"Jungkook? "
•
•
•Kim Yeri Pov.
Aku tak salah melihatnya kan? Dia...dia Jeon Jungkook kan? Untuk apa dia kesana?
Jungkook semakin mendekat menghampiriku, sedangkan aku hanya diam, tak percaya apa yang baru saja kulihat.
"Mm... Kim... Yuri" panggilnya sambil tersenyum kecil ketika sudah berada tepat di hadapanku. Aku tak menjawab, hanya diam sambil menatap lurus matanya.
"Aku lelah..." ucapnya. Mata kami bertemu, sesaat kami tatap menatap.
Dan tiba-tiba dirinya limbung kedepan membuatku dengan refleks menangkapnya agar tidak terjatuh. Bau alkohol menyeruak ketika posisiku dengan Jungkook seperti orang berpelukan.
"Jeong Jungkook!! Ya! Jeon Jungkook" panggilku yang tak mendapat respon apapun darinya. Sepertinya ia tertidur. Berapa gelas yang ia habiskan tadi?
Ck. Aku harus membawanya kemana? Aku tak tahu tempat tinggalnya, dan mana mungkin aku menggeletakkan dirinya di jalanan ini. Apakah aku harus membawanya ke apartemenku? Kurasa itu ide yang lumayan Bagus untuk sekarang.
"Jeon Jungkook" panggilku lagi yang tak mendapat respon juga.
"Ish... Kau merepotkanku saja" ucapku lalu kemudian merubah posisiku menjadi aku tengah menuntun Jungkook berjalan. Itu sungguh sangat sulit, dia jauh lebih besar dari pada aku, dan keadaannya yang setengah sadar.
Kim Yeri Fighting!! Apartemenmu hanya beberapa langkah dari sini!! Aku menyemangati diriku sendiri yang sudah lelah hari ini. Tapi sebagai manusia aku masih memiliki rasa kasihan dengan orang ini.
•
•
•
Setelah berhasil di dalam lift aku menyenderkan tubuhku didinding lift dan menghela nafas. Ish namja tak tahu diri!! Aku meliriknya yang masih setengah sadar, meskipun matanya tak terbuka sempurna tapi aku bisa melihat Jungkook menatapku. Tatapan dengan pancaran kesedihan yang kuterima darinya, aku masih tak memutuskan kontak mata darinya.Jungkook tersenyum, senyum yang sangat tipis tapi aku masih bisa melihatnya.
"Gomawo" ucapnya lirih dan setelah itu tubuhnya hampir ambruk kalau aku tak segera menangkapnya. Ak mendengus kesal saat mengetahui dirinya tak sadarkan kembali.
Ting...
Pintu Lift terbuka, dengan segera aku membangunkan Jungkook kembali meskipun kemungkinan dia benar-benar sadar sangat kecil.
"Ya Jeon Jungkook!!!" panggilku setengah teriak.
"Jeon Jungkook ireona!!" aku menepuk-nepuk pipinya pelan, akhirnya kesadarannya kembali walaupun hanya sedikit tapi itu bisa membantuku mengurangi berat yang ada.
"Euunghh" Jungkook melenguh saat tubuhnya kuhempaskan begitu saja di Kamar tamu apartemenku.
Ah! Capeknya. Aku merenggangkan otot-ototku yang pegal karena membantu Jungkook.
Aku memutuskan untuk segera mandi untuk menghilangkan bau tak sedap dibadanku.
•
•
•Ketika aku sudah selesai membersihkan diriku, aku mendengar lirihan Jungkook.
"Eomma.. Appa jangan tinggalkan aku" aku mendekat untuk melihat keadaannya. Matanya sekarang memejam tak nyaman, aku menggerakkan telapak tanganku untuk menyentuh dahinya.
Dia demam!
Aku segera pergi ke dapur, mengambil air untuk mengompres Jungkook. Aku masih punya rasa kasihan untuknya, tak mungkin ada orang sakit dan aku hanya membiarkannya saja. Lagi pula dia sakit di apartemenku, nanti kalau ada apa-apa aku yang kena.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Twins
FanfictionSatu janji yang membuat Yeri harus menuruti keinginan-keinginan saudara kembarnya. Suatu hari saudara kembarnya menyuruhnya menjadi dirinya disekolah, dan menuruti satu hal yang sangat mustahil baginya.Yaitu mendekati pria terpopuler disekolah yang...