Aroma nasi goreng menusuk indra penciuman. Menggugah perut yang keroncongan. Sinar matahari masuk melalui jendela kamar membuat orang di balik selimut itu menggeliat kecil. Empuk, nyaman dan wangi. Parfum apa yang digunakan untuk pengharum ruangan ini. Sudah pasti sangat mahal, Manda tidak mungkin membelinya untuk sebuah kamar kecil-Tunggu dulu.
Manda membuka matanya perlahan. Beradaptasi dengan cahaya sebelum akhirnya, matanya terbuka lebar. Ia terduduk dikasur yang sangat luas. Manda mengedarkan pandangannya panik. Kaget saat melihat penampilannya, Manda menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang polos.
Rasa pusing langsung menyerangnnya. Manda menompang kepala dengan tangan kanannya, sementara tangan kiri menggenggam erat selimut ditubuhnya. Apa yang terjadi? Kenapa ia bisa bangun diranjang orang lain dan tidak terbalut sehelai benang pun.
"Udah bangun?" Manda mengangkat wajahnya. Suara yang sudah ia kenal muncul dibalik pintu. "Masih pusing?"
Manda tidak bergeming. Menatap pemilik suara yang berjalan mendekatinya, duduk dipinggir ranjang. "Kak Luna, aku dimana?" Tanya Manda dengan bibir bergetar.
"Di apartemen gue. Hei, kenapa nangis?" Luna mengusap kepala Manda khawatir. "Man? Bilang sama gue apa yang sakit?" Luna khawatir.
Manda menggeleng kuat. Ia meremas selimut yang melilit tubuhnya. Luna yang tadinya khawatir, terkekeh pelan. "Udah ingat?"
"Aku kenapa kak? Aku-"
"Semalam Migel dan Romeo datang kesini. Gue kaget waktu Migel gendong lo dengan penampilan lo yang berantakan. Romeo bilang, Lo minum obat perangsang dosis tinggi. Dari mana lo dapat minuman kayak gitu, Man?" Manda menggeleng. Luna menghembuskan nafasnya. "Gue kaget lo bisa ke MJ. Untung aja Migel lihat lo, kalau nggak. Yah.. Gue nggak bisa bilang." Luna meletakkan punggung tangannya di kening Manda. "Demam lo udah turun."
Luna mendekatkan tubuhnya pada Manda. Mengusap air matanya. "Migel nggak sentuh lo. Nggak ada yang sentuh lo Manda." Ujar Luna pelan. "Dia melawan dirinya sendiri. Tersiksa lihat lo yang kesakitan dan tersiksa dengan nafsu bejatnya. Migel serahin lo sama gue. Dia terus mengumpat dirinya sendiri bajingan karena nggak bisa mengurangi rasa sakit Lo."
Luna tersenyum. "Nggak ada cara, gue akhirnya rendam lo di bathtub dengan air dingin selama empat jam. Setelah itu lo demam. Gue hanya mengurangi rasa sakit. Lo horny, tapi Migel nggak ngelakuin hal itu. Gue salut sama dia." Luna tersenyum. Ia ingat bagaimana seorang Migel menahan nafsunya melihat Manda, kacau. Itu kalimat yang mendeskripsikan bagaimana naasnya seorang Miguel. Luna geli sendiri.
"Karena gue ngantuk, jadi nggak sempat buat pakein lo baju." Luna berdiri, berjalan menuju lemari besar disudut ruangan. Ia memilih baju yang pas dan menyerahkannya pada Manda. "Lo mandi, habis itu kita makan. Gue udah buat nasi goreng."
"Kak." Manda menahan tangan Luna yang ingin meninggalkannya. Luna menoleh dan kembali ke posisinya. "Makasih, ya."
"Gue nggak ngelakuin apa-apa, sayang."
Manda sudah kembali ingat kejadian semalam. Saat di Pom bensin, Heru memberikan minuman yang Manda yakin sudah tercampur dengan obat. Bagaimana rasa panas, gerah dan sakit menjelajar ditubuhnya. Bagaimana seorang Migel membuat kekacauan. Manda bersyukur Migel datang secepat anak panah. Melindunginya. Dan yang membuat Manda senang adalah.
Allamanda masih menjadi tombol on off seorang Miguel.
"Semalam Kak Brayn temuin aku. Kak, salah nggak kalau aku memilih bertahan menjadi milik Migel? Aku nggak mau dorong dia menjauh. Aku bisa kontrol dia." Manda menatap dalam manik mata Luna. "Aku udah pikirin ini sebelumnya."
Luna menggenggam tangan Manda. Tersenyum hangat. "Man, kadang hidup itu tidak sesuai dengan kemauan. Gue setuju sama Brayn, lo harus pilih menjauh atau bertahan. Dunia mereka keras, keras banget. Kadang juga gue nggak bisa mengimbangi. Apalagi lo, tapi semua tergantung sama lo. Banyak kejutan yang nggak akan bisa lo bayangkan kalau lo tetap bertahan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Touch Her!! [SUDAH ADA VER. EBOOK]
Любовные романы#29 in Romance [05 Desember 2017] #43 in Romance [04 Desember 2017] #55 in Romance [22 November 2017] [BEBERAPA PART DI PRIVAT. HARUS FOLLOW DULU, THANKS] "JANGAN SENTUH DIA, BANGSAT!!!?" -Miguel Triosmidreas- "MIGEL JANGAN!" -Allamanda Cassiopeia- ...