31. The Last Adventure (8)

2.6K 175 1
                                    

    "Hahahaha!" Duke Lebron tertawa puas karena ia berhasil menangkap Leon dan seluruh awak kapalnya. "Bersulang!" 

       Ia menuangkan anggur hitam dari Moorland yang terkenal enak dan langka ke dalam gelasnya, dan gelas itu langsung ia naikkan ke atas untuk bersulang . Mereka lalu meminum anggur bersama hingga beberapa gelas, dan dilanjutkan dengan bermain kartu.

    "Aku sudah menangkap bajak laut itu! Dan selangkah lagi aku akan menempati posisi sebagai raja di Kerajaan Api!" Duke Lebron yang sedikit mabuk meracau tidak jelas, matanya sudah terlihat lelah, karena semalaman ini ia bermain kartu bersama anak buahnya, lebih tepatnya berjudi.

    "Ya tuan, kau bahkan mendapatkan harta karun Azkaba ini, kau bisa mendapatkan apa yang kau inginkan," Ucap Rion yang berada di sampingnya dengan datar, ia tidak mabuk, tangannya membuka lembaran-lembaran kertas, ia sedang membaca sebuah tulisan kuno.

    "Hahaha! Aku akan menjadi orang terkaya di  dunia! Haha, Kau sudah bisa membukanya?" Tanya Duke Lebron, ia tak henti-hentinya tertawa karena kegirangan.

     "Harta karun ini hanya bisa dibuka dengan sebuah ritual," Jawab Rion, ia melihat tulisan harta karun Azkaba yang tertutupi debu.

      "Ritual apa?" Duke Lebron berhenti tertawa, ia melempar seluruh kartunya ke atas meja, dan menghentikan permainan kartu yang sedang berlangsung.

      "Kita membutuhkan seorang putri duyung, merekalah yang akan dijadikan tumbalnya," 

       "Walaupun tadinya aku hanya bercanda mengenai putri duyung pada bocah itu, tapi ternyata memang berguna! Dia benar-benar serius membawakanku seorang putri duyung! Kau tahu gadis berambut putih itu? Dia adalah putri duyung perak! Hahaha," Duke Lebron tertawa terbahak-bahak.

    Dari awal Duke Lebron menyuruh Leon untuk mencari harta karun Azkaba dan putri duyung hanya untuk menyingkirkan Leon jauh-jauh dari sekitar wilayah kerajaan. Tetapi, saat Leon benar-benar membawakan harta karun tersebut ke hadapannya, ia semakin rakus ingin menguasai segalanya.

     "Tuan, besok malam akan ada bulan purnama, kita akan melaksanakan ritual ini besok malam,"

     "Baguslah," Duke Lebron menyeringai.  "Semuanya! Ayo minum dan berpesta sampai pagi!"

    Suara musik meramaikan acara pesta di kapal, para awak kapal istana yang bekerja pada Duke Lebron menari-nari dan meminum anggur hitam yang jumlahnya banyak tersimpan di dalam tong-tong besar.

    Duke Lebron bangkit dari kursinya, ia menghampiri Travis yang sedang berpesta bersama para awak kapal, tapi kali ini ia tidak berpesta bersama teman-teman bajak lautnya, melainkan bersama rekan kerja barunya. Ia terlihat senang, tapi di lubuk hatinya ia merasakan sedikit penyesalan karena berkhianat pada sahabatnya. Masa bodo, pikirnya.

    "Kerja bagus! Aku akan menambahkan upahmu tiga kali lipat ditambah sekantung emas, jika kau mau membantuku," Ujar Duke Lebron sambil meneguk anggur hitamnya, ia melihat ke sekeliling kapal yang ramai, memastikan tidak ada orang yang akan mendengar pembicaraan mereka.

     "Terima kasih tuan, apa yang bisa kulakukan untukmu?" Tanya Travis, ia melipat kedua tangannya.

      "Malam ini, kau akan berangkat bersama Perre dan anak buahnya untuk pergi terlebih dahulu ke istana, disana akan ada Alen dan prajuritnya, ia akan membantumu untuk menangkap Raja Aiden!"

       "Aku yakin, aku bisa menangkapnya," Ucap Travis mantap, ia menyeringai, bagaikan serigala yang akan melahap mangsanya.

       "Bagus! Dan sekarang, aku ingin kau mengecek keadaan si putri duyung itu!" Titah Duke Lebron.

Aurora (PROSES REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang