I'M LOST CONTROL

99 22 0
                                    

"Lo? Ngapain lo disini?"

"Hai Amanda! Udah lama yah nggak ketemu, apa kabar?"

"Hmmm... gue baik-baik aja, tapi kok lo bisa ada di sini dan seragam lo?

"Iya, aku baru pindah ke SMA HARAPAN BANGSA hari ini. Bisa nggak kita ngobrolnya pakek aku kamu aja, karna gue lo itu terlalu kasar".

"Iya,tapi gue... eh maksudnya aku masih bingung, certain dong!"

"Aku kangen sama kamu Amanda, sejak kita lulus SMP nggak pernah ketemu lagi dan aku kangen kamu jadi aku bujuk papa aku untuk pindah ke SMA ini".

Devan meluk gue dengan begitu eratnya dan tak henti-hentinya bilang kalau dia kangen sama gue.

"Aku kangen kamu Manda.... gadis ku yang lucuuu...."

"Iihh... apaan sih kamu, lepasin nggak !"

"Galak amat sihh, kamu makin cantik". Sambil mengacak puncak rambut gue.

"Kamu tadi lagi apa? Kok temboknya dipukulin?"

"Aahh....itu...itu gue nggak sengaja nabrak, kesel aja sama ni tembok, itu aja sih. Lucu ya?"

"Nggak, kamu imut".

"Heeee makasih".

Devan itu teman terbaik gue paling baik malahan waktu kita SMP dulu, kalau gue sedih cuma Devan yang bisa bikin gue senyum dan ketawa lagi. Dengan kehadiran Devan disini, gue lebih bisa bernyawa lagi setelah kepatahatian gue sama Azwar.

Setelah empat hari berlalu gue lebih sering habisin waktu gue bareng Devan. Bahkan gue hampir lupa masalah gue bareng Azwar.

"Perhatian untuk seluruh siswa dan siswi SMA HARAPAN BANGSA untuk berkumpul di Aula sekarang juga karna ada yang ingin disampaikan yaitu yang berhubungan dengan prestasi yang telah diraih oleh sekolah kita. Terima kasih".

Informasi tadi membuyarkan lamunan gue dan buat gue segera ke Aula.

"Emangnya apaan sih yang mau di umumin. Nggak penting banget".

Bu Tiwi mulai menyampaikan informasi demi informasi hingga tiba pada puncaknya.

"Baiklah, Ibu akan mulai menyampaikan hal yang sangat penting untuk kita ketahui. Ibu akan mulai dari turnamen basket yang di adakan di Net Sport. Sekolah kita mengutus satu tim dan tim itu di ketuai oleh teman kalian Azwar Ardian Pratama dari kelas XII IPA 4 dan kita patut berterima kasih kepada mereka yang telah berhasil meraih juara 1 dan kita patut bangga. Baiklah ibu minta kepada ketua timnya naik ke podium untuk menerima piala dan piagam penghargaan".

"Azwarrrr....... You are the best....." suara riuh dari kelas XII IPA 4.

Dengan gaya Azwar yang cool dia naik ke podium. Dia itu benar-benar karismatik banget wajar kalau dia punya banyak fans. Gue aja ngeliat dia kelagapan.

"Tidak hanya itu, sekolah kita sekarang juga memberikan penghargaan setiap 3 bulan sekali kepada siswa yang berprestasi dalam bidang akademik terkhususnya mata pelajaran Bahasa Inggris. Dan kita patut berbangga kepada salah satu teman kalian yang memiliki nilai yang sangat-sangat memuaskan ini, dan sekolah kita mengapresiasikannya dengan mengadakan study banding ke Singapura selama 1 bulan. Kira-kira kalian tahu siapa teman kalian itu?"

"NGGAK BU????" suara riuh semua siswa dengan ekspresi penasaran.

"Ya baiklah ibu tidak akan berlama-lama, bagi namanya yang disebutkan silahkan naik ke podium. Amanda Azahra dari kelas XII IPA 2".

"Hah gue? Nggak salah sebut nama tuh Bu Tiwi?"

"Ya nggak lah! Udah cepet sana!" suara Devan yang meyakinkan gue.

Setelah acara tersebut selesai gue masih nggak nyangka kalau gue dapet nilai yang memuaskan.Kebingungan gue itu tiba-tiba disadarkan oleh Azwar yang mendekat kearah gue dan ngucapin selamat ke gue.

"Slamat ya! Lo bener-bener keren. Gue nggak yangka kalau lo itu paling jago dalam bidang Bahasa Inggris. Skali lagi selamat, tapi lo jangan lupa ya bawa oleh-oleh buat gue, kan lo bakal ke Singapur."

Belum sempat gue jawab ucapan dari Azwar tapi Dinda malah dateng dan rusak semua momen penting gue.

"Sayang anterin Dinda ke kelas yuk! Oh iya kita jadi kan nonton hari ini? Kamu udah janji lo sama aku" menarik tangan Azwar menjauh dari gue.

"Amanda lo harus tenang, lo harus bisa kontrol emosi lo".

2 jam pelajaran berlalu buat gue lapar dan haus karena harus hafalin rumus-rumus kimia Bu Fitri.

"Amanda lo nggak ke kantin?" tanya Niken

"Iya gue lapernih bareng yuk!".

Sesampainya dikantin, gue dan Niken disambut dengan pemandangan yang bikin gerah hati dan gerah body, yang buat gue nggak betah berlama-lama di kantin. Apalagi kalau bukan karna si Dinda yang pamer kemesraan sama si Azwar.

"Manda!" teriak Devan

"Eh Dev kamu darimana aja? Mau diajak ke kantin tapi nggak keliatan."

"Muka kamu kenapa sih kecut gitu? Kenapa?"

"Tauk ah males..... liat pemandangan yang bikin gue tiba-tiba muak sama makanan yang ada disini!"

"Ih kok jawabnya gitu sih!"

"Ya iyalah orang Mandanya lagi cemburu noh liat Dinda sama Azwar yang lagi umbar-umbar kemesraan." Dengan santainya Niken menjelaskan.

"Owh... aku kirain apa? Kamu suka sama Azwar si anak basket itu?"

"Apaan sih nggak usah dibahas!!! Niken kelas yuk!"

"Lah kita kan belum mesan apa-apa? Katanya tadi laper? Kok balik ke kelas sih? Ih Mandaaa... suka gaje".

"Lo mau disini aja atau gue tinggal ? Nafsu makan gue ilang gara-gara orang yang nggak tau tempat, pacaran di kantin sekolah cihhh" dengan nada suara gue yang jelas terdengar semua orang di kantin.

"Manda tungguin gue, ih malah ditinggal. Gue duluan ya Dev!"

"Hhm... Manda emang nggak pernah berubah" gumam Devan

Setelah kejadian di kantin tadi, brutal ngerubah muka gue jadi kecut masam. Selama jam pelajaran gue selalu kena tegor sama guru yang masuk ke kelas gue karna nggak merhatin pelajaran. Belum lagi kena hukum mesti lari keliling lapangan 5 kali karna lupa bawa baju olahraga.

"Duhhh................ Gue kenapa sihhh, ini semua karna lo Azwar yang super duper nyebelin tingkat Dewa" menghentakkan kaki gue ke lantai".

"Kok karna gue sih?".

"Astaga.... Sejak kapan lo disi?"

"Sejak lo marah-marah nggak jelas".

"Jadi ceritanya lo udah ubah profesi jadi ngupingin gue?"

"Ih... sarap kali gue kek lo. Nih!" menyerahkan kotak makanan.

"Apaan nih?"

"Udah ambil aja, lo belum makan kan? "

"Gue nggak laper!"

KRUK...KRUKK...

"Kalau nggak laper truss suara tadi apa? Udah makan aja ntar cacing-cacing diperut lo konsernya makin menjadi-jadi lohhh." Meletakkan kotak tersebut di telapak tangan gue dan berlalu pergi.

"Kadang gue nggak ngerti sama sikap lo".


TERUS BACA CERITA AZWAR DAN AMANDA YANG SEMAKIN SERU :D

JANGAN LUUPAA COMMENT AND VOTE SELALU PALIINNGG DITUNGGU :D

TERIMA KASIH BAANYYAAKKK

Salam

Ulfah Romaito

POPCORNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang