PROLOG

371 27 0
                                    


Cerita cinta gue dimulai dari SMA. Disitulah gila-gilanya gue mengekspresikan perasaan gue . Cinta gue itu seperti popcorn. Bukan karna gue suka popcorn tapi karna cinta gue ke dia itu seperti popcorn yang selalu meletup-letup dan ada rasa asin, manis dan pedasnya gitu. Kenalin nama gue Amanda Azahra. Gue kelas XII IPA 2. Sudah 3 tahun lamanya gue bersekolah di SMA HARAPAN BANGSA. Tapi baru kini gue ketemu sama cowok yang mampu buat gue ngerasain sesuatu yang meletup-letup dan berhasil buat gue bingung dengan perasaannya ke gue, apa itu rasa manis, asin atau bahkan pedas. Namanya Azwar Ardian Pratama, dia kelas XII IPA 4. Kelas gue nggak terlalu jauh dari kelasnya, malahan kelas kami berhadapan. Tapi anehya baru kali ini gue ngelihat dia ada di SMA HARAPAN BANGSA. Ya, itu karena gue adalah anak yang sangat kurang pergaulan di sekolah. Gimana gue bisa kenal dia sedangkan ketika jam istirahat aja gue bareng sahabat satu-satunya gue Niken ke perpustakaan kalau nggak gue ke musholla untuk shalat dzuhur. Tapi gue masih bersyukur sih bisa kenal dia.

Azwar pun anak yang terbilang tidak begitu populer, kalau dilihat anak laki–laki lain pasti sibuk dalam berbagai organisasi seperti OSIS, Pramuka, PMI, dan olahraga. Tapi dia beda, dia itu cowok yang selalu diam di dalam kelas dan nggak mau ketinggalan mata pelajaran. Kok gue tau sih? Itu dikarenakan gue selalu cari tahu tentang dia dari teman gue Lita. Lita teman sekelasnya Azwar. Jadi ceritanya gue ngestalk nih? Bisa dibilang gitu sih.

Gue bisa kenal Azwar itu karena ada kejadian perkelahian antara Azwar dengan teman sekelasnya Glen. Saat itu Azwar lagi baku hantam dengan temanya itu, and pastinya bakal ada keramean dan membuat satu sekolah heboh. Terutama gue yang ingin tahu apa yang terjadi. Saat itu wajah Azwar sudah babak belur sedangkan lawannya sama sekali tidak terluka, tak ada satupun yang mau melerai perkelahian mereka. Dan apa yang gue lakuin ? Dengan beraninya gue melerai perkelahian itu. Kalau diingat – ingat hal itu sangat berlebihan, karena baru kali itu gue melihat Azwar. Semua siswi di SMA HARAPAN BANGSA terkejut ngelihat keberanian gue, bukannya menjauh dari area perkelahian tapi gue malah melerai perkelahian itu. Hingga ada yang beranggapan bahwa gue ini pacarnya Azwar. Disatu sisi gue senang, tapi disisi lain gue malu dan takut kalau Dinda pacarnya Azwar malah ngelabrak gue. Tak lama kemudian pak Andi datang dan membawa Azwar dan Glen ke ruang BP. Keramaian tadi perlahan–lahan menjadi sepi dan banyak sorot mata tajam terarah ke gue. Seolah gue udah berbuat salah.

Ketika jam istirahat ke dua nggak sengaja gue ngelihat Azwar di belakang sekolah dengan wajah yang terbilang hancur, luka disana sini. Dengan tak sadar gue dekati Azwar dan menyodorkan kotak P3K untuknya. Azwar masih kaget dengan kedatangan gue. Dia menerima kotak P3K dengan senyum yang buat gue semakin suka sama dia. Tapi bukannya mengobati lukanya dia malah diam, dengan lancang gue meraih kotak P3K itu kembali dan mengobati lukanya.

Gue bisa ngelihat manik matanya dengan jelas. Begitupun dengan Azwar dia natap gue dengan begitu intens. Gue ngerasain dejavu. Malunya lagi waktu Azwar ngelihat gue tersenyum,hal itu buat jantung gue miris meledak. Nggak ada yang bisa gue lakuin lagi selain pergi ninggalin Azwar, tapi sebuah tangan meraih pergelangan tangan gue yang buat gue spontan berhenti dengan mata melotot dalam hati gue berkata " Apalagi sih ini? Jangan buat gue salting". Gue menoleh kebelakang dan mendengar Azwar yang sedang bicara ke gue. "Makasih". Hanya itu kata yang dia ucapin ke gue . Dia ngelepasin tangan gue dan berlalu pergi ninggalin gue sendirian.

" Sikapnya dingin banget dan cuek emangnya salahya bicara minimal 10 kata dan nggak ninggalin gue sendirian?". Membuat gue geram melihat sikapnya. Dan itulah terakhir kalinya gue bicara dengan Azwar.


semoga suka dengan ceritanya

POPCORNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang