Chapter: 20

1.4K 141 15
                                    

Aku sadar jika dia tulus mengkhawatirkanku, walaupun aku seperti itu kepadanya.

"""""""""""""""""""'"


Author Pov

Kim Yeri masih terus berusaha akan keselamatan Jungkook. Sudah 5 menit ia terus memompa dada Jungkook, namun tak ada hasil. Jungkook masih terus terbaring dengan wajah pucatnya.

'Apakah ia harus memberi nafas buatan?'

Hati Yeri terus saja bilang untuk memberi nafas Jungkook, namun pikirannya menolak mentah-mentah karena Jungkook adalah namja paling menyebalkan yang ia temui.

Yeri menghela nafas pasrah, kali ini ia akan menurut pada hatinya. Hati yang menyuruhnya menolong Jeon Jungkook. Yeri mendekatkan wajahnya ke bibir Jungkook bermaksud memberi nafas buatan, yang sesungguhnya Yeri sangat-sangat tak ingin melakukannya.

Perlahan namun pasti Yeri memberikan nafas buatannya. Namun mata Yeri terbelalak saat bibir namja itu bergerak, lebih seperti melumatnya.

Yeri terdiam sejenak apa yang tengah terjadi. Lantas sudah sadar, Yeri mendorong dada Jungkook untuk menjauhkan wajahnya dengan wajah Jungkook. Yeri dapat melihat senyuman Jungkook yang lebih mirip smirk itu.

Yeri terdiam dan menatap Jungkook dengan nyalang. Jungkook pun bangun dari tidurnya dan membalas tatapan Yeri dengan senyum tipis yang merekah di bibirnya.

Plaak....

Tangan Yeri rupanya sudah gatal untuk menampar pipi namja brengsek didepannya ini. Tamparan itu sungguh keras, karena Yeri juga merasakan perih ditangannya.

Yeri pun bangkit berdiri, cukup sudah ia tak mempedulikan Jungkook lagi, Jungkook si namja sialan itu benar-benar sudah keterlaluan.

"Yuri!" ucap Jungkook sambil menahan Yeri untuk pergi dari hadapannya.

"MWO?!! Lepaskan aku, aku ingin pergi" ucap Yeri sedikit berteriak.

Jungkook bangun dari duduknya sambil memegang tangan Yeri, takut jika gadis itu akan pergi.

"Setidaknya ganti bajumu dulu. Bajumu sangat basah, kau tak mungkin pulang kerumah dengan keadaan seperti ini" jawab Jungkook yang masih memegang tangan Yeri.

wajah Yeri menghadap lurus kedepan enggan menengok wajah Jungkook yang baginya sangat menyebalkan. Jungkook yang merasa tak diberi jawaban akhirnya melihat wajah Yeri dari depan, karena tadi ia hanya melihat wajahnya dari samping.

Jungkook kaget ketika ia melihat mata Yeri yang sekarang dipenuhi air mata, bahkan air mata itu sudah ada yang mengalir di pipinya.
"Jungkook-sshi tolong lepaskan aku" lirih Yeri sambil menundukkan kepalanya

"Andwe, kau harus mengganti bajumu dulu" jawab Jungkook

Yeri mendongakkan kepalanya untuk melihat wajah Jungkook, menatap mata Jungkook dengan nyalang.

"Apa kau tak bisa membedakan mana yang sungguhan atau tidak?" lirih Yeri dengan tatapan nyalangnya.

"Kau bahkan menganggap nyawamu sendiri lelucon. Kau tahu, itu sungguh tak lucu. Mungkin saja Tuhan benar-benar mencabut nyawamu tadi karena lelucon bodohmu itu" teriak Yeri dalam satu nafasan.

Jungkook yang mendengar kalimat terakhir Yeri kaget, Yeri benar tak seharusnya ia lakukan itu tadi.

Namun dirinya tak salah, tadi Jungkook benar-benar merasa kaki kanannya keram saat di air tadi. Namun kesalahannya adalah ia membohongi Yeri dengan berpura-pura pingsan.

My TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang