Nande belum pernah merasakan semarah ini selama hidupnya. Rasa ingin membunuh siapapun yang sudah membuat Manda terbaring tak berdaya. Nande tidak mengenalnya. Ia bahkan baru beberapa kali bertemu dan mengobrol singkat. Manda berhasil membuat seorang Fernandez terguncang. Berawal dari senyumannya. Manda yang lucu, lugu dan polos. Mengajarkan Nande tertawa lepas tanpa beban, Nande terhipnotis.
Emosi bercapur murka saat melihat Manda tergeletak di lantai kamar mandi. Ada bekas air mata dan kebiruan di pergelangan tangannya. Hati kecil Nande bersumpah untuk melindungi Manda.
Nande duduk dibibir ranjang miliknya. Ada infus yang menancap di tangan kiri Manda. Dua hari ini Manda hanya membuka matanya satu kali. Itupun Nande harus menyaksikan ketakutan histeris Manda yang berusaha menyakiti dirinya. Dokter yang merawat Manda mengatakan itu semua karena keadaan psikis terganggu. Dokter tidak bisa menjanjikan kapan itu akan berlangsung.
Nande menggenggam tangan Manda yang terbebas dari jalan infus. Mengusap buliran keringat di kening Manda dengan punggung tangannya. Perlahan mata itu bergerak. Nande antusias menunggunya sampai terbuka sempurna.
"Hei." Panggil Nande pelan. Mata Manda terbuka sebentar dan menutup kembali, lalu terbuka lagi. Nande tersenyum saat Manda menatapnya tanpa bergeming. Ketika ingatan Manda kembali, Nande merasakan Manda mendorong tubuhnya. Manda kembali menangis, ketakutan dengan tubuh bergetar hebat. Nande terluka melihatnya, padahal tidak ada yang membanting tubuhnya, melintir tangannya atau mematahkan tangannya. Rasanya itu lebih Sakit, seakan ada yang mematahkan seluruh tulang rusuknya.
Bulir air mata dan tubuh bergetar itu Nande lihat kembali. Ia tahu apa yang Manda alami. Nande sudah melaporkannya, bullying, pelecehan seksual, dan kekerasan. Perempuan yang ia pikir sudah disentuh oleh Migel ternyata salah. Jika saja Luna tidak berteriak dengan mengatakan bahwa Migel tidak pernah menyentuh tangannya.
Manda menutup kedua telinganya dan kembali terisak. Sesekali membersihkan tubuhnya seakan banyak kotoran. Nande meringis melihatnya. Menghembuskan nafasnya pelan. Nande menarik kedua sudut bibirnya untuk tersenyum. Ia mendekati Manda dengan.
"You safe, i will protect you, Manda." Ujar Nande sepelan mungkin dengan suara menenangkan. Ia tidak akan menelpon dokter pribadinya lagi. Ia ingin Manda sadar dan kembali seperti semula. "They will not touch you again, I promise. I will take care of you." Manda menggeleng kuat tanpa menatap Nande.
"Gue disini. Percaya sama gue. Mereka nggak akan melukai lo lagi, please look at me. Manda?" Manda menenggelamkan wajahnya diantara paha. Ia terisak dengan punggung bergetar. "Mereka udah mendapatkan balasan yang setimpal. Jangan takut, Please. Gue janji akan jaga lo. Gue janji nggak akan membiarkan siapapun sentuh tubuh lo lagi. Gue pastikan lo aman. Gue pastikan tidak ada lagi orang yang bisa bullying lo di kampus. Gue akan melindungi lo.Jangan melukai diri lo lagi, Man." Nande menyentuh lengan Manda. "Please, jangan nangis lagi. Lo harus melanjutkan hidup lo. Pikirin keluarga lo, kuliah yang terbelengkalai kalau lo terus seperti ini."
Manda mengangkat wajahnya yang penuh dengan air mata. Sumpah demi Tuhan Nande ingin membunuh mereka semua! "Lo percaya, harus percaya. Gue nggak akan mengizinkan mereka sentuh lo. Gue janji."
Manda sesenggukan. Perlahan membuka bibirnya. "A-Aku- me-reka," Manda memejamkan kedua matanya lalu menggeleng kuat.
Satu jam sudah Manda duduk di ranjang dengan posisi tidak berubah. Nande membawa sebuah bubur."Lo harus makan. Seenggaknya satu sendok." Manda menatap kosong. "Man?"
Bola mata itu bergerak. Membuat air matanya jatuh. Manda menatap sesendok bubur dihadapannya. Dengan perlahan mulutnya terbuka dan menelan bubur itu dengan hambar. Nande bernafas lega,tatapan kosong perlahan melebur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Touch Her!! [SUDAH ADA VER. EBOOK]
Romance#29 in Romance [05 Desember 2017] #43 in Romance [04 Desember 2017] #55 in Romance [22 November 2017] [BEBERAPA PART DI PRIVAT. HARUS FOLLOW DULU, THANKS] "JANGAN SENTUH DIA, BANGSAT!!!?" -Miguel Triosmidreas- "MIGEL JANGAN!" -Allamanda Cassiopeia- ...