Prologue: I

4.1K 309 5
                                    

Yeri Pov.

Aku berjalan dengan malas dan kepala menunduk menuju sekolahku yang terletak dipusat kota New York. Aku memang terlahir di Korea tetapi gara-gara Ayah dan Ibuku cerai, aku disini sekarang bersama ayah.

Hubunganku dengan ayahku tidak cukup baik ,kami jarang bertemu. Bahkan aku sekarang tinggal di apartment sendiri.

Meskipun rumahku besar dan banyak pelayan disana, entah aku selalu kesepian di rumahku, tidak ada hal banyak yang bisa kulakukan disana. Ayahku jarang mengunjungi rumah, ia hanya sibuk dengan pekerjaan bisnisnya itu.

Bahkan aku sekarang tinggal di apartement pun dia tidak tahu.

Aku mendongak melihat gedung sekolahku yang sudah ada didepanku.

Aku siswi termalas dan juga terpintar dikelasku,aku selalu mendapat rangking 1. Aku juga tidak tahu mengapa aku bisa semudah itu mendapatkannya, bahkan aku hanya belajar secukupnya waktu malam dan juga sering tertidur dikelas

Aku juga tidak mempunyai teman disini. Jadi jangan tanya kenapa aku tidak disapa atau diajak bersama ke kelas. Mereka semua hanya melihatku dengan tatapan menyindir, dan aku pun hanya diam saja. Aku tidak bisa melakukan apapun karena ini bukan negaraku.
~~~~

Sesampainya dikelas, aku langsung berjalan kearah bangkuku yang terletak dipojok dan dekat dengan jendela yang mengarah ke lapangan.

Aku langsung memposisikan diriku senyaman mungkin untuk tidur kembali. Mereka semua yang ada dikelas tidak mempedulikan perilakuku,mereka semua sibuk mondar-mandir melihat jawaban tugas temannya

Hingga ada seseorang yang menendang mejaku pelan.
"Hey!!apa kau sudah dengan tugasnya?"tanya Jessy temanku.

Aku mengangguk pelan. Aku pura-pura tidak tahu dengan kode yang dia berikan untuk melihat tugasku. Karena mereka semua memperlakukanku tidak seperti manusia.

Mereka hanya memafa'atkanku saja, aku tahu itu. Karena itu aku tidak suka bergaul. Bahkan jika mereka berbicara tentang tugas, aku hanya mengangguk atau menggeleng.

"Aku lihat tugasmu ya?"tanya Jessy dengan nada memohon,anak itu selalu merubah sikapnya kalau berbicara tentang tugas.

Aku pura-pura tidak mendengarnya dan masih memejamkan mataku untuk tidur kembali. Tak lama aku mendengar suara putus asa,suara itu berasal dari Jessy karena aku tidak mempedulikannya.

Perjalanan tidurku terganggu akan suara bel yang memekakkan telinga. Aku bangkit dari posisi tidurku untuk duduk tegap, hanya sekadar memberikan salam kepada guru lalu melanjutkan mimpiku kembali.

Sesaat sesudah salam pembuka, aku melanjutkan rencanaku untuk tidur.

"Kim Yeri!!" bentak pak Andrew dengan logat inggrisnya, seketika aku langsung duduk tegap dan melihat wajahnya yang memerah karena marah.

"Keluar dari sini!!"bentak pak Andrew. Dengan senang hati kulangkahkan kakiku menuju pintu dan pergi ke perpustakaan.

Tidak!tidak untuk membaca,melainkan duduk dipojok ruangan dan tertidur dengan buku yang menutupi wajahku.

Ya,inilah aku...

My TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang