37. Perang

2.4K 174 13
                                    

     "Kejutan yang menyenangkan! Apa kabarmu Aiden?" Raja Mordu bangkit dari tempatnya, ia berjalan menghampiri Raja Aiden.

     "Bagaimana bisa kau ada disini?!" Raja Aiden sedikit terkejut.

     "Aku mendengar berita bahwa negerimu hancur," Raja Mordu melipat kedua tangannya tepat di depan dadanya.

         Raja Aiden menyunggingkan senyumnya, "Jadi kau kesini hanya untuk menghinaku?! Aku tahu negeriku hancur!" Ia lalu berbalik, berjalan dengan langkah berat keluar dari tenda. Raja Mordu menghela nafas, ia melihat punggung pria dihadapannya mulai menjauh.

      "Tunggu! Aku akan membantumu,"

       Raja Aiden berhenti, ia berbalik dan melihat Elf yang berdiri di depannya, ia tak percaya bahwa saingan lamanya akan membantunya untuk menyelesaikan masalah di Kerajaan Api.

     "Apa kau serius akan membantuku?" Tanya Raja Aiden walau sedikit kesal.

     "Aku serius,maka dari itu aku jauh-jauh datang kemari hanya untuk membantumu! Aku sudah mempersiapkan seribu prajurit untukmu,"

     "Jadi, apa rencananya?"

         Seorang Elf yang memakai baju zirah meletakkan sebuah gulungan kertas di atas meja, ia lalu membuka gulungan kertas yang merupakan sebuah peta. Beberapa pion diletakan di atasnya sesuai dengan pos-pos yang tergambar di dalam peta.

      "Mereka akan menghancurkan kerajaan terakhir besok! Ini posisi kita," Raja Mordu meletakkan pion berwarna emas di bagian hijau peta. "Dan ini mereka," Raja Mordu lalu meletakkan lagi pion berwarna merah di bagian kota di peta.

      "Mereka tidak mungkin akan melewati pegunungan, jadi kemungkinan besar mereka akan memotong jalan lewat pantai," Tambah Raja Aiden sambil manggut-manggut.

       SRETT! Seseorang langsung masuk tenda, ternyata itu Leon, dua penjaga di belakangnya langsung mengikutinya karena takut pria ini akan berbuat macam-macam pada raja mereka.

    "Sir Leon!" Pekik Raja Mordu ketika melihat Leon tiba-tiba ada di hadapannya.

    Leon memasang tampang datar, ia berjalan menghampiri sang ayah dan Raja Mordu yang sedang berdiskusi untuk melawan balik Duke Lebron. "Suatu kehormatan bagiku untuk bertemu denganmu lagi, Yang mulia," Leon berlutut.

     "Bagaimana kau bisa ada disini?" Tanya Raja Mordu.

      "Bagaimana kalian bisa saling mengenal satu sama lain?" Raja Aiden penasaran.

       "Dia pernah mengunjungi negeri Elf," Jawab Raja Mordu cepat.

     Leon menunduk, ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, raut khawatir menghiasi wajahnya, ia takut jika Raja Mordu akan membeberkan hal-hal yang tidak baik tentang dirinya selama di pulau itu. "Apa yang kalian rencanakan?" Leon mengalihkan perhatian.

     "Kita sedang merencanakan..."

     "Perang, Leon," Raja Aiden melanjutkan perkataan Raja Mordu.

.

.

.

     Seekor burung gagak hitam terbang tinggi melintasi awan, ia mengepakkan sayapnya, dan mencari alamat yang dituju. Hingga ia tiba di tujuannya, dan hinggap di salah satu balkon istana yang dijaga oleh beberapa penjaga bertopeng.

     Seorang pria berjubah hitam datang ke balkon, burung gagak hitam itu tiba-tiba tampak panik, ia seperti meracau. Pria berjubah hitam itu menyeringai, ia lalu mengusap-usap kepala si burung gagak.

Aurora (PROSES REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang