You are mine

79 16 2
                                    

"Kamu nggak putusin aku kan?" tanya gue hampir menjatuhkan air mata.

"Putus?" tanya Azwar lembut.

"Hmm," mengangguk.

"Nggak akan, kita nggak akan putus. And please stop to cry. Malam ini kamu nggak boleh sedih, you should be happy" menghapus air mata Manda.

Ternyata perkiraan gue salah, Azwar adalah laki-laki yang baik. Dia selalau tahu apa yang gue rasain, dia care, dan dia nggak pernah bersikap sesuka dia ke gue seperti apa yang dilakuin Vano. Dia tahu betul bagaimana menghargai perempuan.

Sejak malam itu gue tahu sisi baik dan hal yang belum gue mengerti dari Azwar. Gue yakin bahwa pilihan gue untuk terus bersamanya adalah pilihan terbaik ataupun keputusan terbaik yang gue ambil.

Kejadian malam itu, adalah kejadian yang paling berkesan bagi gue. kejadian yang telah tercatat dalam sejarah kisah cinta gue. Dimana gue tahu bahwa Azwar benar-benar tulus mencintai gue.

Sejak itu juga, kita berdua nggak balik lagi ke temat ngumpul anak-anak. Karena keadaan udah kacau. Begitupun dengan Vano, dia juga pergi setelah mendapatkan pukulan dari Azwar. Meskipun Vano bersikap seperti itu ke gue, tapi gue yakin dia pasti punya alasan kenapa ngelakuin hal itu.

Dua hari setelah kejadian itu, Vano datang ke rumah, dengan tujuan minta maaf ke gue atas apa yang telah dia lakuin. Tapi yang buat gue salut ngelihat Vano, dia minta izin ke Azwar untuk ketemu dan minta maaf ke gue. Gue bisa lihat kalau Vano berani mempertanggung jawabkan apa yang dia perbuat.

"Gue kesini, buat minta maaf sama lo Manda. Gue memang nggak pantas berbuat itu ke lo. Tapi itu spontan, gue juga nggak sadar ngelakuin itu. Dan gue juga udah minta izin ke Azwar untuk datang ke sini, jadi lo nggak usah khawatir"

"Vano, nggak segitunya juga kali. Azwar nggak akan marah kalau niat lo baik. Dan soal kejadian itu, nggak usah di inget-inget lagi. Kita lupain aja, gue udah maafin lo dan Azwar juga udah maafin lo"

"Thanks Manda, jujur gue baru pertama kali nemuin orang se- baik dan se-care lo. Tapi soal liburan itu, masih berlaku kan?" tanya Vano.

"Iya, masih berlaku. Tapi kalau Azwar, gue akan bujuk dia. Tapi gue nggak bisa mastiin dia bisa ikut".

"Udah, lo tenang aja. tanpa lo bujuk Azwar, dia juga ikut"

"Lo kenapa yakin gitu?" rasa penasaran.

" Dia sendiri yang ngotot pengen ikut. Katanya sih buat jagain lo"

" Lebay banget sih!"

" Itu bukan lebay Manda, tapi dia sayang. Lo beruntung bisa dapetin cowok sebaik Azwar. Gue lihat-lihat sih dia sayang banget sama lo" ungkap Vano tulus.

***

Yeyyy.... Akhirnya hari itu tiba juga. Kita semua pergi liburan. Liburan ke Bogor, rasanya udah lama banget gue nggak pergi ke Bogor. So, in my vacation this year will be enjoy.

Gue dan yang lainnya udah sampe di Bogor, kita nginep di Villa keluarganya Vano. Disana udah ada Oma Rahma, jadi bisa ngelepas rindu deh.

"Amanda! Akhirnya kamu datang juga, Oma udah nungguin kalian lho dari tadi. Kenapa lama?" tanya oma antusias.

"Itu oma, jalanan macet banget. Oma sehat kan?" tanya gue balik.

"Alhamdulillah Oma sehat,"

" Oma kenalin, ini teman-teman Manda dan Vano"

Azwar, Niken, Lita, Danu, dan Devan memperkenalkan diri mereka masing-masing.

"Aduh, teman-teman Vano cantik dan ganteng-ganteng yah. Tapi Vano nggak kalah ganteng kan Manda?" ucap Oma tanpa ragu.

POPCORNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang