18. Pulau Elf (Tamat)

3.3K 231 8
                                    

     Angin berhembus pelan di pantai,deburan ombak menari-nari dengan tenang,suasana festival masih ramai,apalagi semua orang sudah mempersiapkan untuk menerbangkan lampion-lampion.

    "Mau menerbangkan lampion?" Tiba-tiba saja Lucy membawa banyak lampion,dan menawarkan pada Leon dan Aurora yang sedang duduk di bangku pantai.

    "Aku mau!" Sorak Aurora,ia lalu mengambil satu lampion. "Ayo Leon! Kita terbangkan lampion!"

    "Cih! Dasar kekanak-kanakan!" Leon mendelik,tapi akhirnya ia membawa lampion itu dari tangan Lucy.

     "Ayo kesana! Semuanya sudah berkumpul di pantai!" Lucy dan Travis berjalan duluan di depan.

   Festival lampion ini sangat menyenangkan! Dengan disuguhi pantai yang indah, pemandangan langit malam yang cerah,dan banyak wahana di dalam festival ini.

    Baik keluarga kerajaan ataupun bukan,semua datang kemari untuk memperingati hari dimana gugurnya para korban dan rakyat di dalam perang dulu.

    Leon berjalan ke pantai bersama Aurora, dilihatnya gadis di sampingnya itu,gadis itu mengingatkannya pada seseorang. Tapi sudah lama ia tak bertemu dengan sosok gadis itu.

     Dilihat dari jarak dekat pun,Aurora memang cantik, rambut putih keemasannya yang terurai panjang,matanya lentik,kulitnya yang seputih susu,tapi entahlah Leon tak memiliki perasaan cinta pada gadis itu.

    Leon tadinya memang membenci gadis itu,ia menyalahkan Aurora atas badai yang menerpa kapalnya,tetapi itu bukan kutukan yang Aurora buat,melainkan insting seorang mermaid ,dan Aurora tahu akan ada badai.

   Ia juga merasa mulai menyukai dengan Aurora, walaupun gadis itu menyebalkan,dan selalu membuatnya kesal. Di sisi lain,Leon juga merasa kasihan dengan Aurora yang terkena kutukan menjadi mermaid, gadis itu dulunya manusia,tapi entah mengapa ia menjadi seorang mermaid.

   
    Merasa ada yang memperhatikannya,Aurora menoleh ke arah Leon. "Kenapa kau melihat ke arahku terus,Hah?!" Tanya Aurora ketus.

    "Si..Siapa sih yang melihatmu? Aku tak melihat ke arahmu,aku hanya melihat bintang-bintang," elak Leon.

    "Terserahlah," Ucap Leon dan Aurora bersamaan.

     "Hei kau meniru kata-kataku tahu!" Protes Leon.

      "Enak saja! Kau yang mengikutiku! Cih! Menyebalkan," Elak Aurora.

      "Sejak kapan kau jadi berbicara sepertiku,hah?!"

       "Aku memang seperti ini!"

.

   Ribuan Elf telah memadati kawasan pantai,mereka membawa lampion masing-masing,dan juga harapan yang diselipkan di dalam lampion.

   "Apa harapanmu,Leon?" Tanya Aurora sambil menatap ke atas langit.

   "Itu privasi," jawab Leon.

   "Aku berharap aku ingin menjadi manusia lagi," Ucap Aurora,ia kemudian tersenyum pada Leon.

  

   Lampion-lampion itu lalu beterbangan di atas langit,semua bersorak-sorai melihat keindahan ribuan lampion di malam hari.

   Semua pasang mata melihat lampion-lampion yang bercahaya,seketika itu juga lampion itu terlihat seperti bintang-bintang.

Aurora (PROSES REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang