19. The Second Adventure (1)

3.3K 208 0
                                    

    Setelah pergi dari pulau itu,para bajak laut itu melanjutkan misi yang kaptennya perintah,yaitu mencari harta karun Azkaba yang letaknya di sebuah pulau.

    Untungnya saja,Kapten Leon sudah menyalin peta itu,dan sekarang ia harus mencari letak harta Karun Azkaba dari peta.

    "Travis,tolong panggil Zoe kesini," Perintah Leon di ruang kerjanya, kini kapalnya benar-benar berubah,dulu kapalnya terlihat sangat tua,tetapi sekarang sangat berkelas! Bahkan beberapa tiang diganti dengan yang baru.

   "Baiklah,Kapten," Ucap Travis sambil berbalik,dan berjalan ke arah pintu.

    Leon lalu memperhatikan peta yang sudah ia salin, jarak pulau itu memang jauh,tapi jika dipikir-pikir kembali,apakah kapal ini bisa menuju kesana dengan cepat?

    Leon menggulung peta itu,dan menyimpannya di saku rompi yang ia kenakan,ia lalu pergi ke anjungan kapal.

    "Apa ada yang harus kubantu,Kapten?" Tanya salah satu kru kapal yang sedang mengepel lantai kayu.

    Leon tak menjawab,kedua tangannya dilipat di dada, ia lalu berjalan kesana kemari memperhatikan para kru kapal yang sedang membersihkan anjungan.

   "Hei kau! Pel lantainya sampai bersih! Lihat! Masih ada debu!" Titah Leon pada anak buahnya yang sedang mengepel lantai kayu.

   "Kalian berhentilah bergosip! Cepat bersihkan geladak! Dan kau Darren! Bantu Paman Olly memancing!" Seketika itu juga Leon memerintah seluruh kru kapal untuk bekerja.

    "Tapi kapten...," Omongan Darren terputus.

    "Tidak ada kata tapi! Kau mau kita makan malam apa hah?! Ayo cepat sana!"

     "Maurice!Raven!Domino! Apa yang kalian lakukan?! Jangan tidur saja! Periksa seluruh meriam,dan juga aku ingin kalian periksa seluruh senjata juga!" Ucapan Leon yang keras tidak membuat ketiga orang itu terbangun dari tidurnya.

    Leon merasa gemas melihat kelakuan tiga orang itu,ia lalu mengambil pistol,dan menembakkan pelurunya ke atas,sehingga ketiga anak buahnya itu terbangun. DORR!!

   "Eh.. ada kapten," Domino cengengesan.

   "APA KAU DENGAR APA YANG KUPERINTAHKAN?!"

   "Anu.. tidak," Maurice menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

  Leon menghela nafasnya, "Periksa seluruh meriam dan senjata!"

     "Aye-aye kapten!"

   Leon lalu berkeliling,dan memeriksa semua yang ada kapal,seluruh kru kapal Eagle eyes bekerja keras, mereka melakukan apa yang disuruh kaptennya.

     "Ahoy! Kapten,ada apa kau memanggilku?" Tiba-tiba seorang laki-laki dengan janggut hitam datang menghampirinya, gayanya cukup unik karena ia memakai aksesoris yang berbeda.

     "Ini tujuan kita berikutnya,dan aku minta kau untuk bawa peta ini ke ruang navigasi dan salin lagi!Aku ingin kau menuliskan arah mata angin menuju pulau itu!" Perintah Leon panjang lebar,ia memberikan peta itu. Leon mempercayai Zoe karena pria itu mengenal luas lautan,dan pulau-pulau kecil.

   "Aye-aye kapten!" Jawabnya,Zoe kemudian pergi ke ruang navigasi, dan melakukan apa yang kaptennya perintahkan.

    Leon lalu naik sedikit menuju dek kapal,ia memantau laut dengan teropongnya,sedangkan juru kemudi sedang sibuk memainkan kemudi kapal.

    Kapal ini melaju dengan lambat karena memang angin di laut pada siang ini sangat tenang,dan beberapa layar kapal belum dibuka.

   Setelah melihat-lihat kapal, Leon merasa ada sesuatu yang kosong di kapal ini,tapi apa ya?

Aurora (PROSES REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang