Bara Ruth
Aku memandang Desjardin menaiki anak tangga menuju panggung, dan Des pun menghilang. Desjardin mengikuti Drama ini? Oh tidak, ini akan berakibat kepada Niall. Aku menoleh kearah Niall, dan sama sepertiku, matanya terbelalak. Pasti Niall sangat terkejut atas Des yang berpartisipasi di Drama ini.
Untuk Niall, aku harap Des tidak lolos audisi Drama. Semoga kau tidak lolos, Des.
“B-Bara, D-Des mengikuti Drama ini!”, bisik Niall dengan nada bergetar. Aku menghela napas, dan memutar tubuhku kearah Niall. Aku memegang kedua pundaknya, dan meremasnya kuat. Niall sedikit mengerang karena kesakitan.
“Dengar aku, Niall. Ini baru audisi, dimana seluruh murid akan disaring terlebih dahulu, seperti kita. Lalu, para juri akan memutuskan siapa yang pantas untuk menjadi pemain di Drama ini. Jadi, tenanglah.”, ucapku, meyakinkan Niall. Niall mendecak kesal, dan ia pun duduk.
“Kalau begitu, kuharap Des tidak lolos audisi. Jika tidak, aku saja yang tidak lolos audisi agar tidak bermain Drama dengannya.”, ucap Niall ketus.
“Lagipula aku juga tidak menginginkan kehadirannya di kehidupanku lagi. Aku sudah melupakan semuanya, tapi suatu hari ia kembali!”, sambung Niall dengan geraman diakhir kalimat. Aku duduk disebelah Niall, dan mengusap pundaknya, bermaksud untuk menenangkan Niall.
Tiba-tiba, Niall berdiri.
“Aku kambuh, aku harus ke toilet.”, ucap Niall tergesa-gesa, dan berlari meninggalkanku. Aku sedih karena penyakit Niall, yang menurut Niall disebabkan oleh Des. Kurasa, Des merupakan pengaruh besar di hidup Niall sampai sekarang. Buktinya, setiap ia melihat Des, Niall selalu sesak. Wah, lucu sekali pendapatku ini. Des merubah hidup Niall, dan Niall sekarang menjadi sekarat, ia tinggal menunggu saja. Dan aku tidak akan membiarkan Niall pergi begitu saja. Tidak ak---
“Bara?”
Aku menoleh kearah suara, dan melihat Des yang sedang berdiri dengan senyuman lebar. Aku ingin sekali menampar diriku, tapi aku malah berbalik tersenyum kearah Des. Tunggu, audisi nya cepat sekali?
“Hai, um, Des.”, ucapku, sedikit canggung. Des memiringkan kepalanya, dan aku tersenyum gugup. Bagaimana jika Niall datang saat aku dan Des sedang berbicara? Oh, kuharap Niall tidak datang sekarang, jika iya, Niall akan mati.
“Aku tadi melihat aktingmu diatas panggung, itu bagus sekali! Penuh penghayatan!”, ucap Des gembira. Aku tersenyum terpaksa, dan menggelengkan kepalaku.
“Tidak, aktingku sangat buruk. Mengapa audisimu cepat sekali?”, tanyaku. Aku harus segera mengakhiri percakapanku dengan Des sebelum Niall datang.
“Entahlah. Aku saja baru menjalankan setengah dari dialog, tetapi juri sudah menyuruhku turun kebelakang panggung. Apa aku seburuk itu, Bara?”, gumam Des dengan nada kecewa. Aku dengan cepat menggelengkan kepalaku,
“T-tidak! Aktingmu sungguh bagus, D-Des! Mungkin, para juri sudah yakin bahwa kau ini bagus, sehingga mereka langsung menyuruhmu turun ke belakang panggung.”, ujarku, berbohong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Irish Boy | Niall Horan [au]
FanfictionI love him, He loves me. I'm a British, He's an Irish. Copyright -peppermint [amazing cover by : rifdasH] ON GOING