Sometimes it is easier to be with someone you can't love than to admit you love someone you can have ~Unknown~
******
Aku terbangun tanpa seorangpun. Aku menoleh pada jam dinding dan melihat sudah pukul 9. Pantas saja.
Bas sudah pasti berangkat ke kampus dengan dua orang temannya, Tee dan Copter.
Aku melangkahkan kakiku menuju kamar mandi kamarku. Aku baru sadar kalau rumah ini begitu sepi tidak seperti biasanya. Berarti ayah tidak pulang semalam. Air yang mengalir dari ujung kepala hingga ujung kakiku memberiku sebuah kesan damai walau hanya secuil yang bisa kurasakan. Sebesit bayangan sesosok wajah yang ku kenal melintas. Bas membuat rasa damaiku menjadi kacau. Ia membuat imajinasiku tak terkendali. Semua yang ada padaku menjadi tegang. Ingin rasanya memeluk bocah kecil itu dan membuatnya lemas walau semalam saja.
Tapi semuanya terlarang.
Aku tak pernah segila ini ketika jatuh cinta pada seseorang. Dia mungkin punya sebuah sihir yang mampu mempengaruhi alam bawah sadarku untuk selalu mengarahkan pikiran padanya. Aku benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa lagi untuk menghadapi perasaan aneh ini.
Aku sudah selesai membersihkan seluruh badanku dan memutuskan untuk turun. Aku melihat tak ada seoraangpun disana. Ibu pasti juga sudah berangkat ke kantor. Tapi ada sebuah pemandangan yang tak biasa. Aku melihat meja makan dan tidak kosong. Ada sebuah roti lapis di atas piring dan ada sebuah kertas kecil disampingnya. Aku melangkah menuju meja makan dan mengambil kertas kecil itu.
Untuk,
Godt
Makanlah dulu sebelum berangkat ke kantor. Maaf jika ibu hanya bisa membuatkanmu roti lapis selai coklat. Ibu mencintaimu.
Dari,
Ibu
Oke. Ini benar-benar tidak biasa. Ibu membuatkan sarapan untukku? Dalam rangka apa? Apakah aku berulang tahun? Tidak. Ini masih bulan Mei. Ulang tahunku masih tiga bulan lagi. Persetanlah! Aku hanya ingin memakannya.
Setelah habis, aku langsung berangkat ke kantor dengan Lamborghiniku. Jalanan Bangkok yang biasnya macet kini lebih lenggang. Entah kenapa.
******
Aku sudah ada di ruanganku dan mengutak-atik beberapa data perusahaan. Semuanya masih normal meskipun ada penurunan sekitar 0,2 persen. Tak terlalu mengkhawatirkan tapi harus segera diperbaiki.
Aku memerintahkan Tae untuk menyuruh timnya memperbaiki sistem pemasaran untuk meningkatkan profit perusahaan. Tae menyetujuinnya dan ia menutup teleponnya.
kring... kring... telepon ruanganku berdering. Aku mengangkatnya dan itu dari front office.
"Tuan, seseorang ingin bertemu dengan Tuan." Kata Nate, seorang resepsionis.
"Siapa dan ada keperluan apa?" Kataku.
"Beliau tidak ingin identitasnya disebutkan dan ia kemari untuk menawarkan kerja sama bisnis."
"Baiklah. Antarkan dia ke ruanganku."
"Baik, Tuan Thanit." Nate menutup teleponnya dan aku masih menunggu siapa yang ingin bertemu denganku.
Sekitar lima menit, ada ketukan pintu di ruanganku dan pintu terbuka. Nate ada disana bersama dengan seseorang yang membuatku terkejut.
Krist Perawat Sialan!
"Selamat sore, Tuan Muda God Itthipat Thanit yang Terhormat!"
"Apa yang kau inginkan?!" Kataku padanya dengan emosi yang hampir memuncak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiny Little Secret ✔️
FanfictionHanya sebuah rahasia. Kecil dan tak terlihat. Namun efek yang ditimbulkan sangat mengguncang seluruh isi alam semesta. Tidak bisa dilihat kasat mata. Tapi sangat bisa dirasakan dengan penuh perasaan. Dan rahasia itu bernama..... CINTA. Godt x Ba...