The past is a memory. The future is a struggle. ~liaYuliani868~
******
Suatu kelegaan yang luar biasa ketika mengetahui Bas hanya hilang ingatan sementara. Dia sudah bisa mengingat semuanya. Namun sebuah dilema juga ikut menyelimuti. Dengan kembalinya ingatan Bas, secara otomatis ia mengingat semua kejadian yang terjadi hari itu.
Dan benar saja. Ia bangun dari tidurnya dan histeris. Aku benar-benar tidak bisa melihat Bas terus seperti ini. Mungkinkah aku harus membawanya ke psikiater?
"Aku benar-benar tidak tega melihat Bas. Dia seperti sangat tersiksa dengan kejadian itu." Kata Kim.
"Iya. Aku juga. Aku sama sekali tidak melihat lagi Bas yang jahil." Tae ikut menanggapi.
"Ini semua karena Singto brengsek itu! Aku yakin pasti Krist juga ikut andil dibalik ini semua!" Kataku penuh emosi. "Aku akan memberi mereka pelajaran!"
"Kau tenanglah. Jangan gegabah. Inilah yang mereka inginkan. Membuatmu jatuh karena perbuatanmu sendiri. Jangan menyulut api yang lebih besar lagi. Buktikan saja dengan apa yang seharusnya kau lakukan. Single Bas masih belum rilis namun semuanya sudah siap. Kalian seharusnya fokus pada itu saja. Aku yakin mereka pasti akan bungkam. Asalkan, projek ini belum bocor." Kata Tae. Dia mungkin benar. Mereka hanya ingin menciptakan propaganda. Aku harus lebih bijak kali ini.
"Kalian lebih baik pulang saja. Aku masih sanggup menjaga Bas seorang diri. Aku yakin perusahaan juga membutuhkan kalian. Oh iya Kim, bukankah kau ada jadwal rekaman hari ini?"
"Oh SHIT! Aku hampir lupa! Terima kasih Godt sudah mengingatkan! Jangan sampai PCHY pindah label rekaman! Ayo Tae!" Kata Kim sambil menarik Tae keluar. Aku berhasil di buat tertawa melihat kelakuan Kim yang terkadang masih seperti bocah.
Tawaku surut ketika aku menoleh kearah sosok yang sedang tertidur pulas di ranjang rumah sakit. Aku harap kau amnesia lagi Bas agar kau tidak mengingat kejadian itu.
Tapi jangan pernah melupakan aku.
Aku hampir terkena serangan jantung ketika Bas tak mengenaliku. Rasanya seperti masuk ke dalam ranjau duri.
"P' Pha... P' Pha..." Bas mengigau.
"Iya Bas ada apa? Aku disini?" Kataku. Perlahan, ia membuka matanya. Menoleh ke arahku dengan tatapan sayu.
"P' Godt, kepalaku sakit."
"Aku akan memanggilkan dokter."
10 menit kemudian, Dokter Poowin datang.
"Kepalanya mendadak sakit. Dan, ingatannya sudah kembali." Jelasku padanya.
"Memang sakit kepala adalah efek samping dari kembalinya ingatan Bas. Itu normal." Kata Dokter Poowin setelah mengecek keadaan bas dengan stetoskopnya.
"Kapan Bas bisa pulang?" Tanyaku.
"Jika keadaanya sudah baik-baik saja, besok dia bisa pulang."
"Oke. Terima kasih banyak dok." Kataku dan Dokter Poowin keluar dari ruang ICU itu.
"P' Godt, aku ingin mengatakan sesuatu."
"Katakan saja." Balasku sambil tersenyum.
"Aku hanya ingin bertanya padamu soal kekasih. Apa kau sudah memilikinya?"
"Mengapa kau bertanya seperti itu?"
"Aku hanya bertanya."
"Oke. Baiklah. Emmm..... Aku belum pernah punya kekasih seumur hidupku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiny Little Secret ✔️
FanfictionHanya sebuah rahasia. Kecil dan tak terlihat. Namun efek yang ditimbulkan sangat mengguncang seluruh isi alam semesta. Tidak bisa dilihat kasat mata. Tapi sangat bisa dirasakan dengan penuh perasaan. Dan rahasia itu bernama..... CINTA. Godt x Ba...