Two | Dhá

13.2K 852 29
                                    

Bara Ruth

 

Aku membelalakkan mataku, terkejut atas kehadiran lelaki ini. Tunggu, apa yang dia katakan? Kurasa, ia berbicara dengan bahasa yang berbeda.

 

“M-maaf? Apa katamu?”, ucapku, dan mengangkat alis mataku, menunjukkan kebingungan. Lelaki itu tertawa kecil, dan menghembuskan napas dalam-dalam.

“Rá liom, is tú mo chomharsa nua, ceart?” (Aku katakan, kau tetangga baru ku, bukan?).

 

Sial.

 

Dia berbicara dengan bahasa lain.

 

Aku memejamkan mataku, sangat tidak mengerti apa yang ia katakan. Dan aku pun sekaligus berusaha berpikir, bagaimana cara untuk menjawab pertanyaan nya. Apakah aku harus membuka situs web , dan menyuruhnya untuk menulis apa yang ia katakan untuk di terjemahkan ke bahasa ku? Kudengar, lelaki itu tertawa kecil,

“Kau bingung, bukan? Aku katakan, kau tetangga baru ku, bukan?”, ucap lelaki itu simpel. Aku memutar mataku, dan mengumpat dalam hati. Mengapa ia harus berkata bahasa lain, padahal ia bisa berbahasa sepertiku? Sial.

“Ya, kurasa kau tetangga baruku.”, balasku dengan senyuman palsu. Lelaki itu tersenyum,

“Is é mo ainm Niall Horan, ainm?” (Namaku Niall Horan, namamu?).

 

“Kumohon, hentikan berbicara dengan bahasa lain yang tak kumengerti! Kurasa, kau memahami perkataanku, bukan?”, balasku, sedikit berteriak kearahnya.

“Baiklah! Ugh, kau tidak bisa diajak bercanda! Namaku Niall Horan, namamu?”, ucap lelaki bernama Niall, lalu ia tersenyum kecil.

“Namaku Bara Ruth.”, balasku pelan, dan menutup tas ku yang sedari tadi masih terbuka. Niall terdiam beberapa saat, dan aku kembali menoleh kearahnya. Kupikir, ia bukan berasal dari Inggris. Aksen nya saja bukan British, atau bahkan American.

“Salam kenal, Bara.”, ucap Niall, lalu kembali menyunggingkan senyumannya. Aku membalas senyumannya dengan senyuman terpaksa, lalu berjalan keluar kelas, bermaksud untuk kembali menemui Nikki yang kurasa telah meminum minumanku karena aku terlalu lama pergi.

                                                            {}

Aku berjalan kearah lokerku berada, bermaksud untuk mengembalikan buku-buku pelajaran hari ini. Ya, jam sekolah telah habis beberapa menit yang lalu. Aku memutar-mutar kunci, dan berhasil terbuka. Aku melihat kearah pintu loker, dan melihat foto ku bersama Ansel. Kalian pasti bertanya-tanya, siapakah Ansel? Ansel adalah kekasihku.

 

“Hey, Bara.”, ucap seseorang dibelakangku. Aku menggigit bibir bagian bawahku, mengetahui bahwa dia adalah Ansel. Aku menoleh, dan tersenyum lebar. Ansel membalas senyumanku,

Irish Boy | Niall Horan [au]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang