Chapter: 13

1.5K 168 7
                                    

Author pov.

Tak lama sesudah pertarungan sengit antara Jungkook dan Yeri tadi Bel masuk berbunyi. Membuat para siswa mengeluh kesal karena tak dapat menikmati makanannya

Sedangkan Jungkook hanya berdiri mematung ditempatnya tadi dengan dua tangannya yang terkepal, yang menandakan ia sedang marah.

Jungkook pun pergi tanpa mengambil uang Yuri yang di lempar ke wajah Jungkook tadi.

Perlakuan Yuri terhadap Jungkook tadi langsung menjadi hot news di sekolah.

Bagaimana tidak, seorang Jeon Jungkook pangeran sekolah dipermalukan di depan umum oleh seorang gadis. Catat baik-baik seorang gadis mampu dua kali mempermalukannya didepan umum.

Selama ini pangeran sekolah Jeon Jungkook tak ada yang dapat melawannya maupun melawan perintahnya.

Jungkook benar-benar diperlakukan seperti pangeran di sekolah ini. Dan kejadian tadi telah mencoret nama baik Jungkook dan harga dirinya benar benar sudah jatuh di dasar jurang.

Jeon Jungkook Pov.

Lihat saja gadis kecil itu akan kumusnahkan dari sekolah ini. Bagaimanapun caranya, akan kuhilangkan gadis itu di mataku.

Lihat saja aku akan membalasmu lebih kejam daripada yang kau kira.

Aku menyumpahi gadis tadi dengan panjang lebar.
Gadis tak tahu diri. Dia kira dia siapa? Mempermalukanku seenaknya saja.

'Akan kubalas kau gadis tak tahu diri' sekali lagi aku menyumpahinya dan berbalik meninggalkan kantin ini.

Tempat dimana aku baru saja dipermalukan. Karena kejadian tadi aku tidak mood untuk melanjutkan pelajaran Ahn songsaenim.

Aku memutuskan untuk pergi ke rooftop. Menenangkan diriku disana dan merencanakan acara balas dendamku kepada gadis itu.

Setelah sampai di rooftop dan berjalan menuju bangku panjang yang sebenarnya sudah sedikit rusak itu.

Letaknya yang tidak terlihat dari arah pintu membuat tempat ini nyaman. Tidak diketahui siapapun, kecuali kalau orang itu berjalan lebih masuk, pasti bangku yang ku tiduri terlihat.

Kupejamkan mataku menikmati angin yang menerpa wajah tampanku ini. Aku memang mengakui bahwa aku ini memang tampan.

Sambil memikirkan rencana busukku tadi.

Mmm... Apa sebaiknya aku coret coret saja tempat duduknya di kelas? Ah tidak, aku kan tidak tahu namanya siapa apalagi kelasnya.

Ah aku tahu!!! Lebih baik aku teror saja dia, Lewat lokernya. Kau pintar Jungkook.

aku akan mencari tahu semua tentang dia. Dimulai dari nama, kelas, tempat ting-

"Ya!!"tiba-tiba suara teriakan seseorang mengganggu rencanaku tadi.

Segera saja aku membuka mataku kaget. Hal yang pertama kulihat adalah sesosok manusia paling menjengkelkan dan paling tidak sopan di dunia ini.

Kau pasti tahu siapa dia. Tentu saja, orang yang sama dengan orang yang mengotori jas sekolahku.

"Apa yang kau lakukan disini ha? Kau mengikuti? "Tanyanya dengan berteriak membuat gendang telingaku hampir rusak

"Memang kenapa tidak boleh? Sekolah ini bukan milikmu, jadi aku bebas dimana saja"jawabku berusaha cuek, tetapi sulit bagiku untuk tidak membalas omongannya.

"Apa kau masih tidak puas telah mengambil jatah istirahatku tadi? Dan sekarang kau masih ingin menggangguku lagi? "Tanyanya yang membuatku tak terima.

"Ya!! Asal kau tahu saja, kau yang sudah mengambil jatah istirahatku. Gara-gara kau jas sekolahku kotor dan aku tak sempat makan sesuap nasi tadi. Dan kau bilang apa tadi? Aku mengganggumu? Yang benar saja, aku duluan yang ada disini, seharusnya aku yang bilang begitu. Dasar bodoh dan tidak tahu diri"ucapku meluapkan kemarahanku

"Bukankah aku sudah minta maaf tadi? Kenapa terus diperpanjang? Dan bukankah aku sudah memberimu uang agar kau dapat membeli yang baru lagi? Seharusnya kau beruntung karena aku masih kasihan dan merelakan uangku untuk bersedekah kepada rakyat tak mampu sepertimu"jawabnya yang membuat amarahku memuncak karena sindirannya

"Kau bilang apa? Rakyat tak mampu sepertiku? Kau tak pernah dengar apa aku ini ibarat pangeran sekolah di sekolah ini. Dan masalah uang tadi, tentu saja aku tak menerimanya, karena kau memberikannya dengan tidak baik. Apa orang tuamu tak pernah mengajarimu sopan santun? "Tanyaku

Kulihat matanya mulai memerah, aku tersenyum tipis karena sudah berhasil membuatnya menangis.

Tapi hal yang tak pernah kuduga justru terjadi padaku

Plak!!

Satu tamparan keras mengenai pipi kiriku, aku tercengang.

Pertama kali dalam hidupku aku ditampar oleh seorang yeoja. Yeoja yang tak aku ketahui namanya.

"Kau boleh membangga-banggakan dirimu, kau boleh menghinaku sepuasmu, tapi jangan pernah kau hina orang tuaku sesukamu. Mungkin orang tuamulah yang tak pernah mengajarkan anaknya dengan baik, tak pernah mengajarkan sopan santun"ucap gadis itu dengan amarah yang menggebu-gebu

Amarahku juga semakin naik karena ucapannya. Langsung saja ku hampiri dia dengan langkah pelan.

Langkahku semakin memojokkannya ke dinding yang berada tak jauh darinya.
Aku berhasil memojokkannya dan salah satu Tanganku berada membentang di tembok.

Meskipun begitu, aku tak melihat pancaran ketakutan dari kedua matanya. Matanya sama seperti tadi, tajam dan penuh kebencian.

Aku melihat dia mengeluarkan smirk tipis.

"Bagaimana rasanya orang tuamu dihina?menyakitkan bukan? Sekali-kali kau juga harus merasakannya. Tak adil bukan jika hanya aku yang merasakannya? "Ucapnya dengan pelan

Aku melihat mukannya, sebenarnya dia cantik. Tapi maaf, dia tak seleraku dan sifatnya yang menjengkelkan itu aku tak akan pernah menyukainya.

Aku beralih ke nametag yang terpasang rapi di jas sekolahnya.

"Kim Yuri?"gumamku sambil melihat wajahnya

"Wae? Apa kau akan men-stalker aku? Silahkan saja. Mungkin sebentar lagi aku akan mempunyai penggemar baru"ucapnya santai.

Aku tersenyum tipis akibat perkataanya tadi yang sangat lucu. Tapi satu detik kemudian ekspresiku berubah seperti tadi datar dengan tatapan tajam.

"Kim Yuri. Kau akan menyesal dengan perbuatanmu"

~ⓜⓨ ⓣⓦⓘⓝⓢ~

Akhirnya aku bisa update agak cepet dari biasanya. Part ini emang nggak sepanjang sebelumnya tapi kurasa cukup untuk kelanjutan cerita ini.
Aku harap kalian semua menikmati ceritaku yang gak jelas ini.
Maaf kalau typo bersebaran
Jangan pelit-pelit dong kasih bintangnya dan komentar.
Sampai ketemu di part selanjutnya, do'ain aku biar otakku encer untuk nulis kelanjutan cerita ini.

Vommentnya guys!!! 😊

My TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang