Hai..... hai..... guys. Aku balik lagi dengan terlalu sayang part 2, maaf kalau terlalu lama postnya. Aku harap kalian nggak bosan baca cerita aku ini.
Happy reading...........
***
Merebahkan badan di ranjang adalah pilihan terbaik untuk menenangkan pikiran dan suasana hati gue yang kacau balau. Memikirkan cara bagaimana menjelaskan semuanya ke Azwar.
Berniat menelpon Azwar, tapi handphone gue hilang. Mau minjam ke mama nggak mungkin. Jalan satu-satunya adalah bujuk mama untuk beli handphone baru.
"Ma, Manda boleh yah beli handphone baru. Iya ya ma, please" membujuk mama.
"Iya, boleh"
"Makasih ya mama"
Akhirnya gue punya handpone baru, tanpa menunggu lebih lama gue hubungin Azwar. Ternyata nggak berjalan semulus yang gue bayangkan. Nomor Azwar nggak aktif. Gue khawatir terjadi sesuatu sama dia. Kenapa nomor dia nggak aktif. Hingga timbul di pikiran gue kalau dia benci ke gue karena gue udah ngediamin dia.
"Ma, nggak aktif. Mungkin Azwar udah benci ke Manda"
"Nggak mungkin dia benci sama kamu"
"Trus kenapa nggak aktif?"
"Jangan menarik kesimpulan dulu, be positive thingking"
"Manda khawatir mama"
"Benar kan, yang mama omongin. Ini akibat dari semua perbuatan kamu"
***
Terhitung lama di kamar, tiba-tiba aja mama datang ke kamar dan ngajakin gue ke suatu tempat.
"Kita mau kemana ma?"
"Kamu khawatir kan sama dia?"
"Azwar? maksud mama dia?"
"Hm, kita ke rumah Azwar sekarang"
"Mama kenapa semangat banget sih?"
"Iyalah, mama nggak mau kamu di kamar terus. Lusa kamu ujian kan? Mama nggak mau kamu nggak fokus belajar hanya karena masalah hati dan perasaan"
"Makasih mama" memeluk mama.
Setelah sampai di rumah Azwar. Gue dan mama nggak nemuin siapa pun kecuali Bi Asih asisten rumah tangga Azwar. Bi Asih cuma bisa kasih tahu kita kalau Azwar nggak ada di rumah. Kita tanya Azwar pergi kemana, Bi Asih jawab dia nggak tahu.
"Bi, Azwar ada di rumah?"
"Den Azwar nggak di rumah Neng"
"Pergi kemana Bi?"
"Aduh saya nggak tahu Neng"
"Kalau Azwar udah pulang, kasih tahu kalau Amanda nyariin Azwar yah Bi"
"Iya Neng"
"Makasih ya Bi"
Kesempatan untuk ketemu Azwar gagal. Nggak ada cara lain lagi supaya bisa ketemu Azwar. Gue dan mama memutuskan untuk balik ke rumah. Takdir tidak mempertemukan gue dengan Azwar saat itu.
Di lain sisi, sebenarnya Azwar ada di rumah cuma dia berpesan ke Bi Asih kalau ada orang atau temennya yang cariin dia, Bi Asih harus jawab kalau Azwar nggak ada di rumah.
Tapi yang buat Azwar marah ke Bi Asih adalah saat Azwar tahu kalau yang datang nyariin dia adalah Amanda.
"Ada yang nyariin Den Azwar tadi"
"Siapa Bi?"
"Kalau nggak salah namanya Amanda, Den"
"Sekarang Amanda dimana Bi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
POPCORN
Teen FictionCerita cinta gue dimulai dari SMA. Disitulah gila-gilanya gue mengekspresikan perasaan gue . Cinta gue itu seperti popcorn. Bukan karna gue suka popcorn tapi karna cinta gue ke dia itu seperti popcorn yang selalu meletup-letup dan ada rasa asin, man...