"Gue cuma sayang sama lo. Cuma lo"
"Lepas, gue mau masuk. Capek, pengen istirahat" meninggalkan Azwar.
***
Hari ini untuk berangkat sekolah rasanya malas banget. Belum siap untuk hadapin masalah apa lagi yang akan terjadi antara gue dan Azwar. Mengingat tentang kejadian tadi malam, gue khawatir terjadi sesuatu ke Azwar. Gue khawatir dia sakit, karena dia pulang dengan kondisi hujan deras tadi malam.
Tanpa gue sadari, ternyata mama udah teriak manggil-manggil nama gue. Karena terlalu banyak melamun jadi nggak fokus deh.
"Manda! kamu nggak denger mama teriakin nama kamu?"
"Maaf ma, Manda nggak denger"
"Mikirin apa sih kamu? Azwar?"
"Iya." refleks.
"Tuh, dia ada di depan nungguin kamu dari tadi"
"Mama serius?"
"Kok jadi berubah senang gitu? Udah samperin sana. Kayaknya mau berangkat sekolah bareng. Udah di maafin yah?"
"Mama apaan sih, nggak ah. Manda belum mau maafin Azwar"
"Kenapa? Jangan gitu. Ntar nyesal lagi. Samperin sana"
"Mama keluar aja dulu, Manda masih mau ambil buku"
"Mama tunggu yah"
"Hm,"
Gimana cara gue untuk menghindar dari Azwar. Hanya itu yang harus gue pikirin saat ini.
Tiba-tiba satu ide muncul di otak gue. Mau nggak mau gue harus pake cara ini supaya gue nggak berangkat sekolah bareng Azwar, yaitu minta tolong Vano untuk jemput gue.
Ternyata Vano setuju dengan permintaan gue.
"Ngapain lo datang ke sini?" menanya Azwar dengan tatapan tak suka.
"Gue ke sini....."
Berselang beberapa menit Vano akhirnya tiba di rumah gue.
"Gue kesini mau nganterin buku yang lo beli kemaren. Ketinggalan di motor gue"
"Kan bisa di sekolah. Gue nggak mau repotin siapapun"
"Vano udah dateng. Gue mau berangkat sekolah. Makasih udah di anterin bukunya"
"Kenapa nggak bareng Azwar aja? kenapa malah minta tolong ke aku kalau Azwar udah disini" tanya Vano
"Sebelum dia dateng. Gue udah lebih dulu minta tolong ke lo. Udah ah berangkat, di sini panas"
"Bukan lo yang panas tapi dia" bisik Vano ke telinga gue.
"Apaan sih" terlihat semburat malu di wajah gue.
Akhirnya gue dan Vano meninggalkan rumah dan menuju kesekolah. Sebenarnya gue nggak tega memperlakukan Azwar seperti itu. Tapi belum waktunya gue untuk maafin dia, biar dia tahu rasa udah mempermainkan perasaan gue.
"Maaf pangeran batu es" batin gue
Karena dua hari lagi siswa-siswi SMA HARAPAN BANGSA akan mengikuti ujian semester ganjil. Jadi kebiasaan rutin yang di adakan di SMA HARAPAN BANGSA setelah selesai ujian adalah diadakannya pertandingan antar kelas. Biasanya di adakan sehari setelah selesai ujian.

KAMU SEDANG MEMBACA
POPCORN
Teen FictionCerita cinta gue dimulai dari SMA. Disitulah gila-gilanya gue mengekspresikan perasaan gue . Cinta gue itu seperti popcorn. Bukan karna gue suka popcorn tapi karna cinta gue ke dia itu seperti popcorn yang selalu meletup-letup dan ada rasa asin, man...