HANYA KAMU DI HATIKU

93 13 0
                                    


Selamat membaca...

Seminggu berlalu, tapi gue masih digalaukan karena gelang. Apa iya gue balik ke Jakarta tanpa gelang itu. Gue nggak mau Azwar marah atau bahkan kecewa. Mau cari gelang yang mirip, tapi nggak mungkin ada yang persis.

Gue dapat sms dari Devan, katanya sih dia kangen dan minta di bawain oleh-oleh. Jadi gue berniat satu harian penuh ini beli oleh-oleh buat temen-temen gue dan khususnya buat Azwar.

Bugis Street adalah tempat yang cocok buat beli oleh-oleh. Gue jadi inget kejadian pas gue hilang dan Azwar hampir setengah mati buat nyariin gue. Gue nggak bisa nahan senyum gue waktu ingat kejadian itu. Rasanya lucu banget dan romantisss.

Udah cukup banyak belanjaan gue, jadi saatnya balik ke asrama. Gue nggak sengaja lewat dari toko yang ngejual pernak-pernik, gue cuma iseng-iseng ngeliat apa ada gelang yang mirip sama gelang gue, tapi nyatanya nggak ada.

"Gue balik aja deh, nggak ada yang mirip juga gelangnya"

Tapi waktu gue keluar dari tuh toko, gue ngeliat ada cowok yang make gelang persis banget sama gelang gue. Gue penasaran si cowok itu siapa, dan ternyata dia adalah Vano.

"Vano! Lo lagi apa disini?"

"Nemenin oma gue belanja, soalnya oma ke Jakarta besok. Lo juga ngapain di sini?"

"Beli oleh-oleh buat temen, gue kan balik ke Jakarta seminggu lagi"

"Nih gue balikin gelang lo yang udah gue rusakin" melepaskan gelang dari pergelangan tangannya.

"Manda gue minta maaf yah, gue udah buat lo marah, tapi sekarang lo nggak marah lagi kan?"

"Iya, tapi gue nggak akan maafin lo kalau lo bertingkah seperti anak kecil lagi"

"Iya cinta..." mengacak puncak rambut gue.

"Apaan sih lo,"

Tiba-tiba oma datang di sela-sela pembicaraan gue dan Vano.

"Amanda! Kamu juga disini sayang?"

"Iya oma, Amanda beli oleh-oleh buat temen".

"Habis ini kamu kemana?"

"Ke asrama oma,"

"Jangan, ikut oma kerumah dulu, ada sesuatu buat kamu dari oma!"

"Aduh nggak usah oma, Manda nggak mau repotin oma"

"Nggak, kamu sama sekali nggak repotin oma. Oma sudah menganggap kamu sebagai cucu oma. Kamu ikut oma yah!"

"Iya oma"

"Vano, oma minta tolong bawain belanjaan Amanda ke mobil"

"Sekarang oma?"

"Iya sekarang,"

"Nggak usah oma, Manda bisa kok"

"Nggak papa, sini gue bantuin" serga Vano.

"Makasih" gue tersenyum.

***

"Oma, ini buat Amanda?"

"Iya, itu buat kamu"

"Tapi inikan tiket nonton di bioskop, buat apa oma?"

"Oma mau, sebelum kamu pulang ke Jakarta kamu pergi jalan-jalan dan nonton bareng Vano"

"Oma serius?" tanya Vano

"Iya dong, oma serius. Kalian belum pernah kan jalan?"

"Omaa, aku sama Vano nggak pacaran, jadi buat apa kita jalan?"

POPCORNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang