3. Inside The Pirate's Ship

4.8K 346 6
                                    

Sebuah cahaya mentari membangunkan para awak kapal yang tak sadarkan diri selama berhari-hari. Keadaan kapal pun sudah tak jelas lagi,banyak yang harus diperbaiki.

"Uhmm?" Leon terbangun dan mendapati dirinya berada di gudang bawah. Lalu ia naik ke atas kabin,dan melihat awak kapal lainnya yang tak sadarkan diri.

Bagaimana dengan si mermaid? Leon mendapati si mermaid masih berada di akuarium. Lalu satu persatu awak kapal itu pun terbangun,dan merasa segar setelah tak sadarkan diri dari badai yang menghantam mereka.

"Ini semua gara-gara kau!kalau saja kau tak mengutuk kami!" Leon marah pada si mermaid itu,mermaid itu langsung ia bawa ke geladak,dan menurunkannya ke lantai kayu dengan kasar.
Leon membawa sebilah pedang,dan mengarahkan pada mermaid itu,mermaid itu terdiam,ia sangat ketakutan.

"Leon!apa yang kau lakukan?!" Lucy menahan adiknya itu.

"Dia membuat kita semua menjadi seperti ini!" ucap Leon dengan penuh emosi.

"Arghhh!Ahhhh!" mermaid itu mengerang kesakitan,sinar mentari membuatnya merasakan keperihan.

Perlahan-lahan sirip duyungnya berubah menjadi kaki. "To..tolong aku!" mermaid itu mengulurkan tangannya pada Leon,ia meminta pertolongan,sepertinya ia kesakitan ketika sirip duyungnya berubah menjadi kaki manusia.

Semua orang yang menyaksikannya begitu terkejut melihat siripnya yang berubah menjadi kaki,parasnya memang cantik namun ia dianggap berbahaya oleh orang-orang.

"Lucy," Leon memanggil kakaknya yang tepat di sampingnya."Bawa dia ke kamarmu,berikan ia sebuah pakaian."

(Lucy / Luciana Wagger)Sumber gambar : www

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Lucy / Luciana Wagger)
Sumber gambar : www.pinterest.com


Putri duyung itu telanjang,rambutnya yang panjang menutupi sebagian tubuhnya, pemandangan itu bisa jadi santapan pagi para awak kapal. Tapi, Leon tak mau itu terjadi, lagipula ia sedikit bersimpati pada mermaid yang ada di depannya.

"Ayo ikut aku!" Lucy berjalan duluan ke kamarnya,ia mengira bahwa si mermaid bisa berjalan.

"Aku tak bisa berjalan," ucap mermaid itu.

"Ugh! Merepotkan!" Leon mengangkat tubuh mermaid yang sekarang menjadi seorang manusia itu ke dalam kamar Lucy.

.

.

.

Lucy memberikan pakaian miliknya untuk dipakai gadis mermaid yang kini menjadi manusia itu, kemeja dengan rok kotak-kotak selutut.

"Namamu siapa?" tanya Lucy.

"Aurora," jawabnya malu-malu.

"Luciana wagger,tapi kau boleh memanggilku Lucy,"

Lucy lalu membantunya memakaikan pakaian miliknya pada Aurora,dan ia menyisir rambut panjang Aurora yang panjangnya sepunggungnya.

"Lalu pria kejam tadi itu siapa?" tanya Aurora polos,ia baru pertama kali berinteraksi dengan manusia.

"Kejam?ahaha lucu sekali!dia adalah Leonardo Wagger,adikku yang menyebalkan!hahaha.." Lucy tertawa mendengar kata-kata Aurora. Lalu perlahan ia menyisir rambut Aurora yang panjang.

Kini penampilan Aurora sudah ditata baik oleh Lucy,ia mengenakan rok kotak-kotak merah selutut dan juga kemeja milik Lucy.

Cklek.
Leon membuka pintu kamar Lucy.

"Leon!lihat penampilan Aurora,cantik bukan?" Lucy meminta pendapat adiknya.

"Aurora?Lucy,kau memberikan dia nama?Hah?!" ia mengangkat sebelah alisnya,dan menatap tajam Aurora.

"Namaku Aurora,Tuan Neon," ucap Aurora,ia salah menyebutkan nama,dan membuat Lucy tertawa terbahak-bahak.

"Hahahahaha!kau bilang apa?Neon?!hahaha!jadi dia adalah ikan neon?hahha!" Lucy tertawa sampai ia batuk-batuk.

"Jangan macam-macam padaku, Nona," Lalu ia mengangkat tubuh Aurora,dan membawa ke ruangan kerjanya.

Aurora menatap sekelilingnya,ia belum pernah melihat isi kapal,dan memang ia hanya melihat kapal dari kejauhan.

Saat malam tiba,ia sangat suka melihat bulan dan bintang-bintang di langit,dan saat siang hari ketika kapal-kapal berlalu-lalang ia berharap bisa masuk ke dalam kapal. Dan sekarang ia bahkan berada di dalam kapal!

Itu semua tidak sengaja,karena suatu malam ia sedang terlelap tidur dan tak sadar ada seseorang yang membawanya ke dalam kapal.
Tetapi sesuatu yang ia dambakan selama ini terwujud,siripnya berubah menjadi sepasang kaki.

Dilihatnya pria menyebalkan dihadapannya yang sibuk dengan kertas-kertas yang sebenarnya basah terkena air.

"Apa kau tahu tentang harta karun Azkaba?" tanya Leon sambil melihat petanya.

"Kau tak akan menemukannya di peta,akan kuberitahu petanya jika kau mau menghilangkan kutukanku ini,"

"Kutukan apa maksudmu?"

"Aku dulunya adalah manusia,dan sekarang rupaku tidak sepenuhnya menjadi manusia, aku bisa saja menjadi duyung lagi jika aku terkena air," jawab Aurora sambil mendelik pada Leon.

"Ukh!Jadi bagaimana cara menghilangkan kutukannya?!" tanya Leon dengan emosi yang memenuhi dirinya.

"Cari saja sendiri!" balas Aurora,Aurora berusaha berdiri dari kursi,namun ia malah terjatuh. Terpaksa Leon membantunya,dan kini Aurora memegang erat kedua pundak Leon.

"Ughh!kau ini!Akan kuajarkan kau cara berdiri dan berjalan!" Leon memutar kedua bola matanya,sepertinya ia harus mengajarkan gadis ini berjalan layaknya ibu yang mengajarkan balita.

"Berdirilah!jangan tekuk kakimu!itu akan menyulitkanmu saja," Aurora menurut,dan ia meluruskan kakinya.

"Setelah itu,kau angkat kakimu perlahan dan langkahkan kakimu." Aurora mencoba berjalan,dan Leon berjalan mundur ke belakang.

Meskipun sulit,namun Aurora bisa berjalan dengan pelan,walaupun ia berkali-kali jatuh. Leon memang kesal dengan Aurora,tapi harus bagaimana lagi?ia harus mendapatkan harta karun Azkaba itu.

Jadi ini maksud Duke Lebron untuk membawakan seorang mermaid? Untuk mendapatkan petanya terlebih dahulu dari para mermaid,sebelum mencari harta karun Azkaba.

"Kau benar-benar merepotkan! Aku seharusnya mencari mermaid lain saja!"

"Kau seharusnya beruntung menculikku,aku adalah putri duyung perak,tidak semua mermaid memiliki sesuatu yang aku miliki,"

"Apa yang kau miliki,nona?"

"Bukankah kau sudah tahu kalau aku memiliki petanya? Jadi bagaimana? Bantu aku untuk menghancurkan kutukanku,dan kau akan mendapatkan petanya,atau.. aku kutuk kapal ini dan isinya?!"

"Dasar licik! Kau pandai mengancam orang juga ya? Baiklah,akan aku bantu kau!"

Aurora tersenyum, "Apanya yang bisa dikutuk? Aku sendiri bahkan dikutuk! Aku kan tidak bisa mengutuk apapun! Haha.."

Leon terpaksa harus mengikuti apa yang Aurora inginkan,ia sebenarnya tak tahu bagaimana cara menghilangkan kutukan duyung itu.

Leon menghela nafasnya,setidaknya ia harus mengajarkan gadis duyung ini berjalan dan berlari sebelum ia menghilangkan kutukannya,dan gadis ini menjadi seorang manusia utuh.

Aurora (PROSES REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang