"Mwo??" teriak Yeri kaget.
"Kelas saudaramu ada disini. Kajja kita masuk" jawab Irene menahan tawa.
"Oh Yuri-ah, apa kau sudah tak apa?" Tanya salah satu teman Yuri.
Yeri pun hanya bisa tersenyum kaku. "Eoh. Nan gwenchana"
"Kajja Yuri-ah kita ke bangku kita" Ucap Irene lalu menarik tangan Yeri menuju tempat duduk Yuri yang berada dipojok, dekat dengan jendela.
Ini tempat yang bagus untuk tidur. Yuri pintar memilih tempat ternyata.-Yeri
Kriing... Kriiing...
Pelajaran dimulai. Oh-saem pun memasuki kelas dengan langkah tegap.
Kim Yeri Pov.
Aku melihat seorang guru yang tak kukenal memasuki ruang kelas Yuri dengan langkah tegap.
Aku yang hanya melihat guru itu sudah malas, apalagi pelajarannya?
"Selamat pagi anak-anak" ucap Guru itu mengucapkan salam.
Aku tak membalas salam itu dan malah menghadap jendela melihat pemandangan yang ada di lapangan sekolah ini.
Aku melihat beberapa anak yang tengah akan memulai permainan sepak bolanya.
"Ayo dibuka halaman 120" ucap guru tadi, namun kuhiraukan karena entah mengapa aku tertarik untuk melihat sepak bola yang dimainkan oleh beberapa anak tadi.
Meskipun aku tak dapat melihat dengan jelas anak-anak yang bermain sepak bola, entah mengapa aku sangat tertarik pada satu anak yang kini telah berhasil mencetak gol dan bertos ria dengan teman-teman setimnya. Aku tersenyum kecil bahkan mungkin bisa dikatakan aku tak terlihat senyum, dikarenakan melihat tingkah konyol anak laki-laki tadi."Ya!! KIM YURI. Maju kedepan mengerjakan soal yang ada di papan tulis. SEKARANG!!!!" teriak guru tadi memanggil nama saudara kembarku.
Aku langsung memusatkan perhatianku pada papan tulis, dan berjalan maju untuk mengerjakannya.
Aku menuliskan jawaban lengkap beserta rumus-rumus yang telah kupelajari di New York. Bagiku ini cukup mudah, dari pada soal yang diberikan guru-guru disana.
Setelah selesai aku memberikan spidolnya ke guru tadi, dan berjalan dengan santai menuju tempat dudukku.
"Woah! tumben Kim Yuri-Sshi jawabanmu benar, bahkan bisa sedetail ini" ucap guru tadi sambil melihatku kagum.
Aku pun memutar bola mataku malas, dan berpura-pura memperhatikan pelajarannya dengan tenang.•
•
•
Istirahat...
Aku dan Irene pergi menuju kantin sekolah ini. Sebenarnya sih aku tidak suka berteman dengan Irene, tapi bagaimana lagi? Aku kan masih asing dengan sekolah ini.Setelah mengambil makan siang aku dan Irene pergi ketempat duduk yang dipojok ruangan ini.
"Yuri-ah lihat itu" ucap Irene dan aku pun menoleh. Sepertinya dia sudah membaca raut wajahku yang bingung akan nama yang dipanggilnya itu.
"Ah, aku memanggilmu Yuri supaya tidak ada yang curiga" jawab Irene
Aku pun mengangguk, dan melihat Irene dengan tatapan aneh.
"Wae?"tanyaku
"Itu ada bangtan" jawab Irene
"Lalu?" aku menaikkan alisku bingung.
"Kupikir kau akan se-akh aku lupa, kau bukan Yuri" ucapanya dengan tersenyum.
Aku hanya memutar bola mataku. Aku tiba-tiba teringat akan satu hal.
"Akh, mana yang namanya Jungkook?" tanyaku pada Irene.
![](https://img.wattpad.com/cover/124842231-288-k510690.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Twins
ФанфикSatu janji yang membuat Yeri harus menuruti keinginan-keinginan saudara kembarnya. Suatu hari saudara kembarnya menyuruhnya menjadi dirinya disekolah, dan menuruti satu hal yang sangat mustahil baginya.Yaitu mendekati pria terpopuler disekolah yang...