Chapter: 27

1.4K 133 28
                                    


Kim Yuri Pov.

Saat aku menanyakan kabar appa tenggorokanku seolah-olah tercekat, akibatnya suaraku menjadi lirih. Beberapa detik tak ada jawaban dari telepon appa.

"Yuri, kau kah itu?"

Aku tersenyum tipis ketika mendengar namaku dipanggil, ternyata appa ku masih mengingatku.

"Ne appa. Appa kapan ke Korea? Yuri kangen" ucapku.

"Besok. Besok appa akan berangkat dari New York ke Korea. Tunggu appa ya?" ucapan Appa membuatku senang bukan main.

"Ne. Aku akan menunggumu selalu appa." jawabku dengan senyum bahagia.

"Sekarang appa akan melanjutkan pekerjaan dulu, supaya besok bisa bertemu dengan Yuri. Tidak apa-apa kan?" tanya Appa yang terkesan hati-hati.

"Tak apa. Yang penting appa bertemu denganku, aku sudah rindu." aku terkekeh mendengar ucapanku yang seakan-akan anak manja.

"Yasudah appa tutup dulu teleponnya ya?" ucapnya dan memutuskan sambungan telepon ketika aku sudah menjawab.

Aku memberikan telepon Yeri eonni kembali kepadanya. Dia bertanya apa saja yang dibicarakan, dan aku menjawab sama persis dengan obrolan tadi. Sebuah ingatan terlintas dipikiranku.
"Eumm... Kapan kita ke Lotte World?" tanyaku pelan.

Yeri eonni terlihat seperti berpikir sesaat dan kemudian menjawab pertanyaanku.

"Eumm.. Dua minggu lagi? Jika kau sudah lumayan sembuh. Aku akan mengajakmu dua minggu lagi." Jawab Yeri eonni yang membuatku tersenyum senang. Aku bertekad akan sembuh untuk ke Lotte World bersama eonnie.

"Eum... Kapan kau masuk sekolah? Sudah lima hari kau menemaniku disini. Songsaenim pasti akan mencarimu."

"Mungkin besok, jadi kau besok jangan bosan ketika aku ke Sekolah." Ucapan Yeri eonni membuatku tertawa.




Keesokan hari...

Author Pov.

Hari ini, tepat dimana Yeri kembali masuk sekolah dan menjadi Yuri. Dirinya menghembuskan nafas saat melihat pemandangan didepannya. Dalam hati Yeri terus saja iri dengan teman-teman Yuri yang sejak awal ia masuk terlihat baik dan ramah. Dan Yeri terus saja berterima kasih pada Yuri karena sudah mengijinkannya untuk menikmati betapa Indah pertemanan yang ada, walaupun itu hanya sementara. Dan semuanya akan kembali seperti semula, ketika Yuri sembuh.

"ya!! Yeoja bantet." Teriakkan seseorang membuat langkah Yeri berhenti. Sekarang dirinya bahkan sudah cukup mengenali suara itu, dan panggilan yang membuatnya lumayan tersinggung.

Jeon Jungkook, namja itu tiba-tiba muncul di depan Yeri dengan wajah usil yang senantiasa terpancar disana.

"Mengapa kau tak menjawab semua pesanku?" tanya Jungkook yang membuat Yeri mendengus kesal. Dirinya sengaja tak menjawab pesan dari Jungkook, dan melihatnya tadi pagi. Sekitar 20 pesan belum terbaca dan itu semua dari Jungkook.

"Membuang waktu dan uang" Jawab Yeri singkat lalu kembali berjalan tanpa menghiraukan Jungkook.

"Ya! Apanya yang membuang waktu dan uang? Pesanku itu penting!" Tanya Jungkook sebal.

My TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang