Chapter: 26

1.2K 136 17
                                    

Kim Yeri Pov.

Y-Yuri? Yuri sudah sadar?

"Eomma tunggu sebentar aku akan kesana" ucapku lalu bergegas mengambil tasku.

"Eoh, cepatlah Yuri daritadi mencarimu Yeri-ah" ucap eomma, langsung memutuskan sambungan telepon.

Aku langsung memesan taksi dan segera keluar dari apartemenku. Tepat saat aku sudah berada di luar gedung apartemenku, taksi yang kupesan datang. Dengan segera aku langsung menyuruhnya ke rumah sakit dimana Yuri dirawat.

Aku memasuki rumah sakit dengan terburu-buru, bahkan mungkin penampilanku sedikit acak-acakan karena untuk tidur sejenak tadi. Dan tepat didepan pintu kamar rawat Yuri, aku menarik nafasku dalam dan membuangnya dengan perlahan. Aku membukanya dengan perlahan, aku bisa melihat sosok Yuri yang masih terbaring lemah di ranjang rumah sakit dengan mata terbuka.

Manik matanya bertemu dengan manik mataku, dan beberapa saat kemudian dia memanggil namaku dengan pelan namun cukup untuk dapat kudengar. Aku melangkahkan kakiku kearah ranjang tempat dimana dia tidur, dan menatapnya sendu.
"Yuri-ah Eotteoke
chinaeseyo?" tanyaku lirih dengan senyum tipis.

"Eonni bogoshipo." Balas Yuri sambil merentangkan kedua tangannya untuk membuatku memeluk dirinya. Aku terkekeh melihat tingkahnya, dan kemudian memeluknya erat. Aku takut kehilangannya untuk sekarang.

Tuhan tolong jangan renggut dia dari kami.

"Eonni aku lapar. Kau maukan menyuapiku makanan?" bisiknya yang lagi-lagi membuatku terkekeh karena ucapanya.

Aku langsung menurutinya, dan meminta eomma yang sedang duduk tak jauh dari kami untuk mengambilkan makanan yang dia bawa tadi.

"Kau tahu Yuri-ah, kami semua merindukanmu disini" Ucapku saat menyuapkan sesendok nasi ke mulutnya.

"Aku juga merindukan kalian. Apa Irene sudah tahu kalau aku sudah sadar?" tanya Yuri yang membuatku berpikir sesaat.

"Kurasa belum. Besok aku akan mengabarinya, sudah terlalu larut untuk mengabari Irene malam ini." Jawabku yang dibalas dengan anggukan paham dari Yuri.

"Eonni, apa permintaanku sudah kau kabulkan dengan benar?" Aku mengernyit heran mendengar pertanyaan Yuri. Permintaan yang mana?

"Yang 'Dekati Jungkook Oppa' apa kau sudah melakukannya?"

Aku bingung harus menjawab apa, sementara aku sendiri tidak tahu apakah aku dekat dengan Jungkook atau tidak. Karena bagiku aku tidak dekat, tapi malah bermusuhan dan saling membalas.

"Eum.. Sebenarnya saat aku pertama kali bertemu dengan Jungkook. Aku tak tahu itu Jungkook yang kau maksud, karena kau tak memberitahuku fotonya. Dan kejadian pertemuan pertama membuatku kesal dengan Jungkook, dan Jungkook juga kesal padaku. Kami saling mengejek satu sama lain, dan saling mengerjai." Ucapku dan mulai menjelaskan semuanya hingga sampai saat ini. Yuri sedikit tertawa saat mendengarkan ceritaku tentang kelakuanku yang berbuat usil pada Jungkook.

"Eonni itu tandanya ada kemajuan." Ujar Yuri saat aku selesai bercerita. "Gomawo karena secara tak langsung kau mendekatkanmu dengan Jungkook oppa." aku tersenyum mendengar ucapannya yang begitu tulus.

My TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang