Author Pov.
"K-kamu Kim Yerim?" tanya Eomma Yeri dengan nada bergetar.
"Ne, Aku Kim Yeri anakmu" Ucap Yeri sambil tersenyum tipis.
"Kim Yeri anakku" Ucap Eomma Yeri dan langsung memeluk Yeri sambil menangis.
"Gimana kabarmu? disana kamu nggak papa kan?" tanya Eomma Yeri langsung.
"Eoh, seperti yang Eomma lihat aku baik-baik saja" Jawab Yeri sambil tersenyum.
"Mengapa baru sekarang kau menemui Eommamu?"
"Mianhe, aku tak punya banyak waktu. Jadi aku baru bisa sekarang. Sekarang saja aku baru minta ijin kesekolah untuk membolos beberapa bulan" jawab Yeri dengan wajah tidak berdosa.
"Hah beberapa bulan? apa kau tak akan ketinggalan pelajaran kalau kau tak masuk sekolah?" tanya Eomma Yeri.
"Aku tidak peduli. Yang penting sekarang aku ingin lihat saudara kembarku" Ucap Yeri yang membuat raut wajah Eommanya berubah.
"Kau ini bagaimana bisa membolos padahal appa-mu sudah membiayainya dengan mahal" Ucap Eomma Yeri dengan nada tinggi.
"Sudahlah Eomma lagi pula Appa tak terlalu peduli. Apa Eomma tak akan menyuruhku masuk?" tanya Yeri.
"Ayo masuk, gara-gara sekolahmu aku hampir lupa menyuruhmu masuk" jawab Eomma Yeri dengan nada marah yang dibuat-buat.
"Bukan hampir, tapi lupa menyuruhku masuk" Ralat Yeri dengan nada datar sambil menyeret kopernya.
Eomma Yeri pun duduk di sofa ruang tamu, dan Yeri pun mengikutinya.
"Oh ya Eomma, aku mau menanyakan sesuatu" tanya Yeri.
"Tentu saja, cepat apa yang ingin kau tanyakan?" ucap Eomma Yeri.
"Apa benar Yuri sakit itu?" tanya Yeri
Eomma Yeri pun menghela nafas panjang sebelum menjawab pertanyaan Yeri yang mengubah moodnya.
"Iya benar" ucap Eomma Yeri dengan menunduk.
"Sejak kapan? aku tak pernah mendengar Yuri sakit parah selama ini?" tanya Yeri heran.
"Aku juga tak tahu. Penyakit Jantung koroner Yuri mungkin sudah sedikit lama karena sudah mau mencapai stadium 2. Yuri bahkan tak pernah membahas apapun tentang penyakitnya. Mungkin dia sengaja menyembunyikannya" Jelas Eomma Yeri panjang lebar.
"Apakah Yuri begitu tertutup sampai tak memberitahumu Eomma?" tanya Yeri.
"Tidak, Yuri selalu menceritakan apa yang dialaminya di Sekolah. Tapi dia tak pernah sekalipun menyinggung tentang penyakitnya" ucap Eomma Yeri.
Yeri pun mengangguk mengerti.
"Yuri dirawat di rumah sakit mana? aku mau mengunjunginya" tanya Yeri
"Di Rumah sakit Seowon. Mandilah dulu baru kesana,baumu sungguh tak enak" ucap Eomma Yeri sambil menutup hidungnya.
"Ah Eomma ini" Ucap Yeri sambil mengerucutkan bibirnya.
°
°
°Kim Yeri Pov.
Setelah selesai mandi, aku segera bersiap untuk menuju rumah sakit yang merawat Yuri.
Aku pun pamit pada Eomma untuk menemui Yuri. Sebelum berangkat tak lupa aku memeluknya dengan erat. Sudah lama aku tak merasakan kehangantan seorang ibu. Mungkin sudah 10 tahun aku tak bertemu dengannya. Kini Eommaku semakin tua seiring bertambahnya usia tetapi tetap saja masih cantik.
Ah aku jadi ingin cepat-cepat melihat wajah Yuri. Apakah ia bertambah cantik dan semakin mirip denganku?
Setelah Eomma mengizinkanku akupun segera mencari taksi untuk membawaku kerumah sakit Seowon tempat Yuri dirawat.
°
°
Rumah sakit SeowonSetelah sampai pada rumah sakit Seowon, aku segera menanyakan letak kamar Yuri pada seorang suster yang tengah berjaga dimeja tamu.
Aku pun mengikuti petunjuk suster tadi dan mencari kamar rawat nomer 1396 yang terletak di lantai 3 rumah sakit ini.
Aku pun membuka kamar rawat 1396 dengan perlahan. Beberapa langkah aku sudah menemukan seorang gadis cantik yang sangat mirip denganku tengah tertidur di ranjangnya dengan wajah sangat tenang.
Aku pun berjalan memdekatinya berusaha memastikan kalau itu bukan saudara kembarku.
Tetapi aku salah...
Itu adalah saudara kembarku.Aku yang tak kuat pun terduduk lemas di samping ranjang Yuri, yang untungnya aku mendarat dengan pas dikursi tunggu yang ada diruangan itu.
Aku tak bisa menahan tangis,tangisku pecah ketika melihatnya dengan wajah pucat dan lemas seperti itu. Yang kuketahui dari Yuri adalah seorang gadia ceria yang tak pernah patah semangat. Namun keadaan Yuri saat ini sangat berbeda dengan Yuri.
Tiba-tiba mataku menangkap tangan Yuri yang bergerak perlahan. Aku yang kaget pun langsung berdiri dan memanggil-manggil namanya.
Perlahan-lahan mata Yuri terbuka menampilkan mata yang indah mirip denganku.
"E-eonni?" tanya Yuri pelan namun masih bisa kudengar.
"Sssh!! Jangan banyak bicara. Tunggu sebentar, aku akan memanggil dokter" Ucapku yang di jawab anggukan lemah darinya.
°
°
Setelah dokter memeriksa keadaan Yuri, kondisi Yuri semakin membaik. Aku juga sudah menghubungi Eomma tentang berita kesadaran Yuri. Sekarang Aku dan Yuri mulai berbicara banyak hal."Apa kau sudah tau semuanya Eonni?" tanya Yuri pelan.
"Eoh, aku sudah mengetahui tentang penyakitmu. Tapi bagaimana bisa kau tak memberi tahu Eommamu saat kau terkena penyakit ini?" tanyaku dengan nada sedikit naik.
"Mianhe, aku tak ingin kalian semua khawatir. Awalnya aku kira ini penyakit biasa dan lama kelamaan akan hilang. Tapi aku salah penyakit ini semakin lama semakin parah, hingga aku memutuskan untuk memeriksakan kedokter secara diam-diam" Jelas Yuri panjang lebar. Aku hanya bisa menghela nafas panjang atas pernyataan Yuri baru saja.
"Eonni, mungkin hidupku tak akan lam lagi. Aku ingin meminta satu hal padamu" Ucap Yuri yang membuatku menggeleng keras.
"Andwe. Kau tak boleh berbicara seperti itu. Kau belum berusaha untuk sembuh" Jawabku cepat.
"Aku tahu aku belum berusaha. Tapi apa Eonni tak mau menuruti permintaan-permintaan terkhirku?" tanyanya dengan beraegyo yang membuatku tak sanggup untuk menolak.
"Baiklah, cepat katakan" Ucapku cepat.
Ia tersenyum tipis dan dan mengucapkan beberapa hal yang membuatku mengangguk setuju. Hingga permintaan terakhirnya membuatku tak bisa berkata apa-apa.
"Mmm...aku ingin ke Lotte World denganmu Eonni,hanya denganmu Eonni aku tak mau Eomma ikut. Yang kedua, aku ingin kau terus berada disampingku hingga aku sembuh. Dan yang ketiga,tolong kabulkan permintaanku yang ini. Sebenarnya aku menyukai seorang pria di sekolahku. Dan tolong aku ingin kau menjadi diriku di sekolahku dan tolong dekatkan aku dengan pria itu. Dengan perantara dirimu" Ucap Yuri.
"Mwo?aku akan mengabulkan permintaan 1 dan 2, tapi aku tak bisa mengabulkan permintaan ketigamu Yuri-ah. Kau tau kan aku tak pandai bergaul. Apa lagi mendekati pria yang kau sukai. Aku saja tak pernah jatuh cinta pada seseorang" Jawabku cepat.
"Ayolah Eonni!!kalau kau tak mau menuruti permintaan ketigaku aku juga tak mau berobat" Ucap Yuri marah padaku.
Aku harus bagaimana?
~ⓜⓨ ⓣⓦⓘⓝⓢ~
Tbc
Hai!!!
Ma'af ya baru Upadate.
Akhir-akhir ini aku sibuk banget. Ini aja nyempetin waktu buat update. Mohon ma'af kalau typo tersebar dimana-mana. Dan ma'af kalau part ini jelek. Aku mohon selalu tinggalin jejak, Vomment selalu. Biar aku semangat untuk upadate cepet.
Tunggu kelanjutannya ya!!김에처

KAMU SEDANG MEMBACA
My Twins
FanfictionSatu janji yang membuat Yeri harus menuruti keinginan-keinginan saudara kembarnya. Suatu hari saudara kembarnya menyuruhnya menjadi dirinya disekolah, dan menuruti satu hal yang sangat mustahil baginya.Yaitu mendekati pria terpopuler disekolah yang...