Bara Ruth
“Ikut aku, Bara! Kita akan melaksanakan latihan pertama kita untuk perpisahan tahun senior!”, pekik Niall disebelahku. Aku hanya bisa menghembuskan napas, dan membiarkan Niall menggeret tanganku kearah aula. Diluar aula, sudah terlihat banyak murid yang akan berpartisipasi untuk acara perpisahan tahun senior.
“Pertama.... Kita harus menemui Mrs. Lely. Dimana ia..”, gumam Niall kebingungan. Kami sudah memasuki aula. Terlihat banyak murid yang sudah mulai mendirikan panggung untuk pertunjukan di perpisahan tahun senior nanti. Aku hanya diam, dan memasukkan kedua tanganku kedalam saku jaketku. Hari ini, aku hanya mengepang rambutku. Sederhana, kan?
“Perhatian! Semua murid yang berpartisipasi dalam Drama, harap berkumpul di belakang panggung!”, ucap seseorang dengan lantang, entah siapa ia. Aku mengikuti arahan murid itu, dan berjalan kebelakang panggung. Aku menoleh ke kiri, melihat Niall yang berjalan berdampingan denganku. Entah mengapa, aku merasa malas melakukan semua aktivitas hari ini.
Semenjak Nikki memberitahuku bahwa ia menyukai Niall.
Kami sampai di belakang panggung, melihat Mrs. Lely dengan kertas yang digenggamnya erat, dan kacamata yang melindungi matanya. Ia berambut hitam, dikuncir. Dari sorotan matanya, ia terlihat sangat antusias untuk mengajari kami semua.
“Halo, anak-anak! Kalian tentunya sudah tahu siapa aku. Aku akan melatih kalian memainkan Drama di saat perpisahan senior nanti. Hari ini, aku akan menyaring kalian terlebih dahulu, karena tidak mungkin Drama yang akan kita bawakan akan sebanyak ini anggotanya. Sekarang, aku akan membagikan kertas yang berisikan cuplikan adegan Drama, dan kalian harus membaca lalu menghafalkannya. Setelah itu, aku akan memanggil nama kalian untuk kunilai! Tenang saja, naskah akan berbeda dari lawan jenis kalian.”, jelas Mrs. Lely dengan nada lantang.
Mrs. Lely membagikan kertas kepada kami, dan saat ia memberikannya kepadaku, ia tersenyum kepadaku. Aku tersenyum kembali, dan Mrs. Lely pun berlalu.
Aku duduk di kursi penonton, dan mulai membaca naskah. Aku menancapkan headset ku kedalam handphone, dan mendengarkan lagu dengan membaca naskah. Seperti orang yang benar-benar tidak ingin diganggu.
Naskah ini berisi tentang kehidupan seorang gadis yang sederhana. Ia suka memetik apel dari kebun dengan damai. Kehidupannya benar-benar damai, sampai ada seorang penyihir yang berupaya untuk membuat gadis ini mati. Sebelum penyihir ini dapat membunuh gadis ini, terdapat seorang Pangeran yang menyelamatkan gadis ini. Dan mereka pun kembali hidup damai setelah Pangeran itu membunuh penyihir.
Jika aku menjadi si gadis damai ini, bisakah aku menjadi se-sederhana mungkin? Entahlah.
Lalu, aku merasakan seseorang mencolek lenganku. Aku menoleh, dan melepas salah satu headset ku. Niall duduk disebelahku dengan senyuman ala Goofy nya itu.
“Kau terlihat sangat serius, Bara Ruth.”, ucap Niall.
“Memang itu tujuanku. Jadi, jangan ganggu aku.”, balasku dingin. Wah, apa ini efek samping dari perkataan Nikki tadi pagi?
KAMU SEDANG MEMBACA
Irish Boy | Niall Horan [au]
FanfictionI love him, He loves me. I'm a British, He's an Irish. Copyright -peppermint [amazing cover by : rifdasH] ON GOING