap.... Tap.... Tap....

Langkah kaki kecilnya membuat beberapa burung yang sedang makan di taman beterbangan dan berkicau, yeoja imut itu berhenti di bangku taman dan segera duduk disana. Dia terlihat sedang memikirkan sesuatu yang baru saja ia alami.

'Apa tadi bukan mimpi? Mengapa aku dipeluk orang asing?' batin gadis cilik itu.

Tiba-tiba ponselnya berdering dari saku jas almamater nya. Ia merogoh nya dan segera mengangkat panggilan.

"Halo, oppa? Ada apa?"

"....."

"Uh... Benarkah? Jadi aku harus pulang sendiri? Ya sudahlah, baiklah oppa, jaga dirimu baik-baik...."

"....."

"Mm hm. Tentu, oppa..."

Dia langsung beranjak dari bangku taman dan berjalan menuju gerbang sekolah.

Dia langsung beranjak dari bangku taman dan berjalan menuju gerbang sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cklek...

Pintu rumah dibuka oleh seorang wanita muda, dia adalah pembantu rumah tangga ini.

"Oh? Nona Natalie? Apa tuan tak menjemput—"

"Tidak, mereka masih bekerja jadi aku pulang sendiri, Kak," jelas seorang gadis yang masih menggendong tas merahnya. Tersenyum lebar meski pundaknya merasakan lelah akibat seharian bersekolah.

"Ah, ne... Apa anda haus atau lapar, Nona? Saya sudah membuatkan es buah untuk anda." kata wanita muda itu.

Gadis kecil itu langsung tersenyum.

"Terima kasih, eonnie.. Tapi eonnie tolong jangan panggil aku Nona, ya. Panggil aku Natalie saja, karena aku malu jika dipanggil Nona. Seperti— itu bukan hal yang biasa bagiku." kata Natalie dengan ekspresi imutnya sehingga pembantunya ragu ragu untuk menjawab saat beradu pandang dengan mata cokelat madu milik Natalie.

[1] MY QUEEN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang