21. The Second Adventure (3)

2.8K 206 2
                                    

    "Kenapa kau basah kuyup begini?!" Leon mengomeli Aurora karena tubuhnya basah kuyup setelah  berenang di laut.

    "Biar kuperjelas,dia butuh air untuk mempertahankan sistem tubuhnya!" Bela Lucy.

   "Tapi kenapa harus berenang di laut?! Bagaimana jika dia tenggelam dan dimakan ikan hiu hah?!" Leon marah.

  Aurora mengernyit bingung,begitu juga para kru kapal yang melihat kaptennya itu menceramahi Aurora.
  "Aku kan bisa berenang,dan lagipula siripku lumayan kuat untuk berenang-renang di arus laut," ujar Aurora.

   "Dia kan mermaid,kapten!" Celetuk Darren, Leon terdiam,ia sepertinya lupa satu hal bahwa Aurora adalah seorang mermaid.

  Awkward.

    "Ma..Maksudku, ba..Bagaimana jika Lucy tenggelam? Dia kan tak pandai berenang!" Leon mengalihkan perhatian,ia kikuk.

    "Kenapa jadi aku? Kau kan tadi memarahi Aurora," Balas Lucy.

    "Ya sudahlah,Kalian sedang apa disini?! Cepat kembali kerja!!!" Leon membubarkan para kru kapal yang sedang memperhatikannya sedari tadi.

   Para kru kapal itu bubar,dan kembali bekerja,Lucy lalu pergi ke ruangannya sambil mengoceh tentang sikap Leon terlalu berlebihan pada Aurora yang tak tahu apa-apa.

   "Heh duyung! Ikut denganku!" Leon menarik lengan Aurora dan membawanya ke kabin utama.

   Aurora mengikuti kapten bajak laut dihadapannya itu ke kabin utama. "Ada apa?"

    "Apa kau bisa jelaskan secara detail pulau itu seperti apa?" Tanya Leon.

   Aurora memejamkan matanya,dan berusaha menjelaskan secara detail pulau itu dengan kemampuan khusus para mermaid yang bisa menangkap gambaran yang tidak pernah di ketahui sebelumnya.

   Pulau yang kering.

  Tidak ada satupun pohon yang hidup.
  
   Air pun tidak bisa kau dapatkan.

   Pulau itu dikutuk harta karun ajaib.

    Keserakahan.
 
    Keserakahan.

    Keserakahan.

  Dan,hanya ada satu yang hidup disana..

   Aurora melihat pulau dimana harta karun Azkaba itu berada, ciri-ciri pulau itu seluruhnya kering,dan tidak ada satupun pohon. Meskipun Aurora belum pernah kesana,tapi ia merasakan ada sesuatu yang ganjil dengan bisikan tersebut. Hanya ada satu yang hidup disana? Siapa dia? Apa mungkin.. itu hanyalah seorang burung yang hinggap dan pergi begitu saja? Atau semut-semut? Aurora melihat pulau itu seperti gurun,sangat kering! Tidak mungkin jika ada yang bertahan disana,apalagi pulau itu tidak ada air.

   "Aurora!"

   "Aurora!" Aurora tersadar dengan suara Leon,ia terkejut.

    "A..Apa?"

    "Kau tidak mendengarkanku? Aku sudah memanggilmu ratusan kali!"

    "Eh.. iya? Maaf," Aurora tertunduk.

    "Jadi,apa yang kau lihat tentang pulau itu?" Tanya Leon.

    "Pulau itu kosong...,dan juga kering," balas Aurora singkat.

    "Hanya itu saja? Apa kau berbohong padaku? Kita akan menuju perairan dimana pulau-pulaunya itu sangat subur! Bahkan jika kau tak sengaja membuang sebuah biji,biji itu akan berbuah!" Leon tak percaya dengan perkataan Aurora.

Aurora (PROSES REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang