19 (Bas)

2.4K 203 80
                                    

Sometimes love and faith are not a perfect combination. But, love and faith are things that makes you perfect. ~Author~

******

Aku bisa merasakan seluruh tubuhku melemah. Apa yang dilakukan P' Godt padaku adalah sesuatu yang luar biasa. Bukan semata-mata untuk kepuasannya. Namun aku juga bisa merasakan cinta di setiap sentuhan yang ia berikan padaku.

P' Godt masih menciumi seluruh tubuhku. Mungkin ia juga meninggalkan bekas disana. Semoga saja bukan di tempat yang mudah terlihat.

Entah mengapa aku merasakan sesuatu yang berbeda. Apa yang dilakukan P' Godt sama saja seperti apa yang dilakukan Singto padaku. Namun kali ini aku tak punya kuasa untuk menolak. Bahkan setiap helai rambut di kepalaku saja ikut pasrah.

"Bee, apa kau benar-benar yakin? Aku akan berhenti sekarang juga jika ini membuatmu tidak nyaman." Kata P' Godt, menatap tajam kearahku.

"Lakukan saja. Aku tidak keberatan. Sama sekali tidak." Balasku.

"Oke. Aku akan melanjutkannya. Tapi katakan padaku jika kau merasa sakit."

"Iya. Lanjutkan saja."

P' Godt mulai melepas kaos dan celanaku. Yang tersisa hanyalah celana boxer yang masih setia menempel di tubuhku.

Ia melempar semua pakaianku ke lantai. Ia juga membuang celananya hingga ke dekat pintu.

P' Godt tak meninggalkan apapun di tubuhnya.

Ia mulai menarik turun boxerku dan kini aku sama dengannya.

Naked.

Aku benar-benar tidak tahu lagi apa yang harus aku lakukan. Aku memasrahkan semuanya pada P' Godt.

Ia mulai memasukan jarinya ke dalam diriku dan aku hanya mampu menahan rasa sakit. Meremas sprei adalah satu-satunya cara untuk menyamarkan rasa sakit itu. Aku memejamkan mataku, menikmati setiap alur yang ia buat.

Aku benar-benar menginginkannya.

Ia mulai memasukan dua jari. Tiga jari. Hingga sampailah pada sesuatu yang membuat jantungku berdetak tak karuan.

He is inside me. Literally inside me. I couldn't deny it.

He keep thrusting and a single of tear rolled down into my cheek. He saw it and erase it with his thumb. Aku benar-benar bisa merasakan kasih sayangnya.

It's pain but feels so good.

"Jangan berhenti. Kumohon..." Aku meminta.

"Apa kau benar-benar baik-baik saja? Aku mengkhawatirkanmu."

"Ya. Aku baik-baik saja. Teruskan saja."

"Tapi kau seperti sangat kesakitan."

"Aku bisa mengatasinya, P'. Percayalah. Aku baik-baik saja."

P' Godt meneruskannya apa yang seharusnya ia lakukan.

Ia membalik posisi badanku. Ia menarik rambutku dan mulai terus menusuk. Lagi.

Sekali lagi, aku hanya bisa menahan sakit. Ini adalah pertama kalinya aku melakukannya. Sebelumnya hanya hampir. Untung saja.

Tubuhku dan tubuh P' Godt saling menempel. aku bisa merasakan tubuhnya sangat berkeringat. Tubuhku juga. Suara nafasnya juga memburu seirama dengan nafasku.

"Ehmmm..... P' Aku hampir klimaks!" Kataku dengan tersengal-sengal.

"Lepaskan saja. Jika kau tahan rasanya akan semakin sakit." katanya sambil terus menusuk bagian bawahku.

Tiny Little Secret ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang