An expectation is a way to lead us to the reality ~Author~
******
Dilema. Antara rasa dan kepercayaan. Yang kulakukan asalah sebuah dosa yang indah. Melakukan hubungan seks dengan adik kandungku sendiri adalah sebuah perbuatan yang salah.
Tapi aku telah melakukan sebuah dosa terindah dalam hidupku.
Bas sedang sarapan. Aku memasak untuknya. Seporsi sup daging babi kesukaannya. Aku duduk di balkon. Menikmati semilir angin pantai pagi hari.
Banyak notifikasi masuk di ponselku, terutama instagram. Banyak tag yang diberikan oleh penggemar Bas. Aku hanya tersenyum.
Entah dari mana ia datang tiba-tiba Bas duduk di pangkuanku. Melingkarkan tangannya ke leherku dan ikut melihat layar ponselku.
"Apa itu?"
"Foto dari penggemarmu. Coba lihat yang ini. Darimana ia bisa mendapatkan gambar wajah jelekmu?" Kataku menggoda Bas.
"Jadi aku jelek?" Katanya cemberut.
"Iya. Kau adik paling jelek yang kumiliki." Kataku. Ia semakin cemberut dan berniat untuk menyingkir dari pangkuanku. Tapi aku behasil menariknya kembali. "Tapi kau adalah orang yang paling kucintai." Ia terseyum dan merengkuh di leherku. Wajahnya tampak merah padam.
Aku menyukainya.
"Aku tidak ingin pergi dari sini." Katanya manja.
"Kau punya banyak pekerjaan, Bee. Kau tidak boleh jadi pemalas."
"Tapi P', Aku lebih nyaman seperti ini."
"Kau ini mulai nakal! Siapa yang mengajari?"
"Siapa lagi kalau bukan kau!" Katanya sambil menjulurkan lidahnya. Aku yang gemas melihat kelakuannya langsung mencium bibir Bas yang tampak agak lebih bengkak karena semalam. Ia membalas ciuman itu dan kali ini dia yang menang. Aku membiarkannya melencarkan aksinya. Aku hanya menikmatinya.
Ia melepaskannya lebih dulu. Ia mengambil nafas dalam. Aku melihatnya tersenyum lembut padaku.
"Andai saja kau bukan adikku mungkin saat ini aku sudah melamarmu." Bisiku di telinga kanannya.
"P! Berhenti menggodaku!" Ia memukul kecil dadaku.
"Aku suka melihat wajahmu memerah."
"P' Godt aku bilang berhenti!"
"Oke, oke, baiklah aku akan berhenti menggodamu. Tapi aku minta satu hal."
"Apa itu?"
"Ketika tidak ada orang lain di sekitar kita, jangan panggil aku P. Panggil saja namaku atau....." Aku berpikir. "..... Sayang."
"Ew! Tentu aku tidak mau memanggilmu sayang! Itu sangat menjijikan!" Kata Bas engan ekspresi geli.
"Jadi kau menganggapku menjijikan?" Jawabku. Memonyongkan bibirku.
"Kau tidak menjijikan. Tapi memanggil hanya namamu atau Sayang itu sangat bukan aku. Akan terasa aneh."
"Maka dari itu kau harus membiasakan diri."
"Tidah ah! Aku akan tetap memanggilmu P Godt."
"Ya sudah terserah kau saja. Yang penting jangan pernah berhenti mencintaiku."
"Tidak akan." Katanya tersenyum begitu manis.
******
Pukul 5 sore. Sebuah pemandangan indah berhasil kudapati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiny Little Secret ✔️
FanfictionHanya sebuah rahasia. Kecil dan tak terlihat. Namun efek yang ditimbulkan sangat mengguncang seluruh isi alam semesta. Tidak bisa dilihat kasat mata. Tapi sangat bisa dirasakan dengan penuh perasaan. Dan rahasia itu bernama..... CINTA. Godt x Ba...