Suasana menara kegelapan sangat suram di malam hari, tak ada satupun cahaya yang menerangi menara ini. Dinginnya lantai, membuat sang penghuni menara tidak akan pernah nyaman tinggal di menara ini.
Tikus-tikus berlarian kesana kemari, mencari sisa-sisa makanan di dalam lubang, mereka mencicit kelaparan.Seorang pria berjubah dengan lima orang penjaga berjalan menyusuri ratusan anak tangga, masing-masing dari penjaga itu membawa lentera untuk menerangi kegelapan di menara kegelapan.
Ia menaiki tangga hingga sampai di atas, kaki panjangnya melangkah ke sebuah sel penjara yang dijaga oleh sepuluh orang penjaga menara kegelapan. Para penjaga itu tampak menyeramkan, mereka bukan dari kalangan manusia, tetapi mereka adalah para Troll yang ditugaskan berjaga di menara kegelapan oleh Duke Lebron."Reuni keluarga yang menyenangkan bukan?" Duke Lebron membuka tudung jubahnya, ia berdiri di depan pintu sel penjara.
"Apa kau sudah cukup puas?!" Raja Aiden penuh emosi, rahangnya mengeras, ia berusaha mengeluarkan api di dalam dirinya, tapi ia kesulitan.
"Lihatlah si raja api yang lemah ini," Ejeknya, ia menyeringai, para Troll penjaga itu tertawa, "Besok kau tamat, Aiden! Aku akan membunuh kalian semua di depan rakyatmu sendiri! Oh bukan, sekarang mereka semua adalah rakyatku," ucap Duke Lebron ketus.
Tiba-tiba Duke Lebron mengeluarkan sesuatu dari dalam sakunya, beberapa butir mutiara ada di genggamannya. "Tentang putri duyung itu...,"
Leon langsung menoleh pada Duke Lebron, sedari tadi ia sudah tak tahan ingin menghabisi pria itu, apalagi ia datang kemari hanya ingin menyombongkan dirinya sendiri.
"Jangan sentuh dia sedikitpun! Atau kau kupastikan akan mati!" Ancam Leon dengan nafas memburu, ia benar-benar di ambang kemarahan.
"Whoa! Kau lebih membela gadis duyung itu?! Dia berbahaya bung, apa kau tahu kutukannya?! Dia seorang monster! Dia hanya memanfaatkanmu!"
"DIAM! DIA BUKAN MONSTER! TAPI KAU MONSTER!" Leon tak terima dengan ucapan Duke Lebron.
"Hahaha! Baiklah, terserah apa katamu! Selamat bersenang-senang!"
Duke Lebron tertawa puas, ia tampak senang karena berhasil menundukkan Raja Aiden, si raja api yang terkenal kuat. Senyuman liciknya itu membuat semua orang yang dikurung di dalam sel penjara geram. Ia lalu pergi meninggalkan menara kegelapan bersama para penjaga yang mengawalnya.
Leon, si mantan kapten bajak laut itu menundukkan kepalanya di atas bangku kayu, kedua tangannya diborgol, dan begitu juga leher dan kedua kakinya di rantai.
Ia dikurung di menara kegelapan bersama Lucy, Arkhan, Raja Aiden, dan Renesmee. Sedangkan, para bajak laut eagle eyes dikurung di penjara paling bawah."Apa kita akan tetap seperti ini saja?! Ayolah! Lakukan sesuatu!" Lucy sudah tak betah tinggal di dalam penjara yang gelap, dan tak ada satupun ventilasi udara. Ia juga tak nyaman dengan rantai-rantai yang membelenggu dirinya.
Crash! Sebuah api kecil dari tangan Leon menerangi kegelapan di dalam penjara itu. Ia jadi bisa melihat wajah-wajah mereka yang tampak suram. "Memangnya, apa yang bisa kita lakukan?" Leon tertunduk lesu.
"Ia akan menghancurkan kerajaan terakhir," Ujar Raja Aiden.
"Dan besok habislah kita, ia akan mengeksekusi kita di depan seluruh rakyat kerajaan api! dan takhta kerajaan akan menjadi milik Lebron!" Lucy tampak gelisah.
Leon menyalakan kembali api di tangannya, walaupun sulit bergerak, ia berusaha melelehkan besi-besi rantai itu dengan api yang dikendalikannya.
"Itu besi asli dari pertambangan Aldebaran, kau tak akan bisa melelehkannya meskipun kau melakukannya ratusan kali," ucap Raja Aiden memberitahu Leon.

KAMU SEDANG MEMBACA
Aurora (PROSES REVISI)
FantasyDON'T COPY MY STORY! Leonardo Wagger,seorang kapten bajak laut yang diancam untuk mendapatkan sebuah harta karun yang hanya diketahui oleh para mermaid. Ia lalu bertemu dengan Aurora,seorang mermaid yang ia culik untuk menemukan harta karun it...