THE SCARY IS REAL

58 10 11
                                    

Dengan apa yang terjadi tadi malam membuat perlakuan Azwar sedikit berbeda. Tak banyak yang Azwar ucapkan lagi setelah boneka itu ia kasih ke gue, tanpa berkata apapun ia pergi. Dan gue belum tau apa yang ngebuat dia bersikap demikian. Azwar gak pernah bertingkah kekanakan hanya karena alasan kedatangan kak Adit ke rumah tadi malam. Mengenai kedatangan kak Adit, gue belum tau apa alasannya, papa dan mama belum mau cerita. Gue ngerasain ada sesuatu yang aneh dengan sikap papa mama dan kedatangan kak Adit yang begitu tiba-tiba.

Ada berjuta bayangan liar yang berputar di otak gue. Keharusan pahit yang nantinya gue takutkan menjadi kenyataan.

***

Mama masih sibuk bergelut dengan aktivitas mengisi teka-teki silang yang mama beli seminggu yang lalu. Tanpa sadar dengan kehadiran gue. Berusaha meminta keterangan mama tentang kejadian tadi malam dan perihal apa yang kak Adit kasih ke gue yang kata Azwar tak sebanding dengan yang ia kasih ke gue.

"Kamu belum mandi?" tanya mama yang masih fokus mengisi TTS.

"Belum," jawab gue tak bergairah.

"Kenapa? Adit mau kesini lho!" menatap gue sekilas.

"Apa hubungannya kak Adit mau kesini sama Manda yang belum mandi?" tanya gue bete.

"Gak ada salahnya sih, tapi masa Adit kesini kamu masih kucel gitu"

"Apa pentingnya coba kak Adit datang aku mesti dandan. Dan mama tuh aneh tau nggak!" mulai menjurus ke pembicaraan.

Kak Adit mau datang lagi? Gak bosan apa datang terus? Azwar aja gak pernah sesering itu ngapelin gue.

"Ma, manda mau tanya sesuatu sama mama." Tanya gue pelan.

"Mau nanya apa?" masih sibuk dengan TTS.

"Sebenarnya apa yang gak manda tahu tentang kak adit?"

"Memangnya adit kenapa?" dengan tatapan datar.

Tinggal jawab pertanyaan gue kenapa susah banget sih? Kenapa reaksi mama jauh dari ekspektasi gue. Semuanya terasa aneh dengan kehadiran kak adit yang tiba-tiba.

"Ma, aku bingung. Kenapa kak adit datang secara tiba-tiba? Dan perilaku mama sama papa jadi aneh?"

"Kamu kok ngawur sih. Mending kamu mandi dulu, sepertinya Adit udah dateng, mama mau kedepan." Beranjak meninggalkan manda.

Iikhh..Mama sengaja atau apasih? Mungkin mereka lagi rencanain sesuatu. Please tuhan, jangan buat gue merasa dipermainin. I don't want my scary become real.

Untuk nge-cleare in semua firasat buruk gue ini mending gue tanya kak adit langsung. Tapi gue bingung gimana cara ngomongnya ke kak adit.

"Ok, gue tau apa yang harus gue lakuin sekarang." Menemui adit dan mama.

Kak adit dan mama terlihat begitu akrab. Kapan mama bisa seluas ini ngobrol sama azwar. seandainya perjuangan azwar semulus dan segampang kak adit menerobos rumah gue semaunya dia. Pasti sekarang yang duduk dan ketawa bareng mama itu azwar. gue jadi kangen sama dia. Sejak tadi malam dia belum ada ngabarin gue. gue takut dia berpikiran aneh karena kak adit.

"Manda! kenapa ngelamun? Duduk sini, temenin adit ngobrol. Mama bikinin minum dulu buat adit." Mama membuyarkan lamunan gue.

Oh my gosh! Kok bisa-bisanya gue ngelamun.

"Hm," balas gue dengan anggukan kepala.

Kini tinggal gue dan kak Adit, tapi kenapa suasananya jadi kikuk gini? Kenapa lidah gue kelu buat ngomong.

"Kak, tadi malem kakak ngobrol apa aja sama papa?" ucap gue to the point.

"Gak ngobrol banyak kok" balasnya singkat.

POPCORNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang