13 (Bas)

2K 226 53
                                    

There is no problem that don't have reason to make you better. ~Giantzo~

******

Hanya sepi. Tidak ada semilir angin sekalipun. Semuanya hampa. Putih dan bersih. Dimanakah aku? Apakah aku sudah mati?

Tunggu. Ruangan apa ini? Mengapa banyak benda tertempel di tubuhku? Dan, siapa pria yang ada di sampingku?

"Kau siapa?" Tanyaku pelan. Wajahnya yang tadi sumringah berubah menjadi lesu. Apakah ada yang salah dengan pertanyaanku?

"K-kau tidak mengenaliku?" Tanyanya. Aku menggeleng. "Kalau mereka?" Sambil menunjuk dua pria lainnya di smaping tempat tidurku. Aku menggeleng lagi.

"Kau tidak sedang bercanda kan nong?" Tanya seorang pria dengan warna kulit yang paling gelap dibanding dua lainnya.

"Apa yang kalian bicarakan? Aku benar-benar tidak mengenali kalian." Jawabku lirih.

Semuanya memasang wajah bingung. Entah apa yang mereka pikirkan. Apakah aku tampak begitu aneh? Aku memang benar-benar tak mengenali mereka.

"Kau ingat siapa namamu?" Tanya pria yang paling pertama kulihat.

"Namaku.... Namaku....." Sial! Mengapa aku tidak bisa mengingat namaku? "Argh!!! Aku tidak bisa mengingat apapun!"

"Hei! Hei! Tenanglah. Kau tidak perlu memaksa." Kata Pria Itu. "Namaku Godt. Aku kakakmu." Katanya.

"Kakak? Aku punya kakak?" Ia mengangguk. "Lalu mereka?"

"Mereka temanku. Tae dan Kim." Balasnya. "Dan kamu. Namamu adalah Bas Suradej Thanit. Kau adikku. Adik kandungku."

"Maafkan aku tapi aku benar-benar tidak bisa mengingat semuanya." Kataku.

"Tidak apa. Aku akan membantumu untuk mengingat semuanya perlahan." Katanya tulus. "Aku akan memanggil dokter."

Apakah aku mengalami amnesia? Tapi bagaimana bisa? Apa yang terjadi padaku? 

Aku teringat samar-samar tentang sesuatu. Seorang pria dan kamar mandi. Siapa pria itu dan dimana kamar mandi itu?

Seorang dokter dan pria yang mengaku sebagai kakakku itu masuk ke ruanganku. Dokter mulai memeriksaku. Mata, mulut, dan apapun yang perlu di periksa.

"Seperti yang pernah kukatakan padamu. Dia mengalami trauma otak ringan. Resiko gegar otak pasti ada. Tapi kau tenang saja. Dia hanya mengalami gegar otak ringan. Tidak lama lagi ingatannya akan kembali normal." Kata dokter muda itu.

"Terima kasih, Dok." Ucap kakakku. Dokter itu keluar ruangan dan menyisakan hanya kami berempat. Lagi.

"Em... P', sebenarnya bagaimana bisa aku ada disini? Apa yang terjadi padakku?" Tanyaku bingung.

Mereka saling bertatapan. Entah apa yang mereka pikirkan. Ataukah mereka mencoba menyembunyikan sesuatu dariku?

"Katakan saja dengan jujur, Godt. Lagi pula kata dokter ingatannya akan segera pulih." Kata Pria yang dilansir bernama Kim itu.

"Oke. Aku akan mengatakan padamu apa yang terjadi. Tapi aku memintamu untuk tidak memaksakan ingatanmu. Mengerti?" Katanya. Aku memberinya anggukan setuju. "Ketika itu, aku menemukanmu sedang tak sadarkan diri di kamar mandi kamarmu dalam keadaan tubuhmu tenggelam di bathtub. Aku benar-benar tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Aku hanya memberitahumu apa yang aku lihat saja."

"Aku mengingat sesuatu samar-samar tentang kamar mandi dan seorang pria. Tapi aku tidak kenal siapa pria itu."

Wajah P' Godt berubah menjadi was-was. Aku yakin pasti mereka menyembunyikan sesuatu dariku.

Tiny Little Secret ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang