Twelve | Dó Dhéag

7.7K 654 23
                                    

Bara Ruth

 

 

Niall tetap melihat kearah Desjardin Young yang bersama dengan teman barunya. Perlahan namun pasti, Desjardin memasuki kantin dengan pandangan aneh seisi kantin, mengingat dia adalah anak baru yang masuk pada hari ini.

“Desjardin Young?”, tanyaku kepada Niall. Niall menelan ludah, dan melihat kearahku.

“Kau mengenalnya?”, ucap Niall. Aku mengendikkan bahuku,

“Tidak seberapa mengenalnya. Tapi, aku berkenalan dengannya saat aku dan Desjardin masuk sekolah.”, balasku ringan. Apa yang terjadi diantara Niall dan Desjardin?

“Ternyata kau lebih mengenal Des---“

“Begitulah. Aku harus pergi.”, Niall menyelaku, dan dengan cepat ia berjalan keluar dari kantin. Aku memanggil namanya berkali-kali, tetapi Niall tidak menggubrisnya. Ia pun keluar dari kantin tanpa sepatah kata apapun. Aku menghela napas kesal, dan melipat kedua tangan didepan dadaku. Apa yang sebenarnya terjadi?

“Halo, Bara.”, ucap seseorang. Aku mendongak, dan melihat Desjardin yang sedang tersenyum lebar kearahku. Aku terpaksa membalas senyumannya, dan mengangguk. Anak yang dihindari Niall kini berbicara denganku, aneh.

“Aku boleh duduk bersamamu?”, tanya Desjardin dengan nada lembut.

“Um, tentu saja!”, balasku, dan menyingkirkan gelas Niall yang masih ada isinya itu. Desjardin tersenyum, dan ia meletakkan piringnya dan minumannya diatas meja. Desjardin menarik kursi, dan duduk ditempat yang empat menit lalu merupakan tempat duduk Niall.

“Jadi, kau berasal dari mana?”, tanyaku. Sedikit basa-basi dengannya akan menghidupkan suasana.

“Aku berasal dari Irlandia.”, balas Desjardin dengan cepat. Aku harus mengorek sesuatu darinya yang menyangkut masalahnya dan Niall.

“Um, kau pindah kesini dikarenakan?”, tanyaku kembali. Desjardin melihatku dengan pandangan tidak biasa, dan aku segera bereaksi,

“Jika kau tidak mau menjawabnya, tidak apa-apa.”, sambungku. Desjardin menghela napas,

“Aku pindah, karena beasiswa dari sekolah di Irlandia.”, balas Desjardin pelan. Kukira ia berbohong? Tapi entahlah. Aku mengangguk, dan meminum minumanku. Desjardin menelan makanannya,

“Kau asli dari London?”, tanyanya.

“Ya.”, balasku singkat. Lalu, bel pertanda berakhirnya jam istirahat pun dibunyikan. Aku terkesiap, dan segera menghabiskan minumanku. Sekarang, dimana Niall? Apakah dia mengurung diri di toilet? Uh, tidak mungkin.

Aku berdiri dari tempat dudukku, dan segera meninggalkan Desjardin. Anggap aku orang tidak setia, tapi aku memang merasa canggung berbicara dengannya. Aku meninggalkan kantin, dan berjalan menuju kelas selanjutnya, Kimia.

Irish Boy | Niall Horan [au]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang