Yeri Pov.
Aku melangkahkan kakiku sambil menyeret tas koper besar menuju pintu masuk bandara yang cukup terkenal di New York.
Sesampainya didalam bandara aku segera membeli tiket pesawat menuju Seoul,kota kelahiranku dan saudara kembarku.
Segera aku bergegas menuju pesawatku berada.Karena memang aku mengambil jam pemberangkatan yang tidak jauh dari jam sekarang.Dan ini tinggal 20 menit lagi sebelum pesawat berangkat.
Aku yang tadi mendengar berita itu,segera meminta izin pada ketua kelas dan ke apartementku untuk mempacking baju-bajuku. Sekarang saja aku masih memakai pakaian olahraga yang dilapisi jaket.
Ketika aku sampai,aku segera menaiki pesawatku dengan cepat.Mencari tempat duduk yang kosong.
Dan akhirnya aku menemukannya.Disebelah gadis yang dari penampilannya cukup ceria hari ini.
Aku segera mendudukkan diriku dengan cepat.
Nafasku memburu,karena seharian ini aku berlari-lari.
Tiba-tiba dua pertanyaan melintas dipikiranku....
Aku kan tidak tahu rumah ibuku.
Dan aku tidak tahu Yuri dirawat dirumah sakit manaAh mengapa aku bodoh sekali...
Aku pun memukul-mukul kepalaku,hingga gadis yang disebelahku bertanya.
"Apa kau baik-baik saja?"tanyanys dengan alis mengkerut.
Ah bodohnya aku,aku pasti dikira orang gila.Secara penampilanku yang menggunakan baju olahraga begini,dan aku yang memukul kepalaku sendiri.
"Aku baik-baik saja.Ma'af membuatmu khawatir" jawabku menggunakan bahasa inggris.Aku memang ramah dengan orang yang tidak kukenal.
Ya kalian tahu lah,aku berusaha sopan...
Dia hanya mengangguk mengerti.
Tiba-tiba rasa kantuk menyerangku.Mataku mulai berat.Dan tak kurasa aku sudah dialam mimpi.
Samar-samar aku mendengar banyak orang yang berbicara. Aku memutuskan untuk membuka mataku perlahan.
Dan menengok kearah samping tepatnya tempat gadis yang tadi berbicara padaku.Tapi aku menemukan bangku yang kosong disebalahku.
Apa ini sudah sampai?
Aku pun berdiri dan berjalan keluar pesawat. Aku segera berjalan menuju tempat koperku berada. Dan menariknya pergi keluar bandara.
Ah akhirnya sampai juga di Seoul!! Ucapku dalam hati sambil merenggangkan tubuhku.
Tunggu!
Masih ada satu masalah. Aku tidak mengetahui dimana rumah ibuku dan saudara kembarku.
Aku segera mengambil ponselku dan menghubungi Appa untuk menanyakan alamat rumah Eomma.
"Yeoboseo"ucapku saat sudah tersambung dengannya.
"..."
"Aku mau menanyakan alamat rumah Eomma"
"..."
"Ya,ini aku baru sampai di Seoul"
"..."
"Oh,baiklah selamat bekerja"ucapku yang sedikit menyindir setelah mendapatkan alamat rumah Eomma.
Segera saja aku langsung menyetop taksi yang lewat didepanku.Aku menaikinya dibantu sopir yang menaruhkan koperku dalam bagasi.
Saat sopir taksi sudah kembali aku langsung memberitahu alamat yang akan kutuju.
Tak menunggu waktu yang lama,taksi yang kutumpangi berjalan dengan kecepatan sedang.
Selama perjalanan tak henti-hentinya aku memandangi gedung-gedung pencakar langit. Hampir mirip dengan New York. Tapi aku lebih suka suasana tempat kelahiranku ini.
Taksi ini membawaku kesebuah jalan yang lumayan sepi. Kurasa ini jalan dimana Eomma dan Yuri tinggal. Perlahan-lahan taksi berhenti di rumah yang tak terlalu besar,tetapi cukup membuat orang yang tinggal nyaman.
Kurasa ini rumahnya. Aku pun keluar dari taksi,dan membiarkan sopir taksi mengambilkan koperku dibagasi. Tak lupa dengan membayarnya dengan sebuah uang.
Setelah taksi itu pergi,aku mengamati rumah didepanku ini.
Cukup sepi.
Aku berjalan menuju pintu pagar dan membukanya dengan pelan.
Setelah sampai didepan pintu rumah,aku menaruh koperku disebelah kursi luar yang letaknya tak jauh dari pintu rumah.
Aku mengetok pintu rumah ini dengan sangap sopan dan hati-hati. Saat kurasa tidak ada balasan,aku mengetok pintu lagu,kali ini lumayan keras untuk dapat didengar sang pemilik rumah.
Tak menunggu waktu lama,pintu ruma itupun terbuka,menampilkan sesosok perempuan yang kulitnya lumayan keriput karena dimakan usia.
"Ommo!!apa aku berhalusinasi lagi?mengapa semua orang akhir-akhir ini mirip dengan Yuri?"tanyanya yang kurasa lebih tepat kediri sendiri dan memukul kepalanya untuk menghilangkan halusinasinya.
Aku pun tersenyum tipie melihat Eommaku yang sangat mengkhawatirkan Yuri sampai lupa bahwa ada wajah yang sama persis dengan Yuri. Yaitu aku...
"Eomma. Hentikan itu akan menyakitkan"Ucapku sambil meraih tangan Eomma untuk menghentikan perbuatannya.
"Eoh!!Apa kau Yuri. Yuri-ah apa kau sudah sehat nak?Bukankah kau ada dirumah sakit?apa kau begitu rindu padaku sampai kau meninggalkan rumah sakit?tunggu aku akan menyusulmu kerumah sakit"tanya Eommaku yang sekarang ingin beranjak dari berdirinya untuk masuk kedalam.
Segera saja aku menarik tangan Eommaku kembali. Sudah cukup berhalusinasinya.
"Eomma,ini aku Kim Yeri"ucapku memperkenalkan diriku
Eomma yang mendengar itu langsung mematung matanya memandang wajahku dengan teliti,seolah-olah memastika bahwa aku Kim Yeri anaknya
"K-kamu Kim Yeri?"tanya Eommaku dengan wajah kagetnya yang kubalas dengan anggukan dan senyuman tipis.
TBC
Anyeong!!
Akhirnya bisa update. Belajar untuk UTS sambil nyempetin buat kelanjutan My Twins. Semoga kalian seneng sama kelanjuntannya. Dan ma'af cuma gini aja Updatenya. Dan jangan lupa tinggalkan jejak buat Vommentnya!!
Dan terima kasih yang udah Vomment dari awal sampai sekarang!! Akhirnya Yeri ketemu sama Eommanya.
Dan ma'af banget kalau typo bersebaran.
Jangan lupa Vomment김에차
KAMU SEDANG MEMBACA
My Twins
FanficSatu janji yang membuat Yeri harus menuruti keinginan-keinginan saudara kembarnya. Suatu hari saudara kembarnya menyuruhnya menjadi dirinya disekolah, dan menuruti satu hal yang sangat mustahil baginya.Yaitu mendekati pria terpopuler disekolah yang...